1. ALIF HAMZAH M
2. AYU RIA N
3. INTAN HESTIANA
ANEMIA
Hemolisis ( eritrosit
mudah pecah )
Step 01
Penekanan sumsum
tulang ( misal oleh Step 03 02 Step Perdarahan
kanker )
Defisiensi nutrient
04 Step
( nutrisional anemia )
PATOFISIOLOGI
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya
berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
invasi tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini
adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah
merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin
plasma(konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik
padasclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila
konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam
glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).
MANIFESTASI KLINIS
01 02 03
Dispnea, nafas pendek, Sakit kepala, kelemahan, Anemia berat gangguan GI
cepat capek saat aktifitas tinitus (telinga berdengung) dan CHF (anoreksia,
(pengiriman O2 berkurang) menggambarkan nausea, konstipasi atau
berkurangnya oksigenasi diare )
pada SSP
MANIFESTASI KLINIS
1. Gagal jantung
2. Kejang
3. Perkembangan otot buruk
( jangka Panjang )
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah
informasi yang didengar
menurun
1. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian
sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan
besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu
perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin
parsial.
2. Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-
binding capacity serum.
3. Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya
penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan
darah kronis
PENATALAKSANAAN MEDIS