Komplikasi
1 dari 6 kematian
terjadi akibat serangan
jantung
Statistic Update
American Heart Association (January 2017)
Prevalensi PJK di Indonesia
• PJK merupakan
penyakit kardiovaskuler
tertinggi di Indonesia,
sebesar 1,5%
• Tertinggi di NTT (4,4%)
dan terendah di Riau
(0,3%)
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Etiologi PJK
• Aterosklerosis
merupakan penyebab
utama PJK
muhamad.adam31@ui.ac.id
Sumber:
Lewis et al (2013). Medical-Surgical Nursing,
Assessment and Management of Clinical Problems.
Mosby-Elseviers.
Faktor Risiko PJK
Faktor Risiko Utama
1. Usia (L ≥45 tahun, P ≥55 tahun)
2. Riwayat keluarga
3. Hipertensi (TD >140/90 mmHg)
4. Merokok
5. Diabetes
6. Hiperkolesterolemia
7. HDL rendah (<40 mg/dL)
8. Hipertrigliserid (>200 mg/dL)
9. Obesitas
10. Kurang Latihan
11. Stres/Depresi
Sumber:
Boudi, F. B. et al (2016). Risk Factors for Coronary Artery Disease.
Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/164163
Faktor Risiko PJK (Lanjutan)
Sumber:
Sabah, K. M. N., et al (2014). Body mass index
and waist/height ratio for prediction of severity of
coronary artery disease. BMC Research Notes,
7, 246.
Diagnosis Jantung Iskemik
No Lokasi Lead
Saat aliran darah ke miokard
menurun akibat oklusi arteri
1. Septal V1 – V2 koroner, akan terjadi tiga kondisi
2. Anterior V3 – V4 (iskemia, injuri, infark)
3. Lateral V5, V6, I, aVL
4. Inferior II , III, aVF
Iskemia
Perubahan
repolarisasi
T terbalik
Injuri
Elevasi ST
cedera
miokard
Infark
Tidak terjadi
depolarisasi
pada sel
nekrotik
gelombang Q
patologis
muhamad.adam31@ui.ac.id
EKG PADA ACS
• Sarana diagnostik yang penting untuk
penyakit jantung koroner
• Yang dapat ditangkap oleh EKG ialah kelainan
miokard yang disebabkan oleh terganggunya
aliran koroner
• Terdapat tiga tingkatan kerusakan miokard:
1. Iskhemia, kelainan yang paling ringan dan
masih reversible
18
EKG PADA ACS
2. Injuri: kelainan/kerusakan yang lebih
berat,tetapi masih reversible
3.Nekrosis: kelainan yang sudah
irreversible,karena kerusakan sel miokard
sudah permanen.
19
EKG PADA ACS
2. Injuri: kelainan/kerusakan yang lebih
berat,tetapi masih reversible
3.Nekrosis: kelainan yang sudah
irreversible,karena kerusakan sel miokard
sudah permanen.
20
ISKEMIA
Bentuk segmen ST :
Perubahan gelombang T
pada iskemia kurang begitu spesifik
Gelombang T hiperakut
kadang2 merupakan satu-satunya
perubahan EKG yang terlihat
BENTUK ST DEPRESI
Diagnosis: Enzim Jantung
3. Enzim Jantung
Pemeriksaan Normal Onset Puncak Durasi
Creatine Kinase-MB <10 ng/mL 3-12 jam 18-24 jam 36-48 jam
(CK-MB)
Troponin I <0,07 ng/mL 3-12 jam 18-24 jam 10 hari
Mekanis
• Edema paru
• Hipotensi (<90 mmHg selama ≥ 1 jam)
• Gagal jantung kongestif
• Syok kardiogenik
Sumber:
LAVIE, C. J., & GERSH, B. J. (1990, May). Mechanical and electrical complications of acute
myocardial infarction. In Mayo Clinic Proceedings (Vol. 65, No. 5, pp. 709-730). Elsevier.
Diagnosis dan Intervensi Keperawatan
Diagnosis
Keperawatan
Nyeri
Risiko
Penurunan Curah
Jantung
Ansietas
Sumber:
SDKI (2016), Doenges et al (2014), Gulanick & Myers (2014)
Diagnosis Tujuan Intervensi
1 Nyeri Akut
• Ketidakseimbangan
Tingkat Nyeri
Dalam 30 menit:
Manajemen Nyeri
• Identifikasi karakteristik nyeri
antara suplai oksigen • Skor nyeri turun • Beri oksigen 2-4 L/menit
dan kebutuhan
miokard • Tampak tenang • Beri Nitrogliserin
• Beri Morfin (jika nyeri tidak reda)
3 Ansietas
• Ancaman terhadap
Tingkat Ansietas
Dalam 8 jam:
Reduksi Ansietas
• Beri lingkungan tenang
kematian, perubahan • mengatakan cemas • Beri dukungan emosional
pola hidup berkurang, tidak
gelisah, dapat • Jelaskan prosedur
beristirahat
Intervensi Awal
M • Morfin
O • Oksigen
N • Nitrogliserin
A • Aspirin
Co • Clopidogrel
MONALISACo
Atasi kecemasan
Nyeri TTV + Saturasi O2 + EKG - Jelaskan prosedur
Dada - Dukungan emosional
Pasang jalur IV
Monitoring:
Kaji nyeri (PQRST) - ABC
- TTV
- Tingkat kesadaran
Aspirin 160 mg (kunyah)
- Efek obat (p↓ nyeri)
Pemberian
Nursing consideration
• Menghambat siklooksigenase
yang memproduksi tromboxan A2
(aktivator platelet kuat)
• Memperlambat agregasi platelet
menurunkan oklusi
Pemberian
Nursing consideration
Pemberian
Nursing consideration
Pemberian
Nursing consideration
• Diberikan jika nyeri tidak reda
dengan Nitrogliserin
• Hati-hati hipotensi dan sedasi
• Monitor fungsi dan upaya napas
• Kaji penurunan nyeri
Clopidogrel (Intervensi Awal Tambahan)
Mekanisme
Pemberian
Nursing consideration
• Pantau tanda-tanda perdarahan
• Penggunaan bersama aspirin,
warfarin, trombolitik dapat
meningkatkan risiko perdarahan
Perawatan Jantung
Pemantauan Nyeri
• Pengkajian nyeri dada merupakan
tindakan penting karena kejadian
Ventrikel Fibrilasi (VF) 15 kali
lebih besar selama 4 jam
pertama setelah gejala infark
miokard akut.
Howard & Steinmann L (2010). Sheehy’s emergency
nursing, principle & practice. 6 Ed. St. Louis: Mosby.
Perawatan Jantung
Tirah Baring
• Tirah baring akan menurunkan aktivitas fisik
dan menurunkan metabolisme tubuh
sehingga menurunkan oksigen miokard
(Ackley & Ladwig, 2017)
Pemberian Oksigen
• Pemberian oksigen tidak diberikan secara
rutin pada pasien dengan keluhan nyeri
dada yang suspek akibat penyakit
jantung. Saturasi oksigen sebaiknya
dimonitor dan dicatat sebagai dasar untuk
pemberian oksigen.
NICE (2010)
Reduksi Ansietas
Penurunan Ansietas
• Ansietas dapat terjadi karena 2 hal:
• Perasaan kurang pengendalian
• Perasaan terisolasi
• Tindakan menguatkan rasa
pengendalian dapat membantu
meningkatkan rasa otonomi pasien
dan menurunkan rasa kehilangan
kendali yang berlebihan
• Perawat adalah staf RS yang
sibuk/aktif yang kemungkinan
mengabaikan keberadaan pasien dan
tidak menghiraukan keberadaan
pasien memperberat perasaan
terisolasi pasien
Reduksi Ansietas
(Lanjutan...)
43
Pendidikan Kesehatan
• Pendidikan kesehatan yang diberikan pada
pasien termasuk pengetahuan mengenai
tanda dan gejala iskemik yang harus
diwaspadai oleh pasien dan keluarganya
( nyeri dada/ angina equivalent, sesak
napas,pemeriksaan nadi teratur atau
tidak,perasaan cape, dan bagaimana
pertolongan pertama pada saat timbul
keluhan
• Pengetahuan mengenai modifikasi faktor
resiko
• Aktifitas fisik paska perawatan jantung
iskemik
• Obat-obat yang dibawa pulang, efek
samping
• Kontrol teratur
44