TUGAS KEWIRAUSAHAAN
Disusun Oleh :
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di
Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie
dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri
Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra
yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama
saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang
pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak.
3) ANDRI WONGSO
Andrie Wongso adalah motivator asal Indonesia, yang lebih dari 20 tahun
berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya untuk berbagi
semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa yang
sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat dirinya
menyatakan diri sebagai The Best Motivator atau Motivator No. 1
Indonesia.
Kegemaran Andrie Wongso merangkai kata mutiara membuahkan hasil
manis. Setelah sempat sukses di bisnis kartu ucapan lewat bendera
Harvest, berbekal keterampilan yang sama, saat ini, Andrie mendulang
sukses sebagai motivator.Pemilik PT Harvindo Perkasa, pemegang merek
Harvest, adalah Andrie Wongso. Pria 57 tahun ini mengaku, di masa
jayanya, produksi kartu Harvest bisa sampai 10 juta lembar semusim.
Pada tahun 1985, Andrie memulai bisnis kartu ucapan dari nol. Bermodal
duit tabungan pribadi, dia membuat kartu ucapan di atas kertas kecil.
Kertas yang semula berfungsi sebagai pembatas buku tersebut ia tulisi
kata-kata mutiara karangannya sendiri. Andrie menawarkan kartunya ke
sejumlah toko di Jakarta. Tapi, tidak mudah memasarkan produk yang
masih dianggap remeh itu. Banyak toko menolaknya. Untung, akhirnya,
ada toko di Pasar Pagi, Mangga Dua, yang bersedia menerima produknya.
Saat itu, produk bermerek Harvest tersebut ia jual seharga Rp 100 per
lembar.Tak disangka, kartu tersebut mendapat sambutan positif dari pasar
dan cepat menjadi tren di kalangan anak muda. Roda bisnis Andrie pun
makin kencang berputar. Produk Harvest mulai masuk ke toko-toko besar.
Saking banyaknya penggemar, Andrie sampai mendirikan Harvest Fans
Club, wadah bagi para pecinta produk ini.
Tapi, sebelum sukses membesarkan Harvest di Indonesia, Andrie harus
melalui jalan hidup yang terjal. Pria asal Malang, Jawa Timur, ini tidak
pernah lulus sekolah dasar (SD). Sebab, SD Mandarin tempatnya belajar
dulu ditutup ketika pecah kerusuhan politik tahun 1965. Andrie yang
berasal dari keluarga miskin tak mampu pindah ke SD umum. Ia harus
puas menghabiskan masa kecil dengan membantu orang tuanya membuat
aneka kue yang dititipkan di pasar.Berniat ingin sukses, tahun 1974,
Andrie merantau ke Ibukota dan bekerja sebagai penjual sabun detergen
keliling. Dia lalu berganti pekerjaan menjadi penjaga toko listrik di Kenari
Jaya, Jakarta Pusat. “Upah saya saat itu sekitar Rp 30.000 per bulan,”
kenangnya.
Tahun 1976, anak kedua dari tiga bersaudara ini mendirikan perguruan
kungfu Hap Kun Do. Ini bukan kebetulan. Andrie memang memiliki
kecakapan ilmu bela diri yang ia pelajari secara autodidak sejak kanak-
kanak. Uang hasil mengajar kungfu ia kumpulkan untuk mewujudkan cita-
citanya menjadi bintang film kungfu.Cita-cita Andrie itu tercapai. Pada
tahun 1980–1982, dia dikontrak oleh perusahaan Eterna Film, Hongkong.
Cuma, kariernya sebagai bintang film tak menjanjikan. Ia tidak pernah
menjadi pemeran utama. Dia hanya bisa puas lantaran cita-cita masa kecil
tercapai.Andrie lantas memutuskan kembali ke Indonesia. Ia kembali
mengelola perguruan kungfu. Di tengah aktivitas mengajar ini, bapak tiga
anak ini sering menuangkan hobi menulis kata-kata mutiara yang ia ambil
dari kisah hidupnya. Kumpulan kata-kata mutiara itulah yang kemudian
memberi inspirasi untuk berbisnis kartu ucapan.
Namun, torehan manis Harvest tak langgeng. Ketika Indonesia terkena
krisis moneter pada 1998, Andrie merasakan bisnis kartu ucapannya mulai
porak-poranda. Namun, bukan cuma faktor ekonomi biang keladi satu-
satunya.Sejak 2000, saat penggunaan telepon seluler (ponsel) mulai marak,
bisnis kartu ucapan memang makin terpuruk. Alhasil, sejak 10 tahun
silam, bisnis kartu ucapan Harvest mulai meredup. Kini, produk Harvest
yang tersisa tinggal kertas isi ulang (looseleaf), kertas kado, dan tas
sekolah anak. Namun, Andrie tetap menghadapi kondisi tersebut secara
bijak dan pantang menyerah.Andrie lantas mengalihkan bisnisnya ke
bidang motivasi. Kebetulan, sejak menggarap Harvest, dia kerap diundang
menjadi pembicara untuk membagikan kisah hidupnya. Lama-lama,
namanya mulai dikenal sebagai motivator.
- Profil orang sukses karena berwirausaha
1. HJ. HARFANA ALWI
Hj. Harfana Alwi atau akrab dipanggil dengan Anha ini merupakan
seorang pengusaha sukses asal Kota Bone Sulawesi Selatan dengan Nama
Perusahaannya yaitu PT Harfana Halim Indah. Anha ini, lahir di
Watampone Kabupaten Bone pada Tanggal 26 September 1990,
merupakan anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara. Ia termasuk seorang
anak yang lahir dari keluarga yang berada, ia memiliki banyak skali skill
(kemampuan) dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang
kewirausahaan. Sekarang ini, Anha sedang menempuh pendidikannya di
Jurusan Kedokteran Umum Universitas Hasanuddin, dibalik kesibukannya
tersebut, Ia juga merupakan Pimpinan Utama (Direktur) dari Perusahannya
tersebut. Perusahaan PT Harfana Halim Indah yang dikelola oleh Harfana
ini asal mulanya, ditangani oleh Ayahnya (H.Muhammad Alwi), ia hanya
melanjutkan perjuangan dan cita-cita Ayahnya.
Usaha ini mempunyai sejarah sebagai Berikut:
Usaha ini sebelumnya dibangun oleh Ayah dari Sdri. HJ.Harfana Alwi
yaitu H.Muhammad. Alwi yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang
gigi. Ia memulai usahanya dengan mengumpulkan modal sedikit demi
sedikit ke dalam tabungannya yaitu BRI hingga mencukupi untuk meraih
impiannya tersebut. Modal tersebut dikumpulkannya dari usahanya
sebagai tukang gigi, dan modal tambahan yang diberikan dari kakek Sdrii
HJ.Harfana Alwi yang bekerja sebagai petani. Usaha ini pada awalnya
berkembang dengan sangat lambat disebabkan oleh factor modal, namun
dengan adanya peminjaman kredit pada Bank, maka usaha ini terus
mengalami perkembangan. Setelah HJ.Harfana Alwi berusia 17 tahun,
ayahnya mewariskan atau memindahtangankan seluruhnya usaha ini
kepadanya. Sehingga ia merasa pada usia tersebut sebagai usia yang
menuntunnya untuk menjadi seorang wirausaha dari usaha yang
dicetuskan oleh Ayahnya. Selama berada di tangan HJ.Harfana Alwi,
usaha ini terus menerus mengalami perkembangan pesat, ia melakukan
sedikit perubahan-perubahan pada organisasi usaha ini, dimana perubahan
ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi calon pembelinya.
Yang menjadi trik utama dalam usaha Real Estate ini adalah, mencari
lokasi atau sasaran pembangunan yang kurang persaingan dalam lokasi
tersebut. Seperti di daerah perkotaan yang padat penduduk, namun kurang
persaingan pada lokasi tersebut. Dalam usaha ini, dilakukan di daerah
Bone, Bombana, dan Palopo. Maka dari hal tersebut, sehingga lahirlah
suatu perusahaan yang besar, yang dikelolah oleh tangan-tangan yang
terampil pada bidangnya masing-masing.
Berikut ini adalah sekilas tentang Perusahaan PT Harfana Halim Indah:
Jenis Usaha : Real Estate “Pengadaan Jual Beli Rumah dalam lingkungan
suatu Perumahan”
Tanggal Berdiri : Tahun 1985
Tempat Berdiri : Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan
Modal awal : Rp. 500.000,-
Sumber Modal :Tabungan Sendiri (dari Usaha-usaha sebelumnya
seperti Usaha Sebagai Tukang Gigi dan tambahan dari orang Tua)
Omset : Rp. 2.000.000.000,-/Bulan
Lokasi Usaha : Tersebar di berbagai Provinsi di Pulau Sulawesi seperti
Sulawesi Selatan pada umumnya, Sulawei tenggara, dan Sulawesi
Tengara.
Pusat/Kantor Lokasi Usaha:
Referensi
"List of Fellow: Habibie, Professor Dr Ing Bacharuddin Jusuf FREng: 1990".
Royal