BELL’S PALSY
ELSYE YURIKE LALUPANDA (2008020045)
JESSICA ALLO (2008020059)
• Masalah kecacatan yang ditimbulkan oleh bell’s palsy cukup kompleks, meliputi
impairment, disability, dan handicap sehingga dibutuhkan upaya pengobatan yang
komprehensif, berupa promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gejala yang ditimbulkan seperti poin (b) ditambah dengan gangguan pendengaran.
Gejala yang ditimbulkan seperti poin (c) ditambah dengan gangguan sekresi kelenjar
hidung dan gangguan kelenjar air mata (lakrimasi).
Gangguan yang ditimbulkan seperti poin (d) ditambah dengan gangguan pada N.VIII.
DIAGNOSIS
Terapi
Medikamentosa Kortikosteroid :
•steroid sangat efektif dan harus digunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pemulihan
kembali fungsi nervus fasialis.
•Prednison, dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/hari
selama 6 hari, diikuti penurunan bertahap total
selama 10 hari.
•Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400
mg oral 5 kali sehari selama 10 hari. Jika virus
varicella zoster dicurigai, dosis tinggi 800 mg
oral 5 kali/hari.
Rehabilitasi 1. Fisioterapi
medik (pemanasan, stimulasi listrik, Latihan otot-otot wajah dan
massage wajah)
2. Terapi okupasi
(latihan berkumur, latihan minum dengan menggunakan sedotan,
latihan meniup )
3. social medik
(berhubungan dengan tempat kerja dan biaya)
4. Psikologik
(maka sangat diperlukan bantuan seorang psikolog)
5. Ortotik-prostetik
(Pemasangan “Y” plester )
6. Home program
(kompres hangat, Massage wajah )
Diagnosa Banding
Prognosis
Riwayat Sosial :
pasien adalah pensiunan PNS. Biaya pengobatan
ditanggung oleh BPJS.
Anamnesis Sistem
A. Kepala : nyeri kepala (-)
B. Sistem Indera
Mata : pandangan ganda (-), penglihatan kabur (-),
kelemahan kelopak mata -/+, air mata keluar
(-), mata perih (-).
Hidung : mimisan (-), pilek (-), tersumbat (-)
Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
Tanda vital : Tekanan darah : 120/70
Heart rate : 84 kali per menit
Respiration rate : 20 kali per menit
Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan neurologis:
1.Kesadaran : E4 V5 M6
Bell’s palsy dapat terjadi pada semua Pada kasus ini pasien adalah laki-laki
usia, namun sindrom ini lebih sering berinisial S berusia 59 tahun.
dijumpai pada pada usia 20-50 tahun.
Gejala klinisnya sesuai dengan lokasi Pada kasus ini, Tn. S mengalami gejala
kerusakan pada jaras yang dilewati klinis yang sesuai dengan yang
oleh nervus vii. Salah satu lokasi ditimbulkan akibat kerusakan jaras
kerusakan yang paling sering ditemui setinggi foramen stilomastoideus.
adalah kerusakan setinggi foramen
stilomastoideus.
Medikamentosa pada Bell’s palsy Pada pasien ini diberikan
adalah antiviral dan kortikosteroid. metilprednisolon dan mekobalamin.
Kortikosteroid kemungkinan kuat Namun tidak diberikan antiviral karena
efektif dan meningkatkan perbaikan kombinasi aniviral dengan steroid pada
fungsi saraf kranial, jika diberikan pada awitan awal tidak meningkatkan
onset awal. Mecobalamin digunakan probabilitas pemulihan Kembali N.VII >
untuk mengobati neuropati perifer 7%.
untuk memperbaiki gangguan saraf
yang terjadi.
TEORI KASUS
Salah satu modalitas yang diberikan pada Pada pasien diberikan terapi infrared dan
pasien ini adalah pemberian terapi IR terapi okupasi.
(infrared). Terapi infrared memiliki efek
pemanasan superfisial pada daerah kulit
yang diterapi sehingga dapat
menimbulkan efek fisiologis yang
diperlukan untuk penyembuhan. Selain
itu terapi okupasi juga diberikan pada
pasien berupa latihan penguatan otot-
otot wajah, seperti latihan menutup
mata, mengerutkan dahi, meniup lilin,
tersenyum dan meringis.
TERIMAKASI
H