Anda di halaman 1dari 14

BAWEAN

GRESIK

TRI HANDINI
1102014269
Visi dan Misi Bawean
VISI
• Menjamin terlaksananya semua Program Pembangunan untuk kepentingan rakyat Bawean.
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kebera’agama’an dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan meletakkan kaidah keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam menjalin
hubungan antar manusia dan lingkungannya.
• Adil dalam bentuk perwujuan dan kesetaraan hak dan kewajiban secara proporsional dalam
segala aspek kehidupan tanpa membedakan golongan.
• Sejahtera dalam kehidupan individu dan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan
dasar meliputi pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial; memliki pendapatan yang
memadai; serta sadar terhadap nilai-nilai sosial yang berlaku.
• Kemandirian dalam segala aspek kehidupan yang dinikmati oleh segenap
komponen masyarakat secara berkeadilan dan bermartabat.
Misi
• Misi ke-1 : Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan
masyarakat untuk menumbuhkan perilaku masyarakat yang berakhlak mulia

• Misi ke-2 : Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat
dan pengusaha melalui tata kelola kepemerintahan yang baik;
• Misi ke-3 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah
peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan  untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan;
• Misi ke-4 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan
layanan kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan,dan pemenuhan
 kebutuhan dasar lainnya.
Dikarenakan Bawean masuk dalam kabupaten Gresik, maka lambangnya mewaikili lambang kabupaten
Gresik, yaitu :

1.  Lambang Daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang keadaan daerah
2.  Segilima, melambangkan Pancasila yang mendasari sosio cultural, histories, dan aktivitas ekonomi
3.  Warna kuning, melambangkan keluhuran budi dan kebijaksanaan, sedangkan warna tepi hitam
melambangkan sikap tetap teguh dan abadi
4.   Kubah masjid, melambangkan agama yang dianut mayoritas yakni Islam
Rantai yang tiada ujung pangkal _ melambangkan persatuan dan kesatuan.
5.   Segitiga sama kaki sebagai puncak kubah masjid, melambangkan bahwa tidak ada kekuasaan yang
tertinggi selain Tuhan Yang Maha Kuasa.
6.   Gapura berwarna abu-abu muda, melambangkan suatu pintu gerbang pertama masuk dalam suatu daerah
sebagaimana penghubung antara keadaan diluar dan dalam daerah.
7.    Tujuh belas lapisan batu. Melambangkan tanggal 17 yang merupakan pencetus revolusi Indonesia dalam
membebaskan diri dari belenggu penjajah
8.    Ombak laut yang berjumlah delapan, melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal
tercetusnya revolusi Indonesia
9.    Mata rantai 45 (empat puluh lima) melambangkan bahwa pada tahun 1954 merupakan tonggak sejarah
dan tahun peralihan dari jaman penjajahan menuju jaman kemerdekaan Indonesia yang jaya kekal abadi.
10.  Cerobong asap, melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang
letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut maupun udara.
11.  Perahu Layar, garam, ikan laut dan tanah melambangkan bahwa mata pencaharian rakyat Kabupaten
Gresik adalah nelayan dan petani.
Moto Bawean
1. Menjadikan Bawean sebagai kota pariwisata dengan keindahaln
alamnya
2. Menjadikan hasil laut sebagai mata pencaharian untuk masyarakat
Bawean
3. Menciptakkan kehidupan bermasyarakat yang adil dan aman
4. Membangun Bawean secara bersama sama dengan Pemerintah
Bawean
GEOMORFOLOGIS
• Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 80 Mil atau 120
kilometer sebelah utara Gresik. Secara administratif sejak tahun 1974, pulau ini
termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur di mana tahun
sebelumnya sejak pemerintahan kolonial pulau Bawean masuk dalam wilayah
Kabupaten Surabaya
• Letak Wilayah
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 5°46′LU 112°40′BT
Kepulauan Kepulauan Sunda Besar
Negara
Indonesia
Provinsi Jawa Timur
• Luas Wilayah
Luas Bawean sekitar 194 km2 terdiri dari dua kecamatan di pulau  ini  yakni  Sangkapura dan Tambak. Bawean
memiliki dua kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah penduduknya sekitar 70.000 jiwa yang
merupakan akulturasi dari beberapa etnis yang berasal dari pulau Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan
Sumatera termasuk budaya dan bahasanya. Penduduk Bawean kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan atau petani selain juga menjadi pekerja di Malaysia dan Singapura, sebagian besar di antara mereka telah
mempunyai status penduduk tetap di negara tersebut, selain di kedua negara itu penduduk bawean juga menetap
di Australia dan Vietnam.

• Morfologi Wilayah
Penduduk yang ada di wilayah Kawasan Pulauan Bawean terbagi atas dua kecamatan yaitu: Kecamatan
Sangkapura (17 Desa) dan Kecamatan Tambak (13 Desa). Karena kedua kecamatan tersebut berada dalam satu
kawasan maka dalam analisisnya secara terpadu.
DEMOGRAFI
• Jumlah Penduduk
SARANA KESEHATAN
• PUSKESMAS
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten yang berada di
wilayah Kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. Di
Kepulauan Bawean, tepatnya Kecamatan Sangkapura dan Tambak masing masing memiliki 1 unit
yaitu Puskesmas Sangkapura yang terletak di Jl. Pendidikan No 2 Sangkapura dan Puskesmas
Tambak yang berada di Jl Raya Bakti Tambak.
• Rumah Sakit
Karena Bawean terletak di Kabupaten Gresik ,maka Rumah Sakit terdekat merupakan Rumah Sakit
yang masih berada di dalam Kabupaten Gresik. Kabupaten Gresik mempunyai 13 rumah sakit dan 1
rumah sakit khusus, dan yang rutin memberi laporan  melalui laporan adalah 14 Rumah Sakit. Dari
14 Rumah Sakit dan 32 Puskesmas dapat diketahui jumlah kunjungan rawat inap 958.704 dan rawat
jalan sebesar 8.708 Bila dilihat dari kepemilikan tempat tidur pada Rumah Sakit seperti dalam
lampiran tabel indikator pelayanan Rumah Sakit.
• Posyandu
Perkembangan Posyandu sangat dipengaruhi oleh upaya kader dalam
mengelola Posyandu. Pada tahun 2013 jumlah Posyandu 1.466, sedang
tahun 2014 jumlahnya 1474. Dari jumlah tersebut, dapat kita ketahui
bahwa adanya peningkatan jumlah posyandu dari tahun 2013 dan tahun
2014. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan oleh semakin banyak
yang telah sadar akan pentingnya pembangunan posyandu dari tahun ke
tahun
TENAGA KESEHATAN
• Jumlah tenaga kesehatan di kecamatan Sangkapura apabila dibandingkan dengan rasio penduduk
masih sangat kurang. Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk di kecamatan Sangkapura
adalah sebagai berikut
a) Rasio dokter spesialis, idealnya sebanyak 6 orang per 100.000 penduduk. Namun, di
Kecamatan Sangkapura tidak ada seorang pun dokter spesialis, semoga setelah pelayanan
RSUD tipe D yang ada di pulau Bawean dimulai, beberapa dokter spesialis dapat memberikan
pelayanan kesehatan kepada masayarakat di Bawean
b) Rasio dokter umum, idealnya sebanyak 40 orang per 100.000 penduduk. Namun, jumlah dokter
yang ada di kecamatan Sangkapura sangat jauh dari kata Ideal karena saat ini di kecamatan
Sangkapura jumlah dokter umum yang ada kurang dari 10 orang. Harapannya, Dinas Kesehatan
menambah jumlah dokter di pulau Bawean dengan cara membuka PTT daerah ataupun PTT
nasional bagi dokter umum. Solusi lainnya adalah, putra Bawean yang telah menempuh
pendidikan dokternya ditarik kembali ke daerah asal, pulau Bawean dengan gaji dan insentif
sesuai kategori daerah terpencil maupun sangat terpencil
c) Rasio dokter gigi, idealnya sebanyak 11 orang per 100.000 penduduk. Namun, jumlah dokter
yang ada di kecamatan Sangkapura saat ini sangat jauh dari kata Ideal karena saat ini di
kecamatan Sangkapura jumlah dokter gigi yang ada hanya dua orang, total di pulau Bawean hanya
4 dokter gigi. Harapannya, sama seperti dokter umum ada penambahan dokter gigi baik melalui
PTT nasional dan daerah. Solusi lainnya adalah menarik dokter gigi asal Bawean untuk kembali
ke pulau Bawean dan memberikan pelayanan di tanah kelahirannya, termasuk saya sendiri
d) Rasio Tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan pun sama, idealnya masing-
masing sebanyak 40 orang per 100.000 penduduk. Namun yang ada saat jauh dari kata cukup
e) Rasio ahli gizi idealnya sebanyak 20 orang per 100.000 penduduk, namun yang ada saat ini
sangat kurang.
Kesimpulannya, Kecamatan Sangkapura dan umumnya pulau Bawean sangat membutuhkan
penambahan tenaga kesehatan yang banyak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai