VIRUS
NOR FAZILLAH BT ADAM
11-2012-060
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan:Belum menikah
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Tukang Pijit
Alamat: Jl Leli IV No.16 RT 4/7 Depok
No RM : 296338
Dirawat Diruang : Cattleya
KELUHAN UTAMA
Kejang dan seluruh tubuh kaku 2 jam SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 jam SMRS, OS mengalami kejang di rumah selama kurang
lebih 5 menit. Mata ke atas, kepala lurus, dan kaku keempat alat
gerak. Mulut berbusa (-), lidah tergigit (-), mulut mengecap-
ngecap (+). Saat kejang, penderita tidak sadar dan setelah kejang
sadar kembali, tetapi langsung tertidur kembali. Pasien dibawa
oleh keluarganya ke IGD Rumah Sakit Bakhti Yudha.
Sewaktu di IGD, pasien kembali mengalami kejang dengan
kaku seluruh tubuh selama kurang lebih 5 menit, dengan mata
ke atas, kaku keempat alat gerak, tidak ada mulut berbusa, tidak
ada lidah tergigit, tetapi diawali dengan mulut mengecap-
ngecap. Sehabis kejang, pasien sadar tetapi tertidur kembali.
Beberapa jam SMRS, pasien dikatakan melakukan
kerja berat dengan mengangkat panci besar, dan
sehabis itu, pasien mengeluh sakit di punggung.
Pasien terbangun dari tidur karena sakit punggung
dan sakit jika bergerak. Kira-kira 1 jam setelah
terbangun dari tidur, pasien mengalami kejang,
yang menyebabkan keluarga pasien membawa
pasien ke IGD RSBY.
pasien pertama kali mengalami kejang saat usia 17 tahun.
Kejang biasanya diawali dengan mulut mengecap-ngecap,
pasien bengong dengan mata ke atas dengan pandangan
kosong. Pasien juga sering mengeluh perutnya mual sebelum
kejang. Pasien tidak mengeluhkan adanya pandangan
berkunang-kunang/ seperti melihat warna-warni (-), perasaan
seperti ada kupu-kupu diperut (-), seperti mencium bau-
bauan aneh (-). Tidak lama setelah kejang berakhir, pasien
biasanya tidak sadar akan jatuh, dan tertidur. Tidur sangat
lama bisa sehingga satu hingga dua hari, dan pasien hanya
bangun untuk makan atau minum.
Selama ini, pasien berobat ke puskesmas, dan
diberi obat putih (nama obat tidak diketahui), tetapi
pasien berhenti mengkonsumsi obat tersebut karena
dirasakan tidak cocok. Pasien hanya minum jamu
secara rutin, kira-kira tiap dua hari 1 kali minum.
Pasien juga mengatakan telah melakukukan
pemeriksaan EEG beberapa tahun sebelum ini,
tetapi menurut doter yang merawat pasien, hasil
EEG tidak ditemukan sebarang kelainan
Riwayat trauma/ cedera kepala sebelum kejang
pertama kali disangkal, riwayat kejang saat balita
atau sebelum kejang pertama (-), riwayat kejang di
keluarga atau keluarga yang menderita tuberkulosis
paru disangkal. Tetapi terdapat keluarga pasien
menderita penyakit kanker dan tuberkulosis. Riwayat
demam, nyeri kepala hebat sebelum kejang terjadi
disangkal. Riwayat stroke/TIA, riwayat penggunaan
obat-obatan terlarang dan alkohol tidak diketahui.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat DM (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit TB(+), alergi (-)
Riwayat keluhan seperti pasien (-)
Riwayat kanker (+), kakek pasien
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Diabetes mellitus (-)
Hipertensi (-)
penyakit TB(-)
alergi (-)
obesitas (-)
jantung (-)
stroke (-)
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : tampak sakit berat
Kesadaran : CM GCS = E4M5V6= 15
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,5oC
Kepala : normosefali, tidak ada kelainan
Mata OS : pupil bulat,isokor, ø 3mm, refleks cahaya langsung (+),
reflex cahaya tidak langsung (+)
OD : pupil bulat,isokor, ø 3mm,
reflex cahaya langsung (+),
reflex cahaya tidak langsung (+)
Mulut : mukosa basah, tidak ada kelainan
Leher : pembesaran KGB (-), tiroid tidak teraba membesar
Paru : SN vesikuler, wheezing -/-, rhonki -/-
Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, timpani, BU (+) normal, hepar
dan lien tidak teraba
Kelamin : tidak di indikasikan
Berat badan : 73 kg
Tinggi badan : 161 cm
STATUS PSIKIKUS
Cara berpikir : realistik, sesuai umur
Perasaan hati : eutim
Tingkah laku : pasien sadar, pasif
Ingatan : baik, amnesia (-)
Kecerdasan : sesuai tingkat pendidikan
STATUS NEUROLOGIKUS
Kepala
Bentuk : normosefali
Nyeri tekan : (-)
Simetris : (+)
Pulsasi : (-)
Leher
Sikap : simetris
Pergerakan: bebas
Tanda-tanda perangsangan meningen
Kaku kuduk : positif
Laseq : positif
Kernig : positif
Brudzinski I : negatif
Brudzinski II : negatif
N.
Pemeriksaan saraf kranial
olfaktorius
Penciuman: pasien tidak kooperatif
Dengan bahan : rokok
N. optikus
Kanan Kiri
Tajam penglihatan 1/60 1/60
Pengenalan warna Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lapang pandang Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan saraf kranial
• N. Okulomotorius Kanan Kiri
Gerakan mata:
berbayang
Refleks cahaya + +
langsung
Refleks cahaya + +
tidak langsung
Strabismus - -
Nistagmus - -
N. Trochlearis Kanan Kiri
Strabismus - -
Diplopia - -
N. trigeminus
Mengunyah
tidak ada kelainan
Menggigit
tidak ada kelainan
Refleks kornea
tidak ada kelainan
Sensibilitas
tidak ada kelainan
N. Abdusens Kanan Kiri
Strabismus - -
divergen
Diplopia - -
N. Facialis Kanan Kiri
berbisik
Tidak dilakukan
Tidak ada kelainan
Test Rinne
kanan, kiri,
bawah
Angkat bahu Tidak ada kelainan
bahu
N. Hipoglosus
dalam mulut
Julur lidah Tidak ada kelainan
Sensibilitas
Raba tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Nyeri tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Suhu tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Vibrasi tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah Kanan Kiri
Bentuk Simetris simetris
Trofik Eutrofik eutrofik
Tonus Normotonus normotonus
Kekuatan 4444 5555
Refleks patella + +
Refleks Achilles + +
Refleks patologis:
Babinski + -
Chaddock + -
Openheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Sensibilitas:
Raba tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Nyeri tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Suhu tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Vibrasi tidak ada kelainan tidak ada kelainan
Gerakan-gerakan abnormal
Tremor : (-)
Miokloni : (-)
Khorea : (-)
Alat vegetative
Miksi : normal
Defekasi : normal
RENCANA DIAGNOSTIK
Laboratorium darah lengkap, kimia darah (GDS,
Ur, Cr), elektrolit, analisa gas darah
Rontgen torakolumbal dan rontgen thorax
CT scan dengan kontras
Lumbal Punksi (Analisa LCS dan antibody virus),
bila tidak ada kontraindikasi
Observasi kejang suspek meningoensefalitis
tuberkulosis.
Lab Tgl 14/6/2013
OTAK
Mono 42%
Poli 58%
CT Scan kepala tanpa kontras Tgl
15/06/13
Tak tampak lesi hipodense/hiperdense di parenkim otak.
Tak tampak hematom pada intracranial-extracerebral
Sulci dan Gyri tampak normal
System ventrikel dan cisterna tampak normal
Pons dan Cerebellum tampak normal
Tak tampak midline shift
Tak tampak kalsifikasi abnormal
Mastoid dan bulbus occuli kanan kiri tampak normal
Sinus ethmoidalis, sphenoidalis dan frontalis tidak tampak penebalan
mukosa
Tak tampak kelainan pada calvaria.
A: -Meningitis viral
P:
Boleh pulang
Acyclovir 4x600 mg
(PCT 300 mg/codein 20 mg/ tramol 25 mg/ amitriptilin
5mg) 3x1
Carbamazepin 2x200 mg
Pembahasan
Diagnosis awal: epilepsi
Dasar diagnosis:
Pasien mengalami kejang kira-kira 5 menit, sebanyak 2 kali
Mata ke atas, kepala lurus, dan kaku keempat alat gerak.
Mulut berbusa (-), lidah tergigit (-), mulut mengecap-ngecap
(+).
Gejala sebelum kejang: mulut mengecap-ngecap, pandangan
kosong, mual
Gejala sesudah kejang: tertidur lama
Kaku kuduk: (+)
Diagnosis lanjut: meningitis
Dasar diagnosis:
Kaku kuduk (+)
Kejang dan kaku keempat anggota gerak
Mialgia
Kejang pertama saat umur 17 tahun
Tidak ada riwayat kejang saat bayi atau saat anak-anak
Tidak ada riwayat kejang dalam keluarga
Gold standar untuk menegakkan diagnosis
meningitis adalah lumbal pungsi
Melalui analisa LCS, dapat diketahui penyebab
dari Meningitis apakah virus / bakteri / jamur /
tuberkulosa / parasit.
KontraIndikasi
adanya Lumbal Punksi
luka pada punggung
adanya herniasi karena hidrocephalus obstruksi
adanya kelainan darah seperti trombositopenia
adanya massa/tumor kepala
50-500 dominan
Meningitis TB Jernih Biasanya meningkat ↑ 100-200 <50-60% dari GDS
mononuklear
ningitis Bakterialis Keruh >180 mmH2O 1.000-10.000 (PMN) >150-1.000 <40% dari GDS