Anda di halaman 1dari 10

JANTUNG KORONER

FAHRUL ZAINI RIZKI AKBAR ALFARIZE SYAHRUL RAMADHAN


18070235 18070207 18070139

MUHAMMAD IRGI IBRAHIM


NOOR BAITI M. PAISAL RAMADHAN
N.
18070416 18070384
18070301
DEFINISI JANTUNG KORONER

Penyakit arteri koroner atau yang dikenal juga sebagai penyakit jantung koroner atau
penyakit jantung iskemik adalah suatu penyakit yang terjadi ketika ada penyumbatan
parsial aliran darah ke jantung (Wikipedia) .
LATAR BELAKANG

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit tidak menular yang


menjadi masalah kesehatan masyarakat dan jumlahnya semakin meningkat baik
di dunia maupun di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan penyabab kematian dan
kecacatan di seluruh dunia

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan suatu gangguan fungsi


jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan
karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Penyakit jantung
koroner secara klinis ditandai dengan adanya nyeri dada atau dada terasa
tertekan pada saat berjalan buru-buru, berjalan datar atau berjalan jauh, dan
saat mendaki atau bekerja. (Riskesdas, 2013)
FAKTOR RESIKO

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit aterosklerotik koroner yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah terjadi karena proses
aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. faktor risiko terjadinya PJK dibagi
menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor dapat diubah.
FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DI UBAH

USIA RIWAYAT KELUARGA JENIS KELAMIN


Usia lebih dari 40 tahun menunjukkan yang memiliki riwayat menunjukkan laki-laki lebih berisiko
memiliki risiko lebih besar keluarga penyakit jantung tidak berisiko menderita PJK. Morbiditas penyakit PJK pada
mengalami PJK. menderita PJK. laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan
dengan wanita dan kondisi ini terjadi hampir
10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada
perempuan.
FAKTOR YANG DAPAT DI UBAH

TEKANAN DARAH TINGGI MEROKOK


HIPERLIPIDEMIA
Menurut Price (2006), tekanan Menurut Price (2006), merokok
Menurut Price (2006), penderita
darah tinggi menyebabkan merupakan faktor risiko mayor untuk
diabetes melitus cenderung memiliki
tingginya gradien tekanan yang terjadinya penyakit jantung, termasuk
prevalensi aterosklerosis lebih tinggi,
harus dilawan oleh ventrikel kiri serangan jantung dan stroke, dan juga
demikian pula kasus aterosklerosis
saat memompa darah. memiliki hubungan kuat untuk terjadinya
koroner .dini.
PJK sehingga dengan berhenti merokok
akan mengurangi risiko terjadinya
serangan jantung.
1. Health Promotion
(Promosi Kesehatan)

5. Rehabilitation 2. Specific Protection


(Rehabilitasi) (Perlindungan Khusus)
5 Tahap
Pencegahan
PJK

3. Early Diagnosis and


4. Disability L Imitation Prompt Treatment
(Pembatasan Disabilitas) (Diagnosa dan
Pengobatan Segera)
Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Bagi yang beresiko tinggi terhadap penyakit
jantung diharapkan untuk bisa menghindari hal-
Health Promotion (Promosi Kesehatan)
hal yang bisa meninggalkan kebiasaan-
Pada tahap pencegahan ini, Dilakukan pada saat masih
kebiasaan seperti merokok, tidak
sehat, Tidak hanya untuk Mengantisipasi Penyakit
mengkonsumsi alcohol, menjaga kadar
Arterosklerosis saja tetapi juga penyakit-penyakit yang
kolesterol, tekanan darah dan diabetes dibawah
lain. Karena upaya ini bertujuan agar kondisi kesehatan
kontrol dengan sering berkonsultasi dengan
tetap terjaga. Promosi kesehatan yang dilakukan adalah
dokter. Early Diagnosis and Prompt Treatment
memberi penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan (Diagnosa dan Pengobatan Segera)
khususnya penyakit jantung koroner, olahraga secara Sebelum terjadi komplikasi, Arterosklerosis
teratur, menyeimbangkan asupan gizi dalam tubuh, mungkin tidak akan terdiaknosis. Komplikasi
melakukan pemeriksaaan secara berskala, dan pengetahuan yang sering terjadi adalah terdengarnya bruit
secara genetis tentang riwayat penyakit. (Suara Peniup) pada pemeriksaan dengan
Stetoskop bisa merupakan pertunjuk dari
Arterosklerosis. Denyut nadi pada daerah
yang terkena bisa berkurang.
Disability L Imitation (Pembatasan Disabilitas)
Jika terdapat gejala yang akut, sumbatan akut yang
mengancam kemampuan otot dan jaringan kulit untuk
berkontraksi atau salah satu organ sudah tidak dapat
berfungsi sempurna, mungkin dapat dilakukan
pengobatan selanjutnya, seperti ;
a. Pembedahan Angioplasi balon untuk dilakukan
untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran
darah yang melakukan endapan lemak.
b. Enarterektomi merupakan suatu untuk Rehabilitation (Rehabilitasi)
mengangkat endapan. Rehabilitasi yang dilakukan adalah penerapan perilaku
c. Thrombolytic. sehat dalam keseharian seperti menghindari konsumsi
d. Penggunaan Angiograpat. alcohol dan rokok serta olahraga secara teratur, asupan
gizi yang sesuai, menghindari makan-makanan yang
tinggi kolesterol, pemeriksaan secara berskala dan
spikoterapi untuk mengendalikan.

Anda mungkin juga menyukai