PENGEMBANGAN SDM C
Oleh :
I Gusti Agung Bagus Wijaya Kusuma
Pengertian pelatihan dan pengembangan
Pelatihan adalah proses yang didesain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
teknis, ataupun meningkatkan kinerja pegawai
Pengembangan adalah proses yang didesain untuk meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan
dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.
Sebab-sebab dibutuhkannya pendidikan,pelatihan,
dan pengembangan
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. program
pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli.
kriteria penilaian efekifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap
penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan
untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang
biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau
akses internet
3. Pelatihan Lintas Fungsional.
Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional training) melibatkan pelatihan karyawan untuk
melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim terdiri dari sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama
dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas(creativitas training) berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat
dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas
mungkin yang berdasar pada penilaian rasional.
Tahapan Proses Pelatihan dan
Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis)
Pada tahap pertama organisasi memerlukan fase penilaian yang ditandai dengan satu kegiatan utama
yaitu analisis kebutuhan pelatihan. Terdapat tiga situasi dimana organisasi diharuskan melakukan analisis
tersebut yaitu :
A. performance problem, berkaitan dengan kinerja dimana karyawan organisasi mengalami degradasi
kualitas atau kesenjangan antara unjuk kerja dengan standar kerja yang telah ditetapkan.
• New system and technology, berkaitan dengan penggunaan komputer, prosedur atau teknologi baru yang
diadopsi untuk memperbaiki efesiensi operasional perusahaan.
• habitual training, berkaitan dengan pelatihan yang secara tradisional dilakukan berdasarkan persyaratan-
persyaratan tertentu misalnya kewajiban legal seperti masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Fungsi Training Need Analysis
1. mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling pekerja;
2. mengumpulkan informasi tentang job content dan job context;
3. medefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian yang operasional;
4. melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan;
5. memberi data untuk keperluan perencanaan
2. Perencanaan dan Pembuatan Desain Pelatihan
Desain pelatihan adalah esensi dari pelatihan, karena pada tahap ini bagaimana kita dapat menyakinkan
bahwa pelatihan akan dilaksanakan.