BY :
Sendy Firza N.T, S.ST. M.Tr.Keb
Standar Obat
1. Absorbsi obat
Adalah proses pergerakan obat dari sumber kedalam tubuh melalui aliran darah
kecuali dari jenis topikal, yang dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,
jenis obat, keadaan tempat, makanan, dan keadaan px.
2. Distribusi obat ke dalam tubuh
setelah obat diabsorbsi, kemudian didistribusikan kedalam darah melalui
vaskuler dan sistim limfatis menuju sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu.
Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan, elektrolit, dan keadaan
patologis
Lanjutan faktor yg mempengaruhi.......
3. Metabolisme obat
setelah melalui sirkulasi, obat akan mengalami proses metabolisme. Obat
akan ikut sirkulasi ke dalam jaringan kemudian berinteraksi dg sel dan
melakukan sebuah perubahan zat kimia menjadi lebih aktif. Obat yang tidak
bereaksi akan diekskresikan.
4. Ekskresi sisa
setelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan, terdapat sisa zat yang
tidak dapat dipakai dan ini tidak bereaksi, kemudian keluar melalui ginjal dalam
bentuk urine, di intestinal dalam bentuk udara
Teknik dan cara pemberian obat diberikan
melalui :
Jaringan tubuh (parenteral)
Mulut (oral)
Vagina
Rectum
Kulit
Mata
Dalam memberikan obat harus memenuhi prinsip 5 Benar (5B) yaitu:
1. Benar Obat
2. Benar Dosis
3. Benar Pasien /Klien
4. Benar Jalur/ Rute pemberian
5. Benar Waktu
1. Melalui jaringan tubuh (parenteral)
Memasukkan zat cair/ obat tertentu kedalam jaringan tubuh dengan
menggunakan spuit dan jarum suntikkan yang steril.
Untuk pencegahan penyakit, memberikan kekebalan (imunisasi)
Untuk pengobatan dengan reaksi yang cepat
Untuk uji coba (test)
Untuk pemeriksaan diagnostik misalnya penyuntikan zat kontras
Indikasi :
Pasien yang memerlukan obat dengan reaksi yang cepat
Pasien yang tidak dapat menerima obat melalui mulut (per oral)
Pasien dengan penyakit tertentu yang harus diberikan pengobatan dengan
cara suntikan/injeksi
Injeksi Intracutan (IC)
Pengertian : Memasukkan obat ke dalam atau dibawah kulit
Tujuan :
Untuk melakukan uji coba kulit (skin test)
Untuk observasi TBC (Tubercilin test)
Untuk obat-obatan tertentu yang pemberiannya khusus cara ini
Indikasi : Obat- obatan yang cara pemberiannya melalui IC
Kontra Indikasi
Obat- obatan yang tidak boleh diberikan melalui IC
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem pada tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat injeksi
Pada lengan bawah bagian dalam
Daerah lengan atas bagian luar (deltoid)
Punggung bagian atas (skapula)
Syarat tempat injeksi IC :
Jauh dari pembuluh darah
Daerah/area tempat injeksi tidak berbulu
Injeksi Subcutan (SC)
Pengertian : Memasukkan obat dibawah kulit pd jaringan
konektif/lemak dibawah dermis.
Indikasi : obat-obatan yg diberikan melalui SC
Kontra Indikasi
Obat-obatan yang tdk boleh diberikan melalui SC
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem,pada tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat penyuntikan
•Lengan atas bagian luar (deltoid)
•Paha bagian luar (vestus lateralis)
•Daerah punggung atas (skapula)
•Daerah perut (abdomen)
•Daerah ventral superior
•Daerah gluteus dorsal
Injeksi Intramuskuler (IM)
Pengertian : Memasukkan obat kedalam
jaringan otot (musculus)
Indikasi : obat –obatan yang diberikan secara
IM
Kontra Indikasi
Obat-obatan yang tidak boleh diberikan secara
IM
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem pada
tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat penyuntikan :
Otot pangkal lengan (otot deltoid)
Otot paha bagian Otot ventro gluteal
Perhatian
Tempat penyuntikan harus betul-betul tepat, bila salah akan akan berbahaya
karena dapat mengenai saraf (n. Ischiadeous)
Injeksi IM (lakukan pd otot dorso gluteal dan ventrogluteal) tidak boleh pd
anak- anak berusia dbwh 3 tahun.
Injeksi Intravena (IV)