Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK PEMBERIAN OBAT

BY :
Sendy Firza N.T, S.ST. M.Tr.Keb
Standar Obat

Obat yang digunakan digunakan sebaiknya memenuhi berbagai


standart persyaratan obat diantaranya :
Kemurnian (asli/tidak ada percampuran dan standar potensi
yang baik)
Bioavailabilitas (keseimbangan obat, keamanan, dan
efektifitas)
Reaksi Obat

Sebagai bahan atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh,


obat akan berkerja sesuai dengan proses kimiawi, melalui
suatu reaksi obat. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan
waktu paruh yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam
tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan
konsentrasi setengan dari kadar puncak obat dalam tubuh.
Faktor Yg Mempengaruhi Reaksi Obat:

1. Absorbsi obat
Adalah proses pergerakan obat dari sumber kedalam tubuh melalui aliran darah
kecuali dari jenis topikal, yang dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat,
jenis obat, keadaan tempat, makanan, dan keadaan px.
2. Distribusi obat ke dalam tubuh
setelah obat diabsorbsi, kemudian didistribusikan kedalam darah melalui
vaskuler dan sistim limfatis menuju sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu.
Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan, elektrolit, dan keadaan
patologis
Lanjutan faktor yg mempengaruhi.......

3. Metabolisme obat
setelah melalui sirkulasi, obat akan mengalami proses metabolisme. Obat
akan ikut sirkulasi ke dalam jaringan kemudian berinteraksi dg sel dan
melakukan sebuah perubahan zat kimia menjadi lebih aktif. Obat yang tidak
bereaksi akan diekskresikan.
4. Ekskresi sisa
setelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan, terdapat sisa zat yang
tidak dapat dipakai dan ini tidak bereaksi, kemudian keluar melalui ginjal dalam
bentuk urine, di intestinal dalam bentuk udara
Teknik dan cara pemberian obat diberikan
melalui :
Jaringan tubuh (parenteral)
Mulut (oral)
Vagina
Rectum
Kulit
Mata
Dalam memberikan obat harus memenuhi prinsip 5 Benar (5B) yaitu:
1. Benar Obat
2. Benar Dosis
3. Benar Pasien /Klien
4. Benar Jalur/ Rute pemberian
5. Benar Waktu
1. Melalui jaringan tubuh (parenteral)
Memasukkan zat cair/ obat tertentu kedalam jaringan tubuh dengan
menggunakan spuit dan jarum suntikkan yang steril.
 Untuk pencegahan penyakit, memberikan kekebalan (imunisasi)
 Untuk pengobatan dengan reaksi yang cepat
 Untuk uji coba (test)
 Untuk pemeriksaan diagnostik misalnya penyuntikan zat kontras

Indikasi :
Pasien yang memerlukan obat dengan reaksi yang cepat
Pasien yang tidak dapat menerima obat melalui mulut (per oral)
Pasien dengan penyakit tertentu yang harus diberikan pengobatan dengan
cara suntikan/injeksi
Injeksi Intracutan (IC)
Pengertian : Memasukkan obat ke dalam atau dibawah kulit
Tujuan :
Untuk melakukan uji coba kulit (skin test)
Untuk observasi TBC (Tubercilin test)
Untuk obat-obatan tertentu yang pemberiannya khusus cara ini
Indikasi : Obat- obatan yang cara pemberiannya melalui IC
Kontra Indikasi
Obat- obatan yang tidak boleh diberikan melalui IC
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem pada tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat injeksi
Pada lengan bawah bagian dalam
Daerah lengan atas bagian luar (deltoid)
Punggung bagian atas (skapula)
Syarat tempat injeksi IC :
Jauh dari pembuluh darah
Daerah/area tempat injeksi tidak berbulu
Injeksi Subcutan (SC)
Pengertian : Memasukkan obat dibawah kulit pd jaringan
konektif/lemak dibawah dermis.
Indikasi : obat-obatan yg diberikan melalui SC
Kontra Indikasi
Obat-obatan yang tdk boleh diberikan melalui SC
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem,pada tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat penyuntikan
•Lengan atas bagian luar (deltoid)
•Paha bagian luar (vestus lateralis)
•Daerah punggung atas (skapula)
•Daerah perut (abdomen)
•Daerah ventral superior
•Daerah gluteus dorsal
Injeksi Intramuskuler (IM)
Pengertian : Memasukkan obat kedalam
jaringan otot (musculus)
Indikasi : obat –obatan yang diberikan secara
IM
Kontra Indikasi
Obat-obatan yang tidak boleh diberikan secara
IM
Terdapat luka/lesi, hematom, oedem pada
tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat penyuntikan :
Otot pangkal lengan (otot deltoid)
Otot paha bagian Otot ventro gluteal

Perhatian
Tempat penyuntikan harus betul-betul tepat, bila salah akan akan berbahaya
karena dapat mengenai saraf (n. Ischiadeous)
Injeksi IM (lakukan pd otot dorso gluteal dan ventrogluteal) tidak boleh pd
anak- anak berusia dbwh 3 tahun.
Injeksi Intravena (IV)

Pengertian : Memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena secara


langsung
Indikasi : obat-obat yang diberikan melalui IV
Kontra Indikasi :
Obat-obatan yang tidak boleh diberikan melalui IV
Terdapat luka/lesi, hematom, oedema pada tempat yang akan dilakukan injeksi
Tempat penyuntikan :
Pada vena-vena anggota gerak biasanya vena besar yaitu vena basilika atau vena
sefalika pada lengan, vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), vena
frontalis/teporalis (kepala).
Tujuan
Reaksi cepat dan langsung masuk pembuluh darah
2. Melalui mulut (oral)
Pengertian : Memberikan obat-obatan melalui mulut atau ditelan.
Tujuan : mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dg efek terapi
dari jenis obat.
Bentuk dan macam-macam obat yang dapat diberikan melalui mulut :
a. Cair :
- laruran : OBH
- suspensi : Chlorampenicol syrup
- emulsi : Scott’s Emulsion
b. Padat : tablet, pil, kapsul
Sublingual (memberikan obat dengan cara diletakkan dibawah lidah), untuk
mencegah obat ditelan, maka pasien diberitahu untuk membiarkan obat tetap
dibawah lidah sampai obat menjadi hancur dan terserap
3. Pemberian obat melalui vagina

Pengertian : Memasukkan obat ke dalam tubuh melalui vagina


Tujuan : mengobati saluran vagina /servik
Indikasi :
- Vaginitis
- Servisitis
- fluoralbus
4. Pemberian obat melalui rectum
Pengertian : memberikan obat-obatan melalui anus/rectum
Cara :
a. Mengoleskan obat
 Tujuan :
- sebagai pengobatan
- mengurangi rasa sakit
 Indikasi :
- Penyakit Hemoroid
- luka pada anus
b. Memasukkan obat suppositoria
 Tujuan :
- sebagai pengobatan
- mengurangi rasa sakit
- feses menjadi lunak dan MERANGSANG bab
 Indikasi :
- penyakit hemorroid
- konstipasi
- pasien yang kesakitan misalnya pasien post op
5. Pemberian obat melalui kulit

Pengertian : Pemberian obat-obatan kepada pasien, yang


diberikan melalui kulit
Tujuan : Obat terserap kedalam kulit
Dengan cara :
Dioleskan : Salp, cream, glycerin dll
Dikompres : hangat, dingin,, alkohol, rivanol
Diberi penyinaran : ultraviolet, radium
6. Pemberian obat melalui mata
Pengertian : Pemberian obat- obatan atau cairan tertentu kedalam mata
dengan cara meneteskan /mengoleskan atau dengan cara membilas
(irigasi) mata.
Tujuan : untuk memberikan mata yang kotor/ mengeluarkan benda asing dan
mengobati mata.
Dilakukan pada : pada mata yang sakit /kotor, kemasukkan benda asing.

7. Pemberian obat pada telinga


Cara memberikan obat pada telinga dg tetes telinga atau salep
Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga
khususnya pada pada telinga tengah (otitis media), dapat berupa obat antibiotik.
8. Pemberian obat pada hidung
Cara memberikan obat pada hidung dg tetes hidung, yang dapat dilakukan
pada seseorang dg keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.

9. Zid bath/ kompres


a. Kompres dingin
 pengertian : Memberikan kompres dingin kepada pasien yg memerlukan
dengan menggunakan potongan-potongan es
 Indikasi :
- pasien yang suhunya tinggi
- pasien dengan perdarahan misal epistaxis
 Tujuan :
- Untuk membantu menurunkan suhu tubuh
- Memenuhi kebutuhan rasa nyaman
- Mengurangi rasa nyeri
- Mencegah edema
- Mengurangi perdarahan
Lanjutan kompres......
b. Kompres hangat
Pengertian : Memberi rasa hangat dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh.
Tujuan :
Memperlancar sirkulasi darah
Mencegah terjadinya spasme otot
Memberikan rasa nyaman
Mengurangi/ menghilangkan rasa sakit
Memperlancar pengeluaran cairan (exudat)
Merangsang peristaltik
Indikasi
Radang persendian
Kekejangan otot (spasmus)
Perut kembung
Bengkak akibat suntikan
Pasien kedinginan
Pada bagian abses
haematom

Anda mungkin juga menyukai