Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS KELOMPOK 3

OLEH : APT SITI NURKHOLILAH, S.FARM


SOAL 1 : BUD, PELARUT, PENYIMPANAN BAGAIMANA?

Cetuximab

Gemcitabine

Cyclophosphamide

Daunorubicine

Etoposide

Pemetrexate

Vincristin
PELARUT KONSENTRASI STABILITAS SETELAH
NO NAMA OBAT PENYIMPANAN METODE PEMBERIAN
SESUAI DALAM PELARUT PENCAMPURAN
1 GEMSITABINE NS;D5W 0,1mg/mL 24 jam dalam suhu kamar dalam suhu kamar 25 C Infus IV:
25o C terlindung dari terlindung dari cahaya 15-60 Menit
cahaya langsung langsung

2 CYCLOPHOSPHAMI WFI : NS 20 MG/ML 24 jam dalam suhu Suhu kamar ; Lemari IV: konstinyu 1-24 jam. 6 Cyclophosphamid
DE kamar; 6 hari dalam pendingin; terlidung {ENDOXAN} SWFI;NS 20 mg/ml 24 jam
lemari pendingin cahaya dalam suhu kamar; 6 hari dalam lemari
pendingin; Suhu kamar; Lemari pendingin;
terlidung cahaya Dosis >500mg maksimal 2
g diberikan lebih dari 20-30 menit.

3 DAUNORUBICIN SWFI;NS;D5 5mg/mL 4 hari dalam suhu kamar Suhu kamar ; IV: 15-30 menit; Jangan Diberikan Secara IM
15 -25 derajat celcius terlidung cahaya Subkutan

4 ETOPOSIDE NS;D5W 0,2- 0,4mg/mL Pada suhu kamar suhu kamar 2- 25o C IV: tidak kurang dari 45 - 60 Menit
0,2mg/ml:96jam hindarkan dari cahaya
0,4mg/ml:24jam Langsung
KONSENTRASI DALAM STABILITAS SETELAH
NO NAMA OBAT PELARUT SESUAI PENYIMPANAN METODE PEMBERIAN
PELARUT PENCAMPURAN
5 PEMETREXATE SWFI;NS;D5W <25 mg/ml 24 jam dalam Pada suhu 2-8oC, Terlindung Pada pemberian IM,IT,IV
lemari pendingin; 4-8 jam Dari Cahaya Langsung Bungkus dilakukan secara pelan-pelan;
dalam suhu ruangan; dengan ALUMUNIUM FOIL Pada pemberian Infus IV:
terlindung cahaya karena larutan tidak stabil kontinyu 24 Jam

6 VINCRISTINE NS;D5W 1mg/20- 50mL 2 hari pada suhu ruangan; 7 dalam suhu ruangan/lemari IV: 10-15 Menit Infus
hari pada lemari pendingin pendingin; kontinyu: selama 24 Jam
7 CETUXIMAB Tidak 2 mg/ml 12 jam pada suhu 2-8 C, 8 Dalam suhu ruangan IV drip
memerlukan jam pada suhu kamar
pelarut
KASUS 3

1. Berapa dosis masing-masing regimen?


2. Berapa mL pelarutnya?
3. Buat contoh administrasi rekonstitusinya dan cara rekonstitusinya!
JAWABAN KASUS 3

BSA = √ (BB (kg) x TB (cm)/ 3600


= √ 58 x 158/ 3600
= 1,59 m2
cyclopospamid = 40-50 mg/kg atau 400- 1800 mg/m2
Do cyclophospamid = 400 mg x 1,59 = 636 mg
Kelarutan 2 mg/ml = 636/2 = 318 ml ≈ 350 ml
Bud 24 jam dalam suhu ruangan, pelarut NS

Vincristin = 1,4 mg/m2


Do vincristine = 1,4 x 1,59 = 2,23 mg ≈ 2 mg
Kelarutan 0,08 mg/ml jika dengan drip = 2 mg/0,08 mg = 25 ml ≈ 25-50 ml ( pemberian 15-20 menit)
Bud 24 jam dalam suhu 2-8 C

etoposide = 50 mg/m2/hari selama 3 hri


Do vincristine = 50x 1,59= 79,5 mg ≈ 80 mg
Kelarutan 0,2-0,4 mg/ml = 80/0,2 mg = 400 ml
Penyimpanan suhu ruang dan bebas cahaya, drip lebih dari 30 menit
REGIMEN KEMOTERAPI
Rehidrasi NS 20 tpm
KEMO H1 :

premed

Vincristin 2 mg dilarutkan 50 cc NS habis dalam 30 menit

30 menit rehidrasi NS 20 tpm

Etoposide 80 mg dilarutkan dalam NS 400 cc habis dalam 1 jam di lapisi pelapis hitam hingga selang infus , tetesan 10
(15 menit pertama)-20 tpm (15 menit kedua), bila px tdk ada alergi maka di lanjut 40 tpm habis 1-2 jam

30 menit rehidrasi NS 20 tpm

Cyclophospamid 400 mg dilarutkan ad 350 ml NS (habis dlm 1 jam)

Spooling dg NS 20 tpm selama 24 jam

Masuk hari ke 2
REGIMEN KEMOTERAPI

KEMO H2 dan 3 :

Rehidrasi NS 20 tpm

Premed

Etoposid 80 mg dalam 400 cc NS habis dalam 1 jam

30 menit rehidrasi NS 20 tpm

Spooling dg NS 20 tpm

Masuk hari ke 3

Hari ke 2 sama dengan hari ke 3


Proses administrasi rekonstitusi :

1. Sebelum di rekonstitusi, maka tahapan awal adalah dengan melakukan screening resep,
meliputi :
 verifikasi dosis, disesuaikan dengan protocol kemo, serial kemo, diagnosis
 verifikasi identitas pasien, tanda tangan dokter, ketepatan dosis
 verifikasi kelengkapan resep (ada resep, protokol kemo,hasil penunjang jika perlu, SEP,
chase mix, fc KTP, fc kartu BPJS)
2. Jika sudah sesuai, maka dibuat etiket dan label.
 etiket primer di tempelkan pada kemasan primer, etiket sekunder di tempel pada
kemasan sekunder (plastic coklat)
 Etiket berisi nama pasien, nama obat, pelarut, tanggal pembuatan, tanggal BUD
 Label diberikan jika kondisi tertentu misal jika obat masa BUD kurang dari 8 jam, label
berisi nama obat, tanggal, dan jam
 Jika sediaan butuh suhu tertentu, maka diberi label suhu
 Stiker ungu bertuliskan sitostatika wajib di tempelkan.
3. Pencataan pada log book, meliputi nama, ruang o RM, nama obat, dosis, pelarut
4. Penempelan etiket primer dilakukan saat diluar BSC, lalu sediaan dikirim via pass box, di cek
Kembali dengan log book dan etiket, lalu di packaging dg kemasan sekunder dan diberi etiket
sekunder + label+ stiker sitostatika
Proses rekonstitusi sediaan kemoterapi :

1.BSC di sterilkan dan meja nya diberi lapisan untuk tempat obat dan alat
2.Posisi APD sdh dipakai lengkap dan steril
3.Pengoplosan pertama yaitu obat cyclophospamid (sediaan 200 mg, serbuk)
 Ambil 2 vial cyclophospamid 200 mg buka tutup dengan pinset, lalu swab dengan alcohol
swab
 Ambil sp 50 cc lubang pinggir, pasang dengan needle 18, ambil udara 2/3 spuit
 Tusukkan spuit 45o tegak ke dalam tutup botol NS, ambil sebanyak 20 ml, buang bubble
 Ambil vial letakkan dimeja  tusuk spuit 45o  tegak  arahkan needle ke dinding vial 
lewat dinding NS di alirkan perlahan, kocok dengan gerakan motion perlahan, jangan sampai
berbusa
 Buang cairan NS sebanyak 150 cc dengan transofik dan gelas ukur
 Ambil spuit isi udara 30 cc  suntikkan ke dalam botol dengan sudut 45o lalu tegak  balik
vial searah mata  masukkan udara  biarkan mengalir perlahan
 Masukkan perlahan kedalam botol NS yang telah disesuaikan volumenya tadi
 Kocok perlahan  periksa organoleptis, lalu diletakkan di sisi sebelah kanan
Lanjutan Proses admixture :

4 Pengoplosan ke dua yaitu etoposide (sediaan 20 mg/5ml, ampul)


 Ambil 4 ampul etopiside, usap bagian leher, dengan alcohol swab
 Pastikan cairan di kepala leher sdh tidak ada, lalu patahkan leher ampul dengan menekan
kedepan dan ke atas dan ibu jari berlawanan dengan tanda titik
 Pegang ampul pada posisi horizontal, ambil spuit 10 cc lalu masuukkan ke ampul pada bagian
soulder, lalu ambil larutan
 Ambil NS 500 cc, taruh di meja, swab bagian tutup NS. Buang cairan NS sampai dengan
400cc dengan transofik dan gelas ukur
 Tusukkan spuit 45o lalu tegak ke dalam tutup botol NS, lalu masukkan cairan etoposide.
 Goyangkan botol perlahan sampai homogen tiap kali penambahan etoposid
 Kocok perlahan  periksa organoleptis
Lanjutan Proses admixture :

5 Pengoplosan ke 3 yaitu vincristine (sediaan 1 mg/1 ml,vial)


 Ambil 2 vial vincristine 1 mg , buka penutup al foil, lalu usap dengan alcohol swab
 Buka al foil penutup karet dengan pinset, usap karet dengan alcohol swab
 Siapkan spuit 10 cc, isi dengan udara 2/3,
 Pegang vial lalu tusukkan spuit 45o lalu tegak
 Masukkan sedikit udara dengan menekan piston, lalu diikuti dengan menarik sejumlah volume
cairan vincristin
 Ambil NS 100 cc, taruh di meja, swab bagian tutup NS. Buang cairan NS sampai dengan 50cc
dengan transofik dan gelas ukur
 Tusukkan spuit 45o lalu tegak ke dalam tutup botol NS, lalu masukkan cairan vincristin.
 Goyangkan botol perlahan sampai homogen tiap kali penambahan vincristin
 Kocok perlahan  periksa organoleptis

Anda mungkin juga menyukai