Anda di halaman 1dari 10

Finta Wahyuni

PARASITOLOGI
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang
semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu,
parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong
hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta
parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan
parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing
parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.
Parasit
Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang
selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes).
Macam – macamnya :
parasit obligat : parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa hospes atau parasit akan
mati kalau tidak menemuhan hospesnya
parasit permanen : parasit yang hidup pada hospes selama hidupnya
parasit fakultatif : parasit yang dapat hidup bebas dan dapat pula hidup sebagai parasit
parasit insidental : parasit yang secara kebetulan bersarang pada satu hospes
parasit patogen : parasit yang menimbulkan kerusakan pada hospes karena pengaruh
mekanik, traumatik dan toksik
parasit apatogen : parasit yang hidup dengan mengambil sisa makanan
dalam tubuh hospes dengan tidak menimbulkan kerugian atau
kerusakan pada hospes
ektoparasit : parasit yang hidup dipermukaan tubuh hospes
endoparasit : parasit yang hidup di dalam tubuh heospes
parasit monoksen : parasit yang menghinggapi satu spesies hospes
parasit poliksen : parasit yang dapat menghinggapi berbagai spesies
hospes
pseudoparasit : suatu benda asing yang disangka sebagai parasit yang
terdapat di dalam tubuh hospes.
Hospes
Hospes/inang/tuan rumah adalah jasad yang mengandung parasit. Hospes yang
dirugikan dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu:
• Hospes definitive adalah hospes yang membantu hidup parasit dalam stadium
dewasa/stadium seksual
• Hospes perantara adalah hospes tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif
yang siap ditularkan kepada manusia (hospes)
• Hospes paratenik adalah hospes yang mengandung stadium infektif parasit tanpa
menjadi dewasa dan stedium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa
pada hospes definitive
• Hospes reservoir adalah hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber
infeksi bagi manusia
Simbiosis
Simbiosis merupakan hubungan timbal balik suatu spesies dengan
spesies lain untuk kelangsungan hidupnya. Dalam hal tersebut, jenis
jasad mendapat makanan dan lindungan jasad lain yang dirugikan dan
mungkin dibunuhnya. Sebenarnya parasit tidak bermaksud untuk
membunuh hospesnya tanpa membahayakan dirinya.
Simbiosis dapat dibagi menjadi:
• Komensalisme Suatu jenis jasad mendapat keuntungan dari jasad lain
akan tetapi jasad lain tersebut tidak dirugikan.
• Mutualisme Hubungan dua jenis jasad yang kedunya mendapat
keuntungan
• Parasitisme Hubungan antara dua jenis jasad satu mendapat
keuntungan dan satu lagi mendapat kerugian
• Pemangsa Adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu mangsanya
dan kemudian memakannya.
Vektor
Vektor adalah mahluk hidup biasanya berupa serangga yang dapat
menularkan parasit dari satu penderita ke penderita lain.
Macam-macam Vektor :
a) Vektor Mekanik : Mahluk hidup yang mengeluarkan parasit melalui
permukaan tubuhnya.
b) Vektor Biologis : Vector yang mengeluarkan penyakit dimana
sebelumnya bibit penyakit atau parasit masuk kedalam tubuh vektor
mengalami perubahan bentuk atau menagalami perkembangbiakkan.
Zoonosis
Zoonosis adalah penyakit pada binatang yangg secara alami dpaat
ditularkan pada manusia.

Carrier
Carrier adalah pengandung parasit tanpa memperlihatkan gejala-gejala
klinis sehingga dpt menjadi sumber infeksi bagi orang lain.
Virulensi
Virulensi adalah kapasitas relatif patogen untuk mengatasi pertahanan
tubuh. Dengan kata lain, derajat atau kemampuan dari organisme
patogen untuk menyebabkan penyakit.
Tingkat virulensi berbanding lurus dengan kemampuan organisme
menyebabkan penyakit. Tingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah
bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan
faktor virulensi bakteri. Secara eksperimental virulensi diukur dengan
menentukan jumlah bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau lesi
dalam waktu yang ditentukan setelah introduksi.

Anda mungkin juga menyukai