Sarung tangan harus dipakai setiap saat Ketika mengumpulkan, mengolah, atau memeriksa specimen dan
harus diganti setiap berganti pasien.
Pakaian (grown) harus melindungi seluruh tubuh,
Masker melindungi diri dari inhalasi droplet dan pajanan membrane mukosa dari droplet.
Kacamatan (google) melindungi membran mukosa mata
Respirator N95 melindungi dari organisme penularan melalui udara seperti Mycobacterium tuberculosis.
Alat ini harus disesuaikan berdasarkan individu yang memakai
Memakai APD
Langkah 1. Kenakan pakaian dan ikatakan Langkah 2. Pakai masker, tepat menutupi
pada leher dan pinggang hidung dan mulut, lalu kencangkan
Memakai APD
Sebelum prosedur
Periksa tanda kewaspadaan APD yang dipasang di pintu pasien untuk menentukan APD yang diperlukan
untuk masuk ke ruangan itu.
Hanya bawa peralatan yang diperlukan, termasuk tabung tambahan dan persediaan untuk melakukan pungsi
vena kedua, jika perlu.
Buka-lipat kantong plastic atau kantong dan tempatkan di dekat atau tepat luar pintu.
Melakukan prosedur Felbotomi dalam Isolasi
Setelah prosedur
Lepaskan semua APD di ruangan dan tinggalkan di
ruangan itu.
Tinggalkan semua peralatan flebotomi di ruangan.
Bersihkan tabung sampel dari darah yang ada di
luar, kemudian taruh di kantong plastic yang
terletak di dekat atau tepat di luar pintu.
Pembersihan Cairan Tubuh dan Darah
Desinfektan yang paling sering digunakan untuk membersihkan darah dan tumpahan cairan tubuh di
laboratorium adalah natrium hipoklorit 1:10 (pemutih)
Selalu menggunakan sarung tangan.
Serap tumpahan darah dengan handuk kertas dan buang di wadah biohazard.
Tuangkan desinfektan ke area tumpahan darah dan biarkan mengering.
Kit tumpahan darah dapat digunakan jika tersedia.
Evaluasi Pajanan Darah dan Cairan Tubuh
Protokol Pascapajanan
Ambil sampel darah dasar dan periksa terhadap HBV, hepatitis virus C (HCV), dan human immunodefciency
virus (HIV).
Jika mungkin, identifikasi pasien, kumpulkan sampel darah dan periksa adanya HBV, HCV dan HIV. (Pasien
harus memberi persetujuan untuk pemeriksaan ini, dan hasil pemeriksaan tidak menjadi bagian dari catatan
medik pasien. Di beberapa negara bagian, permintaan dokter atau permintaan pengadilan dapat mengganti
persetujuan pasien karena sebatang jarum dipertimbangkan sebagai suatu pajanan yang signifikan)
Rangkuman Pedoman Pencegahan Penularan
Untuk Flebotomis
Ukuran standar
Pungsi vena rutin: 21 atau 22 gauge dengan Panjang 2,5 atau 4 cm
Anak-anak dan pasien yang memiliki vena kecil : 22 atau 23 gauge dengan Panjang 2 cm
Pemasangan
Putar ujung pungsi-penghenti (stopper) dari jarum ETS
ke dalam pegangan
Masukkan tabung penampung darah ke dalam jarum
pungsi-penghenti (Stopper) hingga tanda yang terdapat
dalam tabung.
Pasang seluruh tabung hingga ujung pegangan Ketika
jarum masih dakam vena.
Wadah Limbah Jarum dan Benda Tajam
Antikoagulan
Pemeriksaan yang memerlukan darah atau plasma utuh Antikoagulan dengan bahan pengawet
dikumpulkan dalam tabung yang mengandung antikoagulan Acid citrate dextrose, (ACD): mengawetkan
untuk mencegah pembekuan sampel dengan: viabilitas sel darah merah (SDM)
Mengikat atau mengelat kalsium Natrium polyanethol sulfonate (SPS): menghambat
EDTA komplemen, fagosit, dan antibiotic tertentu.
Sitrat
Oksalat Antiglikolitik
Mengikat thrombin Natrium florida: mengawetkan glukosa dan
menghambat pertumbuhan bakteri.
heparin
ADITIF
Aktivator Pembekuan
Silika: meningkatkan aktivasi keeping darah
Trombin: mendukung pembekuan darah