Anda di halaman 1dari 30

FLEBOTOMI

OLEH : FINTA WAHYUNI, S.ST.

SMKF IKASARI PEKANBARU


Pedoman mencuci tangan menurut CDC

 Basahi tangan dengan air hangat


 Ambil sabun
 Gunakan kedua tangan untuk membentuk busa membuat gesekan, dan melepas debris
 Cuci tangan secara menyeluruh selama minimal 20 detik; pastikan bersihkan sela-sela jari, dibawah kuku,
dibawah cincin, dan di sekitar ibu jari dan pergelangan tangan.
 Bilas tangan ke arah bawah untuk mencegah kontaminasi ulang,
 Ambil handuk kertas dari tempat persediaan,
 Keringkan tangan dengan handuk kertas yang tersedia,
 Matikan kran dengan tisu bersih untuk mencegah kontaminasi ulang.
Alat Pelindung Diri (APD)

 Sarung tangan harus dipakai setiap saat Ketika mengumpulkan, mengolah, atau memeriksa specimen dan
harus diganti setiap berganti pasien.
 Pakaian (grown) harus melindungi seluruh tubuh,
 Masker melindungi diri dari inhalasi droplet dan pajanan membrane mukosa dari droplet.
 Kacamatan (google) melindungi membran mukosa mata
 Respirator N95 melindungi dari organisme penularan melalui udara seperti Mycobacterium tuberculosis.
Alat ini harus disesuaikan berdasarkan individu yang memakai
Memakai APD

 Langkah 1. Kenakan pakaian dan ikatakan  Langkah 2. Pakai masker, tepat menutupi
pada leher dan pinggang hidung dan mulut, lalu kencangkan
Memakai APD

 Langkah 4. kenakan sarung tangan lalu masukkan ujung


lengan pakaian kedalam sarung

 Langkah 3. Memakai kacamata


Melepaskan APD
Lepaskan APD mulai dari yang paling terkontaminasi hingga ke yang paling sedikit terkontaminasi

 Langkah 1. Lepaskan dan buang sarung tangan


Melepaskan APD

 Langkah 3. Lepaskan masker hanya dengan menyentuh


 Langkah 2. Buka ikatan pakaian dan lepaskan hanya
tali atau pita. Buang masker
dengan menyentuh bagian dalamnya. Taruh pakaian
tersebut pada tempatnya
Melakukan prosedur Felbotomi dalam Isolasi

Sebelum prosedur
 Periksa tanda kewaspadaan APD yang dipasang di pintu pasien untuk menentukan APD yang diperlukan
untuk masuk ke ruangan itu.
 Hanya bawa peralatan yang diperlukan, termasuk tabung tambahan dan persediaan untuk melakukan pungsi
vena kedua, jika perlu.
 Buka-lipat kantong plastic atau kantong dan tempatkan di dekat atau tepat luar pintu.
Melakukan prosedur Felbotomi dalam Isolasi

Setelah prosedur
 Lepaskan semua APD di ruangan dan tinggalkan di
ruangan itu.
 Tinggalkan semua peralatan flebotomi di ruangan.
 Bersihkan tabung sampel dari darah yang ada di
luar, kemudian taruh di kantong plastic yang
terletak di dekat atau tepat di luar pintu.
Pembersihan Cairan Tubuh dan Darah

 Desinfektan yang paling sering digunakan untuk membersihkan darah dan tumpahan cairan tubuh di
laboratorium adalah natrium hipoklorit 1:10 (pemutih)
 Selalu menggunakan sarung tangan.
 Serap tumpahan darah dengan handuk kertas dan buang di wadah biohazard.
 Tuangkan desinfektan ke area tumpahan darah dan biarkan mengering.
 Kit tumpahan darah dapat digunakan jika tersedia.
Evaluasi Pajanan Darah dan Cairan Tubuh

Protokol Pascapajanan
 Ambil sampel darah dasar dan periksa terhadap HBV, hepatitis virus C (HCV), dan human immunodefciency
virus (HIV).
 Jika mungkin, identifikasi pasien, kumpulkan sampel darah dan periksa adanya HBV, HCV dan HIV. (Pasien
harus memberi persetujuan untuk pemeriksaan ini, dan hasil pemeriksaan tidak menjadi bagian dari catatan
medik pasien. Di beberapa negara bagian, permintaan dokter atau permintaan pengadilan dapat mengganti
persetujuan pasien karena sebatang jarum dipertimbangkan sebagai suatu pajanan yang signifikan)
Rangkuman Pedoman Pencegahan Penularan
Untuk Flebotomis

 Kenakan APD yang tepat


 Ganti sarung tangan setiap berganti pasien
 Cuci tangan setelah melepas sarung tangan
 Buang material biohazard dalam wadah khusus.
 Aktifkan alat keamanan jarum sebelum membuang benda tajam di wadah benda tajam
 Buang benda tajam dalam wadah tahan tusukkan
 Jangan menutup Kembali jarum
 Jangan aktifkan alat keamanan jarum dengan kedua tangan
 Ikuti protocol institusi yang berwenang selama penyakit khusus
 Pertahankan imunisasi pribadi
 Lakukan dekontaminasi area bekerja dan peralatan yang digunakan
 Jangan lakukan pemusingan tabung yang tidak memiliki sumbat
 Jangan makan minum, merokok, atau menggukanan kosmetik di area bekerja
Sistem Tabung Penampung

Sistem tabung penampung (evacuated tube system, ETS) terdiri


dari:
 Jarum multisampel berujung ganda
 satu ujung untuk pungsi stopper tabung penampung
 satu ujung untuk pungsi pada vena pasien
 Alat keamanan jarum
 Pegangan untuk jarum dan tabung penampung
 Tabung penampung yang berkode warna
Jarum

Ukuran standar
 Pungsi vena rutin: 21 atau 22 gauge dengan Panjang 2,5 atau 4 cm
 Anak-anak dan pasien yang memiliki vena kecil : 22 atau 23 gauge dengan Panjang 2 cm

Fitur Keamanan Jarum


 Membungkus jarum setelah digunakan
 Diaktifkan dengan satu tangan.
Jenis Alat Kemanan

 Alat penumpul jarum: membuat jarum menumpul


 Shield keamanan: mengunci bagian atas jarum.
sebelum dilepas dari vena
 Alat retraksi di dalam vena: Secara otomatis
meretraksi jarum saat masih berada dalam vena
pasien
Pegangan

Pemasangan
 Putar ujung pungsi-penghenti (stopper) dari jarum ETS
ke dalam pegangan
 Masukkan tabung penampung darah ke dalam jarum
pungsi-penghenti (Stopper) hingga tanda yang terdapat
dalam tabung.
 Pasang seluruh tabung hingga ujung pegangan Ketika
jarum masih dakam vena.
Wadah Limbah Jarum dan Benda Tajam

Buang jarum, lanset, dan benda tajam lainnya yang sudah


digunakan dalam wadah limbah benda tajam. Wadah harus:
 Diberi label “Biohazard’
 Kaku, tahan tusuk, dan tahan bocor
 Dilengkapi dengan kunci penutup
Tutup wadah saat voume ‘terisi’ tepat sudah tercapai
Tabung Penampung

Tabung penampung diberi label dengan:


 Jenis antikogulan atau adaptif lainnya yang ditunjukkan pada stopper berkode warna
 Volume yang diambil
 Tanggal kadaluwarsa
 Jumlah bidang
ADITIF

Antikoagulan
Pemeriksaan yang memerlukan darah atau plasma utuh Antikoagulan dengan bahan pengawet
dikumpulkan dalam tabung yang mengandung antikoagulan  Acid citrate dextrose, (ACD): mengawetkan
untuk mencegah pembekuan sampel dengan: viabilitas sel darah merah (SDM)
 Mengikat atau mengelat kalsium  Natrium polyanethol sulfonate (SPS): menghambat
 EDTA komplemen, fagosit, dan antibiotic tertentu.

 Sitrat
 Oksalat Antiglikolitik
 Mengikat thrombin  Natrium florida: mengawetkan glukosa dan
menghambat pertumbuhan bakteri.
 heparin
ADITIF

Aktivator Pembekuan
 Silika: meningkatkan aktivasi keeping darah
 Trombin: mendukung pembekuan darah

Jet Barrier Polimer


 Membentuk suatu barrier antar sel dan serum atau
plasma setelah dilakukan sentrifugasu

Anda mungkin juga menyukai