Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


Kode / No. Tanggal Tebit: No Revisi: Halaman
PD-3.01/ SOP September 2011 1 2
007.01.06 002
Disahkan Oleh
STANDAR OPERASIONAL Ka. STIKES Panakkukang
PROSEDUR

STANDAR SPMI
PEMASANGAN INFUS
Asriyanti, SKM., M.Kes.
1. PENGERTIAN
Pemasangan infus adalah suatu tindakan memasukkan cairan elektrolit, obat, atau nutrisi
kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan set
infuse

2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


a. Indikasi
1. Pemberian obat intravena.
2. Hidrasi intravena.
3. Transfusi darah atau komponen darah.
4. Situasi lain di mana akses langsung ke aliran darah diperlukan.

b. Kontraindikasi
1. Infeksi kulit sekitar.
2. Flebitis vena.
3. Sklerosis vena.
4. Infiltrasi intravena sebelumnya.
5. Luka bakar di sekitar lokasi venipuncture.
6. Cedera traumatis proksimal dari lokasi pemasangan.
7. Fistula arteriovenosa di ekstremitas.
8. Prosedur bedah yang mempengaruhi ekstremitas.

3. TUJUAN
a. Sebagai pengobatan
b. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
c. Memberi zat makanan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh makan melalui
mulut

4. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah:

a. Larutan sesuai kebutuhan atau kolaborasi (contohnya: ringer laktat (RL); dekstrosa 5%;
PZ/NZ/NaCl 0,9%; dan lain-lain)
b. Jarum/ pungsi vena yang terdiri dari kateter plastic dan stylet/ manrim (contohnya:
medicet, surflo, venflon, abocath) sesuai ukuran:
1. Dewasa = 18, 20, 22
2. Anak = 24, 22
3. Bayi = 24, jarum kupu-kupu/ wings/ jarum bersayap
c. Set infus
1. Dewasa = makrodrip
2. Anak mikrodrip (bila perlu dengan alat pengontrol volume/ volutrol/ buret)
d. Alcohol 70%
e. Kapas
f. Povidon-iodin/ betadin
g. Kasasteril
h. Tourniket
i. Papan penyangga lengan (bilaperlu)
j. Spalk bila perlu (untuk fiksasi pada pasien anak yang belum kooperatif)
k. Plester/hipafix
l. Perlak dan alas perlak
m. Tiang infuse
n. Sarung tangan sekali pakai
o. Bengkok/nierbekken
p. Guntung
q. Baki beralas/ troli/ dressing car

5. PROSEDUR
a. Tahap Pre Interaksi:
1) Menciptakan lingkungan yang kondusif
2) Melakukan kontrak waktu
3) Menyiapkan alat dan bahan

b. TahapOrientasi:
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Dekatkan alat di samping tempat tidur pasien
3. Berikan privasi pasien
4. Cuci tangan dan pasang sarung tangan

c. TahapKerja:
1. Buka kemasan sel infus
2. Tempatkan klem tepat 2-4 cm di bawah kulit tetesan, tutup klem/off
3. Tusukkan set infuse kedalam kantung cairan
a) Lepaskan penutup botol cairan (tanpa menyentuh ujung tempat masuknya set
infus)
b) Lepaskan penutup ujung insersi selang dengan tidak menyentuh ujung tersebut,
kemudian masukkan ujung selang tersebut kedalam botol cairan
4. Isi selang infus
a) Tekan bilik tetesan kemudian lepaskan, biarkan terisi ½ sampai dengan ½ bagian
penuh
b) Buka pelindung jarum dan buka klem rol, alirkan cairan ke adapter jarum,
tamping pada bengkok. Setelah semua selang terisi, tutup kembali klem
c) Pastikan bagian dalam selang infuse bebas dari udara
5. Identifikasi vena yang dapat diakses untuk pemasangan infus
a) Hindari daerah yang menonjol
b) Pilih vena distal lebih dulu
c) Hindari pemasangan dipergelangan tangan, daerah peradangan, di ruangan
tekubital, ekstremitas yang sensasinya menurun, dan tangan yang dominan
6. Pasang perlak dibawah lokasi yang akan di infus
7. Bila terdapat bulu di tempat insersi, gunting terlebih dahulu (jangan mencukur bulu
karena dapat menyebabkan mikroabrasi dan predisposisi infeksi)
8. Pasang tourniket 10-12 cm di atas insersi
9. Dilatasi vena, dengan cara:
a) Menepuk-nepuk vena dari proksimalke distal
b) Mengepal dan membuka tangan
c) Ketukan ringan di atas vena
d) Kompres hangat di atas vena
10. Disinfeksi lokasi insersi dengan betadin, lalu bilas dengan kapas alcohol 70% sampai
bersih dan tunggu sampai kering
11. Fiksasi vena dengan ibu jari di atas vena dan renggangkan kulit berlawanan dengan
arah insersi 5-7,5cm dari distal ketempat pungsi vena
12. Lakukan pungsi vena dengan membentuk sudut 20-30o. jika darah masuk kejarum,
menandakan jarum telah masuk vena. Rendahkan jarum sampai hamper menyentuh
kulit. Masukkan lagi ± 2-3 cm kemudian tarik stylet/ mandrin sedikit secara
perlahan. Lanjutkan memasukkan kateter plastic sampai pangkal kateter. (untuk
jarum bersayap: masukkan jarum bersayap kedalam vena sampai pangkal insersi).
13. Stabilkan kateter dengan satu tangan, lepas tourniket, tekan diatas ujung kateter
plastik (mencegah darah mengalir keluar). Kemudian tarik dan lepaskan styles/
jarum mandrin
14. Hubungkan adapter jarum infus selang) ke pangkal kateter plastik
15. Buka klem, atur aliran dengan kecepatan tertentu (observasi adanya ekstravasasi)
16. Fiksasi kateter IV (sarung tangan di lepas, agar plester tidak lengket kesarung
tangan)
a) Fiksasi menyilang pada pangkal kateter plastik
b) Letakkan bantalan kasa steril di atas tempat insersi, fiksasi dengan plester di
atasnya
c) Lekatkan selang infuse pada balutan dengan plester
Untuk fiksasi jarum bersayap, plester dilekatkan pada sayap
17. Atur kecepatan aliran sesuai kebutuhan
18. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infuse pada plester

d. Tahap Terminasi:
1) Tanyakan keadaan klien setelah dilakukan tindakan
2) Berpamitan dengan klien
3) Rapikan pasien dan bereskan alat
4) Mencuci tangan
e. Tahap Dokumentasi
Mencatat waktu pelaksanaan dan tindakan serta hasil tindakan yang dilakukan

Referensi:
Annamma, J., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara.
Hidayati, R., Huda, M., Hayati, F., Setyorini, D., Aini, E. N., Nuari, N. A., et al. (2014). Praktik
Laboratorium Keperawatan Jilid 2. Ciracas, Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai