Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


Kode / No. Tanggal Tebit: No Revisi: Halaman
PD-3.01/ SOP September 2011 1 3
007.01.04 003
Disahkan Oleh
STANDAR OPERASIONAL Ka. STIKES Panakkukang
PROSEDUR

STANDAR SPMI
PEMBERIAN OBAT (MEDIKASI) SECARA SUBCUTAN
Asriyanti, SKM., M.Kes.
1. PENGERTIAN
 Pemberian obat secara subcutan adalah pemberian obat dengan memasukkan sejumlah
toksin atau obat ke jaringan subcutan dibawah kulit untuk di proses di absorbsi

2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


 Indikasi
 Pasien yang tidak sadar
 Pasien yang tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk di berikan obat
secara oral
 Pasien yang tidak alergi
 Kontraindikasi
 Pasien yang memiliki luka pada lokasi penyuntikan
 Pasien yang memiliki alergi
 Pasien yang memiliki infeksi kulit

3. TUJUAN
a. Digunakan untuk memasukkan sejumlah toksin atau obat ke jaringan subcutan di bawah
kulit untuk proses di absorbsi
b. Agar obat yang diberikan dapat diserap cepat oleh tubuh

4. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini adalah :
a. Obat yang diperlukan
b. Kartu obat
c. Spoit dan jarum steril sesuai ukuran
d. Kapas alkohol
e. Handscoon
f. Bengkok 1
g. Perlak atau pengalas
h. Kasa steril
5. PROSEDUR
 Tahap Pre Interaksi :
 Identifikasi pasien dan periksa status pasien terkait instruksi dokter dan instruksi
khusus
 Siapkan alat dan bahan (obat sesuai dengan prinsip 5 benar)
 Melakukan kontrak waktu
 Menghitung dosis obat sesuai instruksi

 Tahap Orientasi :
 Bina hubungan saling percaya
 Jelaskan prosedur kepada pasien atau keluarga kemudian minta persetujuan

 Tahap Kerja :
 Cuci tangan dan pakai sarung tangan
 Mengatur posisi klien yang nyaman
 Menentukan lokasi penyuntikan dengan benar
 Membebaskan daerah yang akan di injeksi
 Membersihkan kulit dengan menggunakan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam keluar diameter ±5cm
 Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan yang tidak dominan
 Buka tutup jarum menggunakan teknik one hand (satu tangan)
 Tarik kulit atau jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan yang tidak dominan
dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan tangan yang dominan.
Masukkan jarum dengan sudut 45º atau 90º
 Lepaskan tarikan tangan yang tidak dominan
 Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spoit
 Apabila tidak ada darah, masukkan obat secara perlahan-lahan.
 Apabila ada darah, tarik kembali jarum dari kulit. Tekan lokasi penusukan selama 2
menit dan observasi adanya memar, apabila butuh berikan plester dan siapkan obat
yang baru
 Cabut jarum dengan sudut yang sama di saat jarum di masukkan, sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alkohol yang telah di desikfeksi pada lokasi
penusukan
 Bila ada perdarahan, tekan lokasi itu bersama, manfaatkan kasa steril hingga
perdarahan berhenti
 Buang alat yang tidak dipakai (spoit dan jarum tanpa penutup)
 Bantu klien ke posisi nyaman
 Buka sarung tangan dan cuci tangan
 Tahap Terminasi :
 Evaluasi respon pasien setelah dilakukan tindakan
 Berpamitan dengan pasien atau keluarga (apabila ada).
 Membereskan alat.
 Mencuci tangan kembali

 Tahap Dokumentasi :
 Catat semua obat yang di diberikan pada daftar obat dan tanda tangan sebagai bukti
obat sudah diberikan
 Bila obat di tolak atau tidak di berikan catat secara tepat
 Kembali ke pasien setelah 30 menit untuk mengevaluasi efektivitas obat

Referensi:
Yuniarlina, R., Lestari, T. B., Lisum, K., Rosalina, E., & Dwiana, C. (2007). Evaluasi
Keterampilan Klinik Keperawatan Dasar. Jakarta: STIK Sint Carolus.

Annamma, J., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara.

Anda mungkin juga menyukai