Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

Mata Kulia Azwaja 1


Oleh Dr. H. M. Arfa, M.A

Keyakinan Kepada
Akhirat, Qadha dan
Qadar, serta
Aktualisai Aqidah
Aswaja dalam Kehidupan
Kelompok 3

Raodah Kusumawaty 19081014022


Fatmawati Patta 19081014012
Jumiati 19081014023
Andi saenab 19081014020
Orang muslim meyakini Dunia mempunyai saat
terakhir dimana dia terhenti adanya, dan mempunyai
hari lain yang tidak mempunyai penghabisan, kemudian
datanglah kehidupan kedua, yaitu hari lain dinegeri
akhirat. pada hari tersebut, Allah swt membangkitkan
semua makhluk, mengumpulkan mereka semua
kepadanya untuk dihisab, orang-orang baik dibalas
dengan kenikmatan abadi di Surga, dan orang jahat
dibalas dengan siksa yang menghinakan di Neraka.
A. Pengertian Iman Kepada Hari Akhir

Pengertian Iman menurut bahasa adalah “percaya/meyakini”.


Sedangkan Hari Akhir adalah dimana seluruh alam semesta akan
hancur, dan ketentuan itu sudah dirumuskan oleh Allah SWT. Jadi
beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini dan mempercayai
bahwasanya hari akhir pasti akan tiba yang sesuai dengan
keterangan-keterangan Allah melalui firman-firmanya dalam Al-
quran.

Hari kiamat adalah hari kebangkian manusia dari kubur kemudian


dihisab atau dihitung amal perbuatanya semasa hidupnya, amal baik
memperolah balasan baik, sedangkan amal jahat memperoleh balasan
siksa. Pada hari itu merupakan hari penghisapan dunia yang sesudahnya
tidak ada lagi dan sebagai awal hari akhirat yang ditunggu manusia,
karena hari akhirat adalah hari kelanjutan dunia, kapankah hari kiamat
itu ? Sesugguhnya hanya Allah yang maha mengetahui.
B. Peristiwa Sesudah Hari Kiamat
Adapun Peristiwa – peristiwa setelah Hari Kiamat, yaitu :

a. Masyar dan Hisab


Setelah kematian manusia, nanti akan dibangkitkan kembali tiupan sangkakala. Masyar adalah
tempat berkumpulnya manusia yang dibangkitkan dari kubur untuk berhenti dan menerima hisab
(hitungan) amal baik atau buruk ketika hidup didunia.

b. Shirot
Shirot adalah jembatan yang terletak diatas neraka menuju surga, dan semua orang yang akan
melalui nya.

c. Surga dan Neraka


Surga adalah suatu tempat yang penuh dengan kesenangan dan kesenangan didalamnya,
membahagiakan dan mensejahterakan , segala yang diminta secepatnya akan terwujud yang
selamanya tidak pernah mengecewakan , dan barang siapa yang ada didalam nya akan kekal disana.
Adapun neraka adalah tempat penyiksaan. Neraka merupakan tempat pembalasan Allah
terhadap orang-orang yang durhaka kepadanya. Orang yang masuk didalamnya berbeda-beda, ada
yang kekal dan ada pula yang sementara.
C. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir

1. Berlaku seimbang antara urusan dunia dan akhirat.


Usaha untuk meraih kebahagiaan hidup didunia diperlukan sekali adanya perjuangan
keras dan pengorbanan. Adapun usaha untuk mencapai kebahagiaan diakhirat, wajib bagi kita
melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala yang dilarangnya.

2. Harapan memperoleh keadilan yang hakiki.


Pada dasarnya keadilan yang hakiki adalah keadilan tuhan di akhirat nanti. Masing-
masing manusia akan mempertanggung jawabkan amal perbuatanya.

3. Mencegah orang berbuat maksiat


Kalau kita mau menginsyafi bahwa dihadapan Allah nanti tidak seorang pun yang terhindar
dari kewajiban mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan, maka kita harus berusaha
keras menjauhkan dri dari perbuatan-perbuatan maksiat dan cenderung memperbanyak amal
kebajikan. Firman Allah yang artinya : (Dan adapun orang-oang yang berat timbanaganya
(kebaikan), maka dia dalam kehidupan memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan
timbanganya (kebaikan), maka tempatnya adalah neraka hawiyah) Al-Qoriah ayat 6-7.
D. Balasan Baik dan Buruk

Kebahagiaan dan kesenangan adalah


merupakan balasan bagi orang-orang beriman dan
beramal sholeh. Sebagaimana firman Allah, yang
artinya : (Dan sampaikan lah berita gmbira kepada
merek yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi
mereka disediakan surga yang mengalir sungai-
sungai didalamn ya. Setiap mereka diberi risky
buah-buahan dalam surge-surga itu, mereka
mengatakan : “inilah yang pernah diberikan kepada
kami dahulu. Mereka diberi buah-buahan yang
serupa untuk mereka didalamnya ada istri-istri yang
suci dan mereka kekal didalamnya”). Al-baqoroh
ayat 25.
Adapun balasan orang orang yang
berbuat buruk dan durhaka, maka
akan mendapat balasanya jua. Firman
Allah yang artinya; (Dan adapun
oang-orang yang ringan timbanganya
maka tempat kembalinya adalh
neraka Hawiyah. Tahukah kamu apa
neraka Hawiyah itu? ialah api yang
menyala-nyala) Al-qoriah ayat 8-11.
E. Pengertian Iman kepada Qada’ dan Qadar

Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan,
dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Kalau kita melihat qada’ menurut
bahasa artinya Ketetapan. Qada’ artinya ketetapan Allah swt kepada setiap
mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali Artinya ketetapan itu sudah ada
sebelumnya keberadaan atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya
menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai dengan
ukuran atau timbangan yang telah ditentuan sebelumnya. Qada’ dan Qadar
dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir.

Jadi, Iman kepa qada’ dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa
sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi di alam raya ini, semuangnya
telah ditentukan Allah SWT sejak jaman azali.
F. Macam-macam Takdir
Takdir terbagi menjadi dua bagian,yakni:
 
1. Takdir Mu’allaq
Takdir mu’allaq adalah takdir Allah SWT atas makhluknya yang
memungkinkan dapat berubah karena usaha dan ikhtiar manusia. Allah
berfirman : Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu
kaum sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri.” (Ar-Radu : 11)

2. Taqdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan
kejadiannya. Contohnya nasib manusia, lahir, kematian, jodoh, rizkinya, dan
terjadinya kiamat dan sebagainya. Qada’ & qadar Allah SWT yang
berhubungan dengan nasib manusia adalah rahasia Allah SWT, hanya Allah
SWT yang mengetahuinya.
G. Fungsi Iman kepada Qada’dan Qadar

Allah SWT Beriman kepada qada’dan qadar mempunyai fungsi


penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya:
1. Mempunyai semangat ikhtiar Ikhtar artinya melakukan perbuatan
yang baik dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil
yang baik bagi dirinya.
2. Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan.Dengan Percaya
qada’ dan qadar , manusia akan sadar bahwa kehidupan adalah ujian
– ujian yang harus dilalui dengan sabar. Sabar adalah sikap mental
yang teguh pendirian,berani menghadapi tantangan,tahan uji,dan
tidak menyerah pada kesulitan.
3. Tawakal menurut bahasa artinya bersandar atau berserah diri.
Dalam istilah agama, tawakal artinya berserah dirisepenuhnya
kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil dari
suatu pekerjaan atau usaha. Menurut Imam Al-Ghazali, tawakal
artinya menyandarkan diri kepada Allah SWT dalam menghadapi
setiap kepentingan.
H. Ciri- ciri orang yang beriman kepada qada’dan qadar.

1. Qana’ah dan Kemuliaan Diri.


2. Cita-Cita Yang Tinggi dan Bersungguh-Sungguh dalam
Berbagai Hal.
3. Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah .
4. Selamat Dari Kedengkian dan Penentangan
I. Aktualisasi aqidah aswaja dalam kehidupan.
ASWAJA atau Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah sebagai paham
keagamaan, mempunyai pengalaman tersendiri dalam sejarah Islam.
Aswaja juga meyakini hidup dan kehidupan manusia sebagai takdir
Allah. Takdir dalam arti ukuran-ukuran yang telah ditetapkan, Allah
meletakkan hidup dan kehidupan manusia dalam suatu proses. Suatu
rentetan keberadaan, suatu urutan kejadian, dan tahapan-tahapan
kesempatan yang di berikan-Nya kepada manusia untuk berikhtiar
melestarikan dan memberi makna bagi kehidupan masing-masing.
Dalam proses tersebut, kehidupan manusia dipengaruhi oleh berbagai
faktor dan aspek yang walaupun dapat dibedakan, namun saling kait-
mengait. Di sini manusia dituntut untuk mengendalikan dan mengarahkan
aspek-aspek tersebut untuk mencapai kelestarian sekaligus menemukan
makna hidupnya.
Sedang dalam berikhtiar mencapai kelestarian dan makna hidup itu,
Islam Aswaja merupakan jalan hidup yang menyeluruh, menyangkut segala
aspek kehidupan manusia sebagai makhluk individual mau pun sosial
dalam berbagai komunitas bermasyarakat dan berbangsa. Aktualisasi Islam
Aswaja berarti konsep pendekatan masalah-masalah sosial dan pemecahan
legitimasinya secara Islami, yang pada gilirannya Islam Aswaja menjadi
sebuah komponen yang mernbentuk dan mengisi kehidupan masyarakat,
bukan malah menjadi faktor tandingan yang disintegratif terhadap
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai