{ KELOMPOK 3 :
1. EZRA NURUL ANDINI P1337421019023
2. SYIFA DIAN CAHYANI P1337421019027
3. SEPTIYA CRISMASARI P1337421019028
4. DINNA AYU RIZQI P1337421019030
5. CATUR PRISKA D.S P1337421019032
6. AYYU DZIKROSYIFA P1337421019037
7. ISMI SALSABILA P1337421019043
Pengertian Craniotomi
PRA OPERASI
Pada penatalaksanaan praoperasi pasien diterapi dengan medikasi
antikonvulsan (fenitonin) untuk mengurangi risiko kejang pasca
operasi. Sebelum pembedahan, steroid (deksametason) diberikan
untuk mengurangi edema serebral.
PASCA OPERASI
Jalur arteri dan jalur tekanan vena sentral (CVP) dapat dipasang untuk
memantau tekanan darah dan mengukur CVP.
1. Mengurangi Edema Serebral
2. Meredakan Nyeri dan Mencegah Kejang
3. Memantau Tekanan Intrakranial
KOMPLIKASI PASCA BEDAH
Peningkatan tekanan intrakranial
Perdarahan dan syok hipovolemik
Ketidakseimbangan cairan dan elekrolit
Infeksi
Kejang (Brunner & Suddarth, 2002).
Edema cerebral.
Perdarahan subdural, epidural, dan intracerebral.
Hypovolemik syok.
Hydrocephalus.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (SIADH atau Diabetes Insipidus).
Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis.
Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 7 – 14 hari setelah operasi.
Bahaya besar tromboplebitis timbul bila darah tersebut lepas dari dinding
pembuluh darah vena dan ikut aliran darah sebagai emboli ke paru-paru,
hati dan otak. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki post operasi,
ambulatif
PENGKAJIAN
PRIMERY
SURVEY
Airway
Airway
Look (lihat) :
apakah pasien
Breathing
mengalami agitasi
atau kesadarannya
Look (lihat) : naik Circulation
turunnya dada yang
menurun. simetris dan pergerakan Disability
Listen (dengar) : dinsing dada yang • Respon awal tubuh
adanya suara-suara adekuat. terhadap perdarahan
abnormal. Listen (dengar) : adanya • Diikuti oleh penurunan
Pernapasan yang pergerakan udara pada tekanan nadi
kedua sisi dada. • Jika aliran darah ke • GCS setelah
berbunyi (suara Gunakan pulse oxymeter. resusitasi
organ vital sudah dapat
napas tambahan) Alat ini mampu dipertahankan lagi, maka • Bentuk ukuran dan
adalah penapasan memberikan informasi timbullah hipotensi. reflek cahaya pupil
yang tersumbat. tentang saturasi oksigen • Perdarah yang tampak • Nilai kuat motorik
Feel (raba) dan perfusi pasien, tetapi dari luar harus segera kiri dan kanan
tidak memastikan adanya dihentikan dengan balut apakah ada parese
ventilasi yang adekuat. tekan pada daerah tsb atau tidak
PENGKAJIAN
SECONDARY
SURVEY
ABDOMEN
EKSTREMITAS
INTEGUMEN
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
PENDARAHARAN
PENGKAJIAN
TERSIERY SURVEY
Kardiovaskuler
Klien nampak lemah, kulit dan kunjungtiva pucat dan akral
hangat. Tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 120x/menit, kapiler
refill 2 detik. Pemeriksaan laboratorium: HB = 9,9 gr%, HCT=
32 dan PLT = 235.
Brain
Klien dalam keadaan sadar, GCS: 4-5-6 (total = 15), klien nampak
lemah, refleks dalam batas normal.
Blader
Klien terpasang doewer chateter urine meliputi jumlah dan warna
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri berhubungan
dengan prosedur bedah
• Resiko tinggi cedera
berhubungan dengan
trauma intracranial
• Keterlambatan tumbang
berhubungan dengan efek
dari kecatatan fisik
• Resiko infeksi
berhubungan dengan luka
post operasi
• Cemas berhubungan
dengan ancaman kematian