Nama 1.
2.
Desi utu lendi
Indra Pombu Henggu • 1118088
kelompok : 3. Gilbert Marninand elo • 1118077
4. Yulentri Mbanimara • 1118055
5. Adi Umbu • 1113117
BAB III
RUANG LINGKUP DAN KEDUDUKAN
FILSAFAT ILMU
A. Pendahuluan
Ruang lingkup filsafat ilmu' dalam bidang filsafat sebagai keseluruhan
pada dasarnya mencakup dua pokok bahasan, yaitu: pertama, membahas
"sifat pengetahuan ilmiah", dan kedua, menelaah “cara-cara
mengusahakan pengetahuan ilmiah".
• Pada pokok bahasan pertama berhubungan erat dengan filsafat
pengetahuan atau epistemologi.
• Pada pokok bahasan kedua, yakni terkait dengan pokok soal "cara-
cara mengusahakan pengetahuan ilmiah", erat hubungannya
dengan logika dan metodoiogi,
1. Filsafat ilmu umum, yang
mencakup kajian tentang
persoalan kesatuan,
B. Hubungan filsafat
rumpun kajian
epistemologi. Epistemologi
sendiri mempunyai cabang
ilmu dengan
yaitu filsafat pengetahuan
dan filsafat ilmu.
Objek material filsafat yaitu
sama lain, yaitu dalam hal: bentuk struktur, dan sifat, sehingga ilmu
llmu empiris tidak bicara mengenai kasus individual, melainkan suatu kelas
tertentu.
mempunyai
beberapa asumsi (2)Menganggap bahwa suatu benda tidak mungkin mengalami
mengenai objek perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kelestarian relatif dalam
(empiris), antara jangka waktu tertentu ini memungkinkan kita untuk melakukan
pendekatan keilmuan terhadap objek yang sedang diselidiki.
lain:
(3)Menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang
bersifat kebetulan, tiap gejala mempunyai pola tertentu yang
bersifat tetap dengan. Urut-urutan kejadian yang sama (Paul Niddich
dalam Yuyun S, 1981: 7-9)
b. Ilmu abstrak
Lanjutan...
karena menyangkut masa mlampau dan tidak dapat
dibalikkan lagi. Sering peninggalan sejarah mterteian o'ieh
masa, terlindung dan merupakan saksi bisu, bahkan sering
hilang. Karena sering banyak hal yang mempengaruhi
kemurniaan objek manusiawi berkaitan dengan sikap
menilai dari subjek penelitian, maka objektivitas ilmu
sejarah sebagai ilmu kemanusiaan menjadi problem dalam
menentukan patokan objektivitas.
2. Taraf-taraf •a. Evidensi •a.1 Dalam ilmu-ilmu
•Evidensi objek empiris
Subjektivitas dan pengetahuan berkenaan •a.2 Dalam ilmu-ilmu pasti
objektivitas Ilmu dengan taraf kepastian
pengetahuan yang dapat
dicapai subjek. Taraf-taraf
kepastian subjek dalam
ilmu-ilmu terjadi
berdasarkan evidensi
objek yang dikenal.
Dengan demikian mutu
kepastian adalah
meyakinkan dan paling
tinggi, paling bebas,
sekaligus paling pribadi.
• ilmu alam berhasil menyax lurkan
b. objektivitas
pengaruh subjektif, sehingga terbentuk
ilmu yang benar-benar intersubjektif
llmu dikatakan objektif karena ilmu mendekati fakta-faktanya secara metodis, artinya
menurutcara penelitian yang dikembangkan oleh subjek yang mengenal. • Kesulitan khusus bagi iImu-ilmu manusia
Contohnya : yaitu bahwa ilmu-ilmu itu dalam praktek
tidak dapat melakukan eksperimen
secara netral
B. Hubungan filsafat ilmu dengan cabang
filsafat lain