Kuliah SISTEM IMUNAlergi
Kuliah SISTEM IMUNAlergi
Mekanisme kerja:
Mekanisme kerja:
*Dengan bantuan Ca++
-Menginduksi sel sehat
mengikat mol kuman
sehingga resisten
dan jamur
terhadap virus
*Mengaktifkan
-Mengaktifkan sel NK
Komplemen
Sistem Imun Non Spesifik...
Neutrophil
Monocyte
Sistem Imun Spesifik
• A. Humoral:
– Yang berperan sel B yang C. Organ limfoid:
akan berkembang Organ Limfoid Primer: Timus
menjadi sel Plasma Organ Limfoid Sekunder: untuk
menghasilkan antibodi proliferasi & diferensiasi
- Limpa
• B. Selular: - Tonsil
– Yang berperan Sel T - Kelenjar limfe
- Apendiks
– Fungsi Pertahanan terhadap
:Bakteri Intra Sel: - Peyer Patch
-Virus -
Jamur -Parasit -Keganasan
IL-12/ IL-1
Ag IL-6
IL-4
L
I L-2
IFN-γ
L
SEL-NK
SEL-NK AKTIF Memory Cells
FC-R
SITOTOKSIN ADCC
SEL-LISIS
Eosinophil
Eosinophil
CTL
IgG
DTH
Antigen
Determinan (epitop):
Bagian antigen yang menginduksi pembentukan antibodi.
Hapten:
Determinan antigen dengan berat molekul<,
harus berikatan dengan carrier
IFN-
L
IgG IL-12R
IgM IFN-R
IL-12
IgA IFN-
IgG
IgM
•Imunoglobulin pertama yang dibentuk dalam respons imun
•BM: 900.000 D
•Bentuk: Pentamer
•Sel B mengekspresi IgM pada permukaan
•Kadar IgM bayi: 10% Dewasa hingga umur 1 tahun
•Fetus umur 12 minggu mulai membentuk IgM
•Merupakan antibodi alamiah:
• Iso-aglutinin
•Gol darah ABO
•Aktifitas biologik:
•Aglutinasi Antigen
•Menurunkan motilitas patogen
•Opsonin
•Mengaktifkan komplemen
IgM
IgA
•Sedikit dalam serum
•Banyak dalam sekret:
•saluran cerna
•saluran nafas
•saluran kemih
•air mata, ludah, keringat, ASI
•BM: 160.000 D
•Aktifitas Biologik:
•menetralisir toksin dan virus
•mencegah kontak toksin/Virus dengan sel sasaran
•Dalam serum:
•aglutinasi kuman
•menurunkan motilitas kuman
•meningkatkan fungsi PMN
•mengaktifkan komplemen
TReg
TGF-
IgA
IgE
IgD BM: 200.000 d
• Petanda dari sel B
yang matang FC reseptor pada sel
mast dan Basofil
• Tidak mengikat
komplemen Berperan dalam
• Antibodi terhadap -alergi
makanan, -parasit
autoantigen,
komponen inti
Interaksi antigen-antibodi:
-aglutinasi
-presipitasi
-netralisasi toksin
-aktifasi komplemen
Cow’s Milk Protein
VACCINATION
GENERATION OF MEMORY
B CELL
ANTIGEN SPECIFIC
ACTIVATION
B CELL
DIFFERENTIATION
ANTIGEN PROCESSING &
PRESENTATION & AFFINITY
MATURATION
IL-5,IL-13
+
Ab &
COMPLEMENT
+
Ab
PADA REAKSI INI YANG PALING BERPERAN ADALAH : MAST CELL/ BASOFIL DAN IgE,
DAN ATOPI ( SIFAT KECENDRUNGAN MENDERITA ALERGI )
MEKANISMENYA
Ag
IL-4
SEL PLASMA
APC LIMFOSIT-Th
IgE
FC-εR
DEGRANULASI
HISTAMIN ASTHMA
MENGELUARKAN
RINITIS, DLL
MEDIATOR BRADIKININ
Reaksi Hipersensitifitas
Reaksi hipersensitifitas tipe II
• Disebut juga: Reaksi sitotoksik
• Contoh penyakit:
MENGEKSPRESIKAN
PROTEIN ASING (Ag)
SEL PLASMA
SEL TARGET LIMFOSIT-B
SITOTOKSIN
Fc-R
SEL KILER
SEL TARGET
APOPTOTIK/ LISIS
B.2 MELALUI AKTIFITAS KOMPLEMEN
MENGEKSPRESIKAN
PROTEIN ASING ( Ag)
SEL PLASMA
LIMFOSIT-B
SEL TARGET
AKTIVITAS Ab
KOMPLEMEN
C-1– C-9
Alergi makanan
Alergi makanan
• Difinisi: kumpulan gejala yang mengenai banyak organ
yang ditimbulkan oleh alergi terhadap bahan makanan.
• Dasar reaksi imunologi: Reaksi tipe I
• Food Hypersensitivity: reaksi terhadap makanan
dengan dasar reaksi tipe II, III, IV
• Food Intolerance: reaksi terhadap makanan dengan
dasar reaksi non imunologi
• Contoh:
– Toksik
– Metabolik
– Idiosinkrasi
Patofisiologi
B CELL
ANTIGEN SPECIFIC
ACTIVATION
B CELL
DIFFERENTIATION
ANTIGEN PROCESSING &
PRESENTATION & AFFINITY
MATURATION
IL-5,IL-13
Patofisiologi :
Alergen dalam debu rumah: serpih kulit manusia,
serpih insekta, bulu hewan, sisa makanan, kapuk,
tungau (dermatophagoides pteronyssinus,
dermatophagoides farinei)
Alergi debu rumah
Alergen :
• Glikoprotein
• BM: 24.000 D
• Dalam feses tungau
Pada pemurnian alergen:
• Der p1
• Der f1
Diagnosis
• Anamnesa: bersin, batuk setelah menyapu, perang
bantal, geblok kasur, bongkar buku/pakaian tua
• Fisik: wheezing, pernafasan cepat, retraksi
• Gejala alergi yang lain: rinitis alergika, urtikaria,
dermatitis atopika
• Riwayat keluarga atopi
• Foto dada: hyper aeration
• Lab: eosinofil pada dahak, Spiral Curshmann, kristal
Charcot Leiden, Creola Body, eosinofilia darah tepi,
IgE spesifik>
Spiral Kurschmann Cristal Charcot Leiden Creola Body
Penatalaksanaan
1. House dust control (Kendali debu rumah),
terutama kamar tidur
2. Menurunkan populasi tungau dengan
Acarosan
3. Imunoterapi: dengan menyuntikkan
ekstrak debu rumah subkutan seminggu
sekali mulai dosis kecil sampai dosis
rumatan sampai 2-3 tahun 3 minggu sekali
Keberhasilan imunoterapi dapat dilihat dari:
1. Peningkatan blocking antibody (IgG4)
2. Penurunan IgE
3. Penurunan reaksi lambat pada pemeriksaan Bronchial
Provocation Test