Anda di halaman 1dari 19

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

KELOMPOK 8:
NADIA MAULIDA (2115471081)
NOVI INAYATUL WAFIROH (2115471057)
SENIA ARDHELIA PUTRI (2115471067)
PUTRI CIKA SUMARTONO (2115471061)
PENGETIAN HAM

• Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia
berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut.

• Menurut UU N0. 39 Tahun 1999:


“Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat
manusia”.
SEJARAH HAM DI DUNIA
Sejarah HAM atau Hak Asasi Manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Serorang Filsuf Inggris pada
abad ke 17 ,John Locke,merumuskan adanya hak alamiah (natural right) yang melekat pada setiap
manusia,yaitu hak atas hidup,hak kebebasan dan hak milik. Pada masa itu,hak masih terbatas pada bidang
sipil (pribadi) dan bidang politik. Sejarah perkembangan HAM ditandai dengan adanya tiga peristiwa
penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta,Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis.
SEJARAH HAM DI INDONESIA
Untuk sejarah perkembangan HAM di Indonesia terbagi menjadi dua periode menurut
Prof. Dr. Bagir Manan, yang ada dalam buku berjudul Perkembangan Pemikiran dan
Pengaturan HAM, yaitu:
Sebelum kemerdekaan (1908 – 1945)

Untuk perkembangan HAM dalam periode ini banyak dijumpai pada organisasi-
organisasi pergerakan yang ada di Indonesia, seperti Budi Oetomo (hak mengeluarkan
pendapat), Sarekat Islam (hak hidup layak dan bebas penindasan), Perhimpunan Indonesia
(hak menentukan nasib sendiri), dan Partai Komunis Indonesia (hak berkaitan dengan alat
produksi).
 perkembangan HAM pada periode-periode yang ada pasca kemerdekaan:

1. Periode 1950 – 1959 Pada periode ini lebih menekankan kepada kebebasan dalam berdemokrasi
secara liberal dengan berfokus kepada kebebasan individu.
2. Periode 1959 – 1966
Pada periode ini HAM tidak mendapatkan perkembangan yang cukup luas, yang artinya
pemerintah melakukan pemasungan terhadap HAM, HAM hanya berpusat pada hak sipil, seperti
hak berserikat, berkumpul dan mengeluarkan aspirasi melalui tulisan.
3. Periode 1966 – 1998
Pada periode ini HAM semakin berkembang dengan pesat, dimulai dari diberikannya hak uji
materiil dari Mahkamah Agung dan pemikiran HAM tidak lagi hanya sekedar wacana saja
melainkan sudah dibentuk dengan lembaga penegakan hukum yang berlaku.
4. Periode 1998 – sekarang
Pada periode ini HAM telah mendapatkan perhatian resmi dari pemerintah dengan melakukan
amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan telah menetapkan Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
ISU-ISU TENTANG HAM
Berdasarkan puluhan tahun riset dan monitoring situasi di Indonesia, kami hasilkan 9 isu HAM yang harus
diselesaikan pemerintah dan parlemen

1.Hak Atas Kebebasan Berekspresi


2.Hak Atas Kebebasan Berpikir, Berkeyakinan, Beragama, dan Berkepercayaan
3.Memastikan Akuntabilitas Atas Pelanggaran HAM oleh Aparat Keamanan
4.Menetapkan Pertanggungjawaban Atas Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu
5.Menjunjung Tinggi Hak Perempuan dan Anak Perempuan
6.Menghormati HAM di Papua
7.Memastikan Akuntabilitas Pelanggaran HAM di Sektor Bisnis Kelapa Sawit
8.Menghapus Hukuman Mati untuk Semua Kejahatan
9.Akhiri Pelecehan, Intimidasi, Serangan, dan Diskriminasi LGBTI
HAM DALAM UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Hak asasi merupakan hak dasar manusia yang dibawa sejak lahir oleh setiap diri manusia. Kemudian
untuk menjamin dan melindungi hak asasi tersebut pemerintah mengaturnya dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Sesuai dengan BAB XA tentang Hak Asasi Manusia
UUD 1945 yang termasuk kepada hak asasi manusia adalah sebagai berikut :
1. Hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
2. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
3. Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
4. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia.
MACAM-MACAM HAM
HAM MENURUT BIDANG NYA
1. Hak asasi pribadi (personal rights) contoh : kebebasan memeluk agama
2. Hak Asasi ekonomi (property rights) contoh : hak memiliki sesuatu
3. Hak asasi mendapatkan perlakuan yg sama dlm hukum dan pemerintahan (rights of legal equality)
4. Hak asasi politik (political rights) contoh : hak untuk memilih
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights) contoh : hak memperoleh pendidikan
6. Hak untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights)
HAM DILIHAT DARI SIFAT NYA:

 Hak asasi manusia klasik, hak yg timbul dari keberadaan manusia itu sendiri, contoh : hak hidup,
hak beragama

 Hak asasi sosial, hak yg berhubungan dg kebutuhan manusia, contoh : hak memperoleh sesuatu,
pendidikan, dll
MACAM-MACAM PIAGAM
HAM
 Magna Charta(1215) di Inggris
 Habeas Corpus Act(1679) di Britania Raya
 Bill of Rights(1689) di Britania Raya
 Declaration of Independence(1776) di Amerika
 Declaration des Droits de L’homme et Du Citoyen (1789) di Perancis
 Atlantic Charter (1941) pelopornya FD. Roosevelt
 Universal Declaration of Human Rights (1948), yaitu pernyataan sedunia tentang hak asasi
manusia
 Pembukaan UUD 1945, merupakan piagam Hak asasi manusia di Indonesia
DASAR HUKUM HAM DI
INDONESIA
 Pembukaan UUD 1945
 Pasal 28A sampai dengan 28J
 UU N0. 8 Tahun 1981 tentang Kitab UU Hukum Acara Pidana (KUHAP)
 UU N0. 39 Tahun 1999 tentang HAM
 UU N0. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
 UU N0. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
 Keppres N0. 50 Tahun 1993 tentang Komnas HAM
 Kovenan internasional hak-hak sipil dan politik (UU N0 12 Tahun 2005)
 Kovenan internasional hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya (UU N0 11 Tahun 2005)
PELANGGARAN HAM
BERDASARKAN SIFATNYA:
1. Ringan: DISKRIMINASI Pelanggaran yang tidak mengancam nyawa seseorang namun
merugikan orang tersebut. Misal: Perlakuan tidak adil dlm persidangan, tdk mendapatkan
layanan pendidikan dan kesehatan yg sejajar, tdk mendapatkan keadilan sosial di tengah
masyarakat.
2. Berat: PENYIKSAAN Suatu tindakan yang mengancam nyawa seseorang atau bahkan
menyebabkan hilangnya nyawa sseseorang Misal: perampokan, penganiayaan,
penyanderaan dan pembunuhan
CONTOH PELANGGARAN
HAM DI INDONESIA
1. Kasus pembunuhan Munir
2. Pembunuhan Marsinah
3. Penculikan Aktivis 1997/1998
4. Penembakan Mahasiswa Trisakti
5. Peristiwa Tanjung Priok
6. Perampokan
PELANGGARAN HAM DI SEBAB KAN
OLEH 2 FAKTOR
1. FAKTOR INTERNAL:
 Dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM.
 Diantaranya:
 Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
 Rendahnya kesadaran HAM
 Sikap tidak toleran
 Sikap cuek terhadap sesama teman.
2.FAKTOR EKSTERNAL
Faktor yang di luar dari diri manusia yang mendorong seseorang atau kelompok orang yang melakukan
pelanggaran HAM
Diantaranya:
 Penyalahgunaan kekuasaan
 Ketidaktegasan aparat penegak hukum
 Penyalahgunaan teknologi
 Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
PERAN MASYARAKAT DALAM
PENEGAKAN HAM
Peran serta secara individual dapat dilakukan tindakan antara lain:
 Berperilaku sesuai nilai-nilai HAM
 Berusaha memahami berbagai instrumen HAM dan membagikannya dengan orang lain
 Mengamati dan mendiskusikan berbagai kebijakan HAM dan pelanggaran HAM
 Melibatkan diri dalam kelompok minat yang bertujuan untuk melakukan studi HAM
 Turut serta membangun opini publik mengenai wacana HAM
 Bersedia menyatakan solidaritas untuk membantu korban pelanggaran HAM
HAMBATAN DAN TANTANGAN
PENEGAKAN HAM
 Masalah ketertiban dan keamanan nasional
 Rendahnya kesadaran akan HAM yang dimiliki orang lain
 Terbatasnya perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada
 Adanya dikotomi antara individualisme dan kolektivisme
 Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegakan hukum, seperti: polisi, jaksa, dan pengadilan
 Pemahaman belum merata, baik kalangan sipil maupun militer.
LANGKAH-LANGKAH PENEGAKAN HAM DI
INDONESIA
Ada 2 macam cara, yaitu :
1. Langkah secara politis, misalnya dengan keluarnya :
Keppers No. 50/1993 tentang pembentukan Komnas HAM
Keppres No. 181/1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
2. Secara Yuridis, yaitu dengan melakukan penuntutan dimuka pengadilan.
Contoh :
Kasus penembakan di Semanggi
Pembunuhan tokoh HAM yaitu Munir

Anda mungkin juga menyukai