Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN TUMBUH KEMBANG

anak UN TUKMEN I N GKATKAN KOMUN I KAS I


DUA PADA
ARAH
ANAK K u s i a 7 t a h u n 2 b u l a n
DENGAN d i a g n o s a COMMUNICATION
DISORDER Di YAMET CHILD DEVELOPMENT
CENTER JOGLO TAHUN 2023

pembimbing inst it usi:


septi widiyanti,S.Pd.m.kes

pembimbing lahan:
dzulham,amd.ft
anggota kelompok;

remasinto nadia nadhya f itri


e 211547108
0 maulida
21154710
81 pricilya L
21154710
82 wulandari
21154710
83
DEFINISI COMMUNICATION
DISORDERS
COMMUNICATI
ON
DISORDER
CIRI – CIRI GANGGUAN
COMMUNICATION
DISORDERS

PENYEBAB GANGGUAN
COMMUNICATION
DISORDERS
DEFINISI communication
disorders

Gangguan Komunikasi (Communication Disorders)


adalah sekumpulan gangguan psikologis yang
ditandai dengan kesulitan- kesulitan dalam
pemahaman atau penggunaan bahasa. Kategori-
kategori dari gangguan komunikasi adalah
gangguan bahasa ekspresif , gangguan bahasa
campuran reseptif - ekspresif , gangguan
f onologis dan gagap.
Ciri – Ciri Gangguan
communication
disorders

SERING TIDAK
MEMAHAMI
TIDAK MEMILIKI SERING TIDAK UCAPAN YANG
PERHATIAN UNTUK MEMAHAMI DITUJUKAN KEPADA
BERKOMUNIKASI UCAPAN YANG MEREKA. SULIT
DENGAN ORANG DITUJUKAN MEMAHAMI BAHWA
DILINGKUNGA NNY KEPADA MEREKA. SATU KATA MEMILIKI
A MAKNA ATAU
BANYAK ARTI.
Penyebab Gangguan
communication
disorders
disebabkan karena adanya gangguan pada masalah
memproduksi kata-kata karena motoric mulut
tidak berf ungsi dengan baik

penyebab f isiologis:
1.Kondisi organ bicara mengalami kerusakan
2.organ pendengaran tidak berf ungsi sehingga
tidak bisa menerima pesan keotak dengan baik
3.Persyarafan pusat yang berfungsi untuk
mengkoordinir sensorimotoris dalam berkomunikasi
tidak berfungsi dengan baik.
Jenis – jenis Gangguan
Komunikasi

1.K ETERLA M B A TA
GANGGUAN BA H A SA N DALAM
PERKEMBANGAN
BAHASA
2. AFASIA

GANGGUAN BICARA 1.DISAUDIA


2.DISLOGIA
3.DISARTRIA
4. DISGLOSIA
5. DISLALIA

1.KELAINAN
NADA
GANGGUAN SUARA 2.KELAINAN
KUALITAS
SUARA
3.AFONIA
1.Lang uag
e
Disorder

Kar akt er is t ik
Gangguan 2.Speech Sound
Komunikasi Di s o r d e r

3.Childhood-Onset
F lue nc y Disorder
(Stuttering)
manajemen asuhan
DATA SUBJEKTIF
nama anak :An.K BB: 20
kg
jenis kelamin : Laki laki TB: 92
tangga lahir :23 februari 2016 kg
LK: 48
usia :7 tahun 2 bulan kg
anak ke : 1 (satu)
hari/tanggal pengkajian :selasa,16 mei
keluhan 2023 ada kontak mata dan
:tidak
tidak fokus
diagnosa :communication disorder
disertai gangguan fokus
dan konsentrasi
al amat :golf lake residence pine hills 1
No.62
INTERVENSI
1.therapy se n s or i i n te g r i ta s

jenis hasil home


tindakan program

TACTILE
• Brushing -Meminta Ibu
-kenyamanan baik di berbagai area
• Joint compression untuk
stimulus
• Joint traction melakukan
(lengan,punggung,tungkai).
brushing
-kenyamanan bagus tiap persendian ekstrimitas
dirumah
atas dan bawah.
-Meminta ibu
-kenyamanan bagus tiap persendian ekstrimitas
untuk melatih
atas dan bawah.
PROPRIOCEPTIVE persendian
•Merayap dirumah sepert i
-Koordinasi ke empat
PROPRIOCEP bermain bola
anggota gerak cukup dinamis,
TIVE
endurance bagus hingga akhir.
• Merayap Ibu dapat
-Kekuatan dan koordinasi cukup bagus,
• Berguling menstimulasi
anak mampu bergerak sesuai instruksi
(board) dengan aktivitas
l a n j u t a n t h e r a p y s e n so r i i n te g r i ta s

-anak terlihat stabil duduk, di ayun ke


Ibu dapat menstimulasi
segala arah (maju-mundur, ke
VESTIBULAR anak dengan mengajak
samping,berputar).
• Ayunan anak ke taman bermain,
-anak cukup stabil berjalan mundur
• Papan titian seperti ayunan,
bolak balik di atas papan.
• Monkey bar berjalan diatas papan,
- anak masih cemas melintasi area
• Berjalan di dan gerakan
atas monkey bar.
ban berjajar menggantung untuk
-anak cukup stabil melintasi ban,
melatih motoric pada
namun kecepatan masih pelan.
anak.
VISUAL
Hasil: anak cukup bisa melempar
SENSORY Ibu dapat memberikan
• Lempar bola bola kedaalm tong dengan jarak
stimulasi motoric
1 meter. Hasil: anak belum
ke sasaran anak dengan
• Lempar cukup stabil dalam melempar
mengajak anak
dan menangkap bola.
tangkap bola bermain lempar
• Tendang Hasil: anak cukup stabil dalam
tangkap bola dan
menendang bola
2.OKUPASI t h e r a p y
jenis
hasil home program
tinda
kan
Anak Anak mampu menulis Ibu dapat menstimulasi anak
belajar angka dengan baik dengan sering belajar
menulis tanpa bantuan menulis angka
angka
Anak
belajar Anak dapat Ibu dapat menstimulasi dengan
menghitung menghitung aktivitas belajar menghitung
penjumlaha penjumlahan dan setiap hari dirumah
n dan pengurangan
penguranga
n
Anak
belajar Anak dapat membaca Ibu dapat menstimulasi anak
membaca kalimat SPOK dengan dengan membaca buku
dengan lancar cerita
kalimat
3. BEHAVIOR THE RAPY

jenis tindakan hasil home program

Anak belum
Ibu dapat memberikan
Anak diberi perintah perintah dapat menatap
stimulasi komunikasi 4
untuk menatap lawan bicara saat lawan bicara
mata dengan anak secara
berkomunikasi saat
rutin
berkomunikasi

Anak dapat
menjawab Ibu dapat menstimulasi anak
M enanyakan kepada anak
pertanyaan dengan mengulang pertanyaan
pertanyaan “ Siapa
dengan tersebut setiap hari
namamu ? ”
menyebutkan
namanya

Anak dapat
menjawab
M eminta anak untuk Ibu dapat menstimulasi anak
pertanyaan dengan
menanyakan Kembali dengan mengulang pertanyaan
menyebutkan
pertanyaan yang telah tersebut setiap hari
tempat tinggalnya
ditanyakan dengan lengkap
L A N J U T A N BEHAVIOR TH ERAP Y

Anak
dapat
Ibu dapat
Menanyakan kepada menjawab
menstimulasi anak
anak pertanyaan “ pertanyaan
dengan mengulang
Siapakah nama dengan
pertanyaan tersebut
mama mu dan papa menyebu
setiap hari
mu ? “ tkan
nama
kedua
Anak dapat Ibu dapat menstimulasi anak
M enanyakan “what question” orang
menjawab dengan mengulang pertanyaan
Dengan pertanyaan “apa ini ken? ”
tuanya
pertanyaan “what questin” dalam
(sambil menunjuk pensil)
dengan baik berkomunikasi dirumah.
kesimpulan

Anak. K Usia 7 Tahun 2 Bulan 22 Hari hari Dengan Diagnosa


Communication Disorder disertai gangguan fokus dan konsentrasi di
Yamet Child Development Center Joglo. Telah dilakukan beberapa
terapi diantaranya Terapi Okupasi, Terapi behaviour dan terapi sensori
integritas. Dari hasil stimulasi yang telah dilakukan oleh terapi, anak
K mengalami beberapa kemajuan khususnya pada komunikasi dua
arah, anak sudah bisa berbicara beberapa kata walaupun artikulasi
anak masih belum jelas, anak juga sudah mengikuti instruksi yang
diberikan oleh terapis dalam sosial integritas dan berusaha untuk
melakukannya.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai