Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK

2 Abdul Qodir (859505526)


Abdul Mustakim (857165825)
Anis Nuralvi (857162267)
Dina Eka Lastika (857162797)
Indriana Rahmawati Pratiwi (857162496)

MODUL 5 KB 3
MODUL 6 KB 1
MO D UL 5 KB 3
Kebutuhan Khusus dan Profil
Pendidikan Anak Tunarungu
dan anak dengan Gangguan
Komunikasi .
A. KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNARUNGU DAN
ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI

• Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu

Kemampuan berbahasa merupakan dasar untuk mengembangkan berbagai potensi


yang dimiliki anak.oleh karena itu, anak tunarungu membutuhkan layanan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasanya. Melalui Bina Komunikasi Persepsi
Bunyi dan Irama (BKPBI). Layanan BKPBI adalah layanan khusus yang
merupakan suatu kesatuan antara pembinaan komunikasi dan optimalisasi sisa
pendengaran untuk mempersepsikan bunyi dan irama.
layanan yang disediakan oleh BKPBI antara lain :

a. Layanan Bina Komunikasi, meliputi:

Pengembangan Layanan Bina Bicara Layanan Membaca


Kemampuan Berbahasa Ujaran
b. Layanan Bina Persepsi dan Irama (BPBI)
Program latihan BPBI sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas (2007) dan
Sadjaah, E & Sukardja (1996:234-239) mencakup berbagai latihan sebagai berikut

Latihan Deteksi/Kesadaran terhadap bunyi

Latihan mendeteksi Bunyi

Latihan membedakan/ Diskriminasi Bunyi

Latihan membedakan Bunyi Latar Belakang


dan Bunyi bahasa
2. Kebutuhan Khusus Anak dengan Gangguan
Komunikasi

Kebutuhan anak dengan Kebutuhan khusus bagi Kebutuhan anak dengan


Kebutuhan khusus anak
gangguan artikulasi. anak yang mengalami gangguan komunikasi
yang gagap.
keterlambatan dalam karen aautis
komunikasi verbal
B. PROFIL PENDIDIKAN KHUSUS BAGI ANAK TUNARUNGU
1. Sistem Pendidikan bagi Anak Tunarungu
a. Sistem Pendidikan segregasi
b. Sistem Integrasi
c. SistemPendidikan inklusif
2. Metode Komunikasi
a. Metode Oral-aural
b. Metode manual ( metpde isyarat)
1) Abjad Jari
2) Ungkapan Badaniah/BahasaTubuh
3) Bahasa Isyarat asli,dikelompokan menjadi 2 yaitu:
- bahasa Alamiah- BahasaI
- syarat Konseptuai
4) Bahasa Isyarat Formal
c. Komunikasi Total
3. Prinsip -Prinsip Tunarungu

Prinsip Umum Prinsip Khusus

adalah prinsip pembelajaran merupapakan prinsip-prinsip


sebagaimana yang harus pembelajaran yang dihubungkan
dilakukan terhadap siswa yang dengan kebutuhan khusus anak
mendengar atau siswa pada tunarungu.
umumnya, seperti prinsip
motovasi, individualisasi,
hubungan sosial, dsb.
4. Strategi Pembelajaran
a. Strategi Individualisasi
b. Kooperatif
c. Modifikasi Perilaku

5. Media Pembelajaran
berupa media visual seperti gambar, grafis(diagram,bagan), realita/objeknyata dari
suatu benda (matauang,tumbuhan), model/tiruan dari objek benda

6. Fasilitas Pendukung
Ruang Multimedia

7. Penilaian (assessment)
Prinsip yang harus diperhatikan yaitu: berkesinambungan, Menyeluruh, objektif
dan adaptif, pedagogis
B. PROFIL PENDIDIKAN ANAK DENGAN
GANGGUAN MENTAL
LaBlance (Smith,J.D.,2006:214) mengemukakan tiga prinsip bagi guru
kelas dalam membantu siswa mengalami hambatan dalam berbahasa dan
berbicara

Berikan Suatu Tingkatkan Self- Ciptakan


Contoh yang baik esteem (hargadiri) lingkungan bicara
siswa yang baik
Menurut Smith Smith, J.D. (2006: 215-217) guru perlu mengadakan kerja
sama,yaitu sebagai berikut :

1.Kerja Sama dengan Tenaga Ahli (Professional Collaboration)


2.Kerja Sama dengan Orang Tua (Collaboration with Parent)
3.Kerja Sama dengan Teman Sebaya (Peer Collaboration)
4.Intervensi Gangguan Artikulasi, meliputi pelaksanaan
asesmen, analisis hasilasesmen, pembuatan program intervensi,
pelaksanaan program intervensi.
MODU L 6
PE NDIDIKA N K HUSUS ANA K
T UN AGR AHITA
KB 1
Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara
Pencehagan Tunagrahitna
A. DEFINISI
TUNAGRAHITNA
• Peristilahan
Dalam bahasa Indonesia, istilah yang pernah digunakan, misalnya lemah otak, lemah ingatan,
lemah pikiran, reterdasi mental, terbelakang mental, cacat grahitna, dan tunagrahitna. Dalam
bahasa asing dikenal: mental retardation, mental deficiency, mentally handicapped,
feebleminded, mental subnormality. Istilah lain yang banyak digunakan adalah intellectually
handicapped, intellectually disabled, dan development mdnta disability.

2. Pengertian
Tunagrahita artinya Ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum yang secara nyata
(signifikan) beradadi bawah rata-rata (normal) bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku
penyesuaian dan berlangsung (termanifestasi) pada masa perkembangannya.
Penyandang tunagrahita memiliki ciri-ciri dibawah ini:

Fungsi intelektual Kekurangan dalam Ketunagrahitaan


umum secara signifikan tingkah berlangsung
berada di bawah rata- lakupenyesuaian padaperiode
rata (perilaku adaptif) perkembangan
KLASIFIKASI ANAK TUNAGRAHITA
Klasifikasi yang digunakan sekarang adalah yang dikemukakan
oleh American Asociation on Mental Defiency

Moderate mental retardation


Mild mental retardation (tunagharitna
(tunagharitna sedang) IQ-nya 55-40
ringan) IQ -nya 70-55 .

Severe nental (tunagharitna berat) IQ- Profound mental retardation (sangat


nya 40-25 berat) IQ-nya 25 kebawah
. .
klasifikasi yang digunakan di Indonesia saat ini sesuaidengan PP 72 tahun 1991
adalah sebagai berikut :

Tunagrahita berat dan sangat


Tunagrahita ringan Tunagrahita sedang
berat
IQ-nya 50-70 IQ-nya 30-50
IQ-nya kurang dari 30
klasifikasi berdasarkan kelainan jamani yang dusebut tipe klinis:

Down Syndrome Kretin


(Mongoloid) (Cebol)

Hydrocephalus

Microcephalus Macrocephalus
PENYEBAB DAN CARA PENCEGAHAN
KETUNAGRAHITAAN
1. Penyebab Ketunagrahitaan
Smith (1998) mengemukakan penyebab terjadinya ketunagrahitaan,
yaitu :

a. Penyebab Genetik dan Kromososm


b. Penyebab pada prakelahiran
c. Penyebab pada saat kelahiran
d. Penyebab -penyebab selama masa perkembangan anak-anak
dan remaja
2. Usaha pencegahan ketunagrahitaan
a. Penyuluhan genetik
b. Diagnostik prenatal
c. Tes darah
d. Melalui program keluarga berencana
e. Tindakan operasi
f. Sanitasi lingkungan
g. Pemeliharaan kesehatan
h. Pemeriksaan kesehatan selama hamil
i. Intervensi dini
j. Diet sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan

Anda mungkin juga menyukai