DIMER DENGAN
KEJADIAN TROMBOSIS
VENA PORTA PADA SIROSIS
HATI
Proposal Thesis
Anita Rahmawati
Pendahuluan
SIROSIS Adalah tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif yang ditandai oleh
HATI distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif
Tujuan Khusus
Tujuan Umum 1. Untuk mengetahui
Apakah terdapat
hubungan kadar D-Dimer
hubungan kadar D-Dimer Untuk mengetahui hubungan
pada subyek sirosis hati.
dengan kejadian kadar D-Dimer dan kejadian
2. Untuk mengetahui
trombosis vena porta pada hubungan kadar D-Dimer
trombosis vena porta subyek sirosis hati dan kejadian trombosis
pada subyek sirosis hati? vena porta pada subyek
sirosis hati
Pendahuluan
ETIOLOGI
• Di Negara Barat: alkoholisme,
infeksi virus hepatitis C kronis, dan
Non Alcoholic Fatty Liver Disease
(NAFLD)
• Asia Pasifik: hepatitis B kronis
Epidemiologi Sirosis Hati
1,16 juta
0,15%
kematian 3,5%
SIROSIS
HATI
Sirosis Makronodular
• Nodul berukuran bervariasi terbentuk
• Asini normal terlihat dalam nodul yang lebih besar
• Sering dikaitkan dengan hepatitis kronis virus
Patogenesis Sirosis Hati
Manifestasi Klinis
Efek dari hipertensi porta dan kegagalan sintesis dan fungsi detoksifikasi hati
• Mudah lelah
• Anoreksia
• Berat badan menurun
• atrofi otot Dekompensasi terjadi
• Ikterus (bilirubin > 3 mg/dL)
• Spider angiomata
• Splenomegaly
• Asites
• Caput medusa Sirosis menjadi penyakit sistemik,
• Palmar eritema
• White nails dengan disfungsi sistem atau multi
• Ginekomasti organ
• Hilangnya rambut pubis dan ketiak pada wanita
• Asterixis (flapping tremmor)
• Foetor hepaticus
• Dupuytren’s contracture (sirosis akibat alkohol)
Manifestasi klinis dari sirosis hati
dekompensata:
• gangguan hemodinamik
• sindrom hiperdinamik sirkulasi
• vasodilatasi arteri perifer (terutama Hipoperfusi organ perifer Ginjal
terjadi di area pembuluh darah
splanchnic)
Asites berkaitan dengan hipertensi porta, dengan gradien tekanan vena porta lebih dari 12 mmHg
(normal 2-6 mmHg)
Patogenesis asites:
• peningkatan tekanan hidrostatik yang disebabkan hipertensi porta
• penurunan tekanan onkotik yang disebabkan hipoalbuminemia (penurunan
produksi albumin oleh penyakit hati)
• retensi air dan natrium yang disebabkan adanya aktivasi sistem renin-
angiotensin
Peritonitis bakterial spontan (infeksi yang umum pada sirosis) terjadi karena
translokasi bakteri* dari lumen intestinal ke kelenjar limfe atau organ abdomen.
SKOR 1 2 3
Ensefalopati Tidak ada Terkontrol dengan Kurang terkontrol
terapi
Asites Tidak ada Terkontrol dengan Kurang terkontrol
terapi
Bilirubin <2 2-3 >3
(mg/dl)
Albumin >3,5 1.8-3.5 <2.8
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan yang dilakukan: Ultrasonography, Elastografi, Pemeriksaan CT-scan dengan
kontras fase arteri, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Endoskopi.
Gangguan Hemostasis pada Sirosis
Hati
HATI berperan dalam pembekuan darah, menjadi tempat sintesis dari
hampir semua faktor koagulasi dan inhibitor
Hiperfibrinolisis sekunder
Hiperfibrinolisis primer
Pada Disseminated
Oleh karena gangguan
Intravascular Coagulation
sintesis α2-antiplasmin
(DIC)
dan thrombin activable
fibrinolysis inhibitor (TAFI)
Jalur Fibrinolitik
D-dimer
Peran Pemeriksaan D-dimer
untuk mengetahui pembentukan bekuan darah yang abnormal atau adanya kejadian
trombotik (indirek) dan untuk mengetahui adanya lisis bekuan atau proses fibrinolitik (direk).
• Insiden tromboemboli sistem vena non-porta berkisar antara 0,5-8,1% pada pasien dengan
sirosis
• (Wu, dkk): < 45 tahun memiliki peningkatan risiko tromboemboli vena secara independen
dari sirosis kompensata atau dekompensata dan > 45 tahun, pasien dengan sirosis
kompensata memiliki risiko tromboemboli vena yang lebih rendah, sedangkan pasien
dengan penyakit dekompensata memiliki risiko yang sama dibandingkan dengan control
• Risiko TVP dapat mencapai 40% pada pasien dengan karsinoma hepatoseluler.
Klasifikasi TVP
Klasifikasi Trombosis vena porta berdasarkan ukuran dan ekstensi
trombus
Grade 1 Trombosis vena porta parsial, trombus menutupi kurang dari 50% lumen
vena porta
Grade 2 Obstruksi vena porta lebih besar dari 50%, atau oklusi lengkap dengan
atau tanpa ekstensi minimal ke vena mesenterika superior
Grade 3 Trombosis komplit dari kedua vena porta, trombus meluas ke bagian
proksimal vena mesenterika superior
• Aliran darah vena porta yang lambat meningkatkan tekanan vaskular dengan cedera
endotel berturut-turut dan disfungsi vaskular, yang terkait dengan produksi vasodilator
yang berlebihan disfungsionalnya jalur vasokonstriktor vasodilatasi splanknikus
dengan hiperperfusi
• Sirosis ditandai dengan keadaan hiperkoagulasi meskipun fakta bahwa INR pada sirosis
tahap lanjut sering meningkat
• Peningkatan kadar faktor VIII (prokoagulan) yang meningkat seiring + meningkatnya skor
Child Pugh + kadar protein C (antikoagulan) yang lebih rendah hiperkoagulasi
peningkatan kejadian TVP dengan memburuknya fungsi hati
• Faktor-faktor ini mempengaruhi dan memfasilitasi endotoksin yang mampu
mengaktifkan kaskade koagulasi pembentukan trombus
Laboratorium
Kombinasi D-dimer yang rendah dan peningkatan konsentrasi protein C plasma untuk
menyingkirkan diagnosa TVP pada pasien sirosis.
Radiografi
Prognosis
• D'Amico, dkk melaporkan risiko kegagalan tiga kali lipat lebih tinggi dalam
mengontrol perdarahan varises aktif pada pasien sirosis dengan TVP
• Qi, dkk menyatakan kemungkinan peran baru TVP oklusif pada sirosis sebagai
penanda tambahan penyakit dekompensasi dan prognosis yang buruk
menyarankan bahwa resolusi spontan TVP parsial dapat memprediksi peningkatan
fungsi hati pada sirosis hati
• Kematian keseluruhan pada TVP kronis < 10%, tetapi dalam kasus bersama dengan
sirosis dan kanker hati meningkat menjadi 26%.
KERANGKA TEORI,
KERANGKA
KONSEP, HIPOTESIS,
VARIABEL
PENELITIAN
Kerangka Teori
• Sirosis hati = tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif yang ditandai oleh distorsi
arsitektur hati dan pembentukan nodul regenerative
• Pada sirosis hati dapat terjadi obstruksi vena porta atau cabangnya oleh trombus
yang disebut dengan trombosis vena porta
• Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya tromboemboli pada sirosis hati yaitu trias
Virchow
• Disfungsi endotel bertanggung jawab atas peningkatan produksi faktor koagulasi
yang tidak bergantung pada hati
• Pada sirosis, keseimbangan fisiologis pro dan antikoagulan terganggu
hiperkoagulasi
• Trombofilia yang diturunkan juga memainkan peran patogenik minor pada terjadinya
TVP sirosis hati
• Sirosis keadaan hiperfibrinolisis komplikasi perdarahan yang serius
Kerangka Konsep
Kadar D-dimer Trombosis Vena Porta
Variabel Penelitian
• Variabel bebas: Kadar D-dimer
• Variabel tergantung : Trombosis vena porta
Hipotesa
Terdapat hubungan antara D-dimer dengan kejadian trombosis vena porta pada subyek
sirosis hati
METODE
PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan studi cross sectional.
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dalam rentang waktu 6 bulan
mulai Januari 2021 - Juni 2021.
Populasi Penelitian
Populasi terjangkau penelitian ini adalah subyek sirosis hati yang melakukan rawat jalan di
poliklinik hepatologi dan rawat inap di ruang perawatan RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
Sampel Penelitian
• Metode pengambilan sampel secara consecutive sampling, yaitu semua subyek sirosis
hati yang melakukan rawat jalan di poliklinik hepatologi dan rawat inap di ruang perawatan
RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado
Kriteria Inklusi:
1. Subyek sirosis hati
2. Usia > 18 tahun
3. Bersedia mengikuti penelitian
Kriteria Eksklusi:
1. Mempunyai gangguan
hematologi sebelumnya
2. Keganasan
3. Mengalami infeksi/sepsis
4. Mengalami trauma atau pasca
operasi bedah mayor
5. Menggunakan obat
Estimasi besar sampel sebanyak 24 sampel antikoagulan
6. Menggunakan obat kontrasepsi
Definisi Operasional
Sirosis hati: Sirosis hati merupakan tahap akhir proses difus fibrosis hati progresif yang ditandai
oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif .
• Cara pemeriksaan : USG abdomen
• Kriteria obyektif : Hasil USG abdomen ditemukan echoparenkim hati yang kasar dan
hiperechoic, permukaan hati sangat ireguler karena fibrosis. Terlihat tanda sekunder berupa
asites, splenomegali dan adanya pelebaran vena lienalis dan vena porta
Kadar D-dimer: Produk degradasi dari fibrin ikat silang dan mencerminkan aktivasi sistem
hemostatik yang sedang berlangsung.
• Cara pemeriksaan : Pengambilan spesimen darah melalui vena perifer dan Pengukuran
menggunakan metode Enzyme Linked Fluorescent Immuno-Assay (ELFA).
• Kriteria obyektif : Kadar D- dimer tidak normal bila diatas 0.52 µg/dL
Definisi Operasional
Trombosis Vena Porta: Trombosis vena porta adalah obstruksi vena porta atau cabangnya oleh
thrombus.
• Cara pemeriksaan: pemeriksaan USG abdomen doppler
• Kriteria obyektif : Trombosis vena porta didiagnosa dengan adanya material hiperechoic di
lumen pembuluh darah dengan distensi vena porta dan cabangnya. Pencitraan doppler
menunjukkan tidak adanya aliran pada sebagian atau seluruhnya lumen
Sepsis: Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai manifestasi respons sistemik terhadap infeksi. 85
• Cara pemeriksaan: anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
• Kriteria obyektif : Kriteria sepsis menggunakan quick SOFA yaitu laju pernapasan >22 kali per
menit, perubahan status mental atau kesadaran, tekanan darah sistolik < 100 mmHg, subyek
dikatakan sepsis bila ≥ 2
Prosedur Kerja
Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap:
1. Tahap pertama adalah menjaring subyek dewasa berusia 18 tahun keatas dengan sirosis
hati berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Subyek yang memenuhi
kriteria diberi penjelasan tentang penelitian dan bila bersedia, diminta menandatangani
informed consent dan dilakukan pencatatan identitas dan karakteristik subyek.
2. Tahap kedua, subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, akan menjalani
pemeriksaan nilai D dimer dan USG abdomen doppler.
3. Tahap ketiga, dilakukan analisis data.