Idiil :
1. AD/ART Himalaya
2. Ketetapan Musyawarah Besar Himalaya
3. Ketetapan- ketetapan kongres mahasiswa
Maksud dan Tujuan
Laporan pertanggung jawaban ini disusun dengan maksud sebagai laporan
pertanggung jawaban mahasiswa HIMALAYA dalam masa kepengurusannya
selama 1 periode mengenai pelaksanaan program kerja menurut garis besar
pedoman organisasi HiMALAYA.
Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai bentuk realisasi dari program kerja yang sudah disusun
2. Sebagai bahan evaluasi dari program kerja yang telah dilaksanakan selama 1
peiode kepengurusan organisasi Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam
2016/2017
3. Sebagai bahan perbandingan bagi kepengurusan organisasi Himpunan
Mahasiswa Penjelajah Alam pada masa selanjutnya
Kondisi Awal
Pada masa Pelantikan tanggal 10 Oktober 2016 kami sebagai pengurus organisasi Himpunan Mahasiswa
Penjelajah Alam STIE “Yasa Anggana” Garut kami menyadari bahwa kami mulai saat itu harus mampu
mengemban amanah dengan seluruh keyakinan dan kemampuan kami untuk optimis dalam usaha meningkatkan
organisasi Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam ini ke arah yang lebih baik lagi.
Pada kondisi awal kepengurusan organisasi Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam STIE “Yasa Anggana”
Garut periode 2015/2016 merupakan buah dari hasil kerja keras kakak tingkat lainnya yang sudah berhasil
mempertahankan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam baik, maka dari itu pada masa itu kami
pengurus yang baru harus mampu mempertahankan mengurus Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam dengan
lebih baik lagi.
Selama 1 periode kepengurusan ini kami selaku pengurus telah berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi
organisasi Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam, namun kami masih yakin bahwa selama masa kepengurusan
kami ini terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang nantinya akan bias diperbaiki dalam masa kepengurusan
selanjutnya.
Dalam masa kepengurusan kami selama 1 periode terlihat bahwa dari semua pengurus Himpunan Mahasiswa
Penjelajah Alam hanya ada 75% pengurus yang terbilang aktif. Sedangkan sisanya memiliki Kendala baik dengan
urusan pribadi atau pun tuntutan akademis masing-masing.
Visi dan Misi
Visi :
“Membangun Organisasi Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam yang
Berkompeten dan Bereksistensi”
Visi tersebut menfokuskan kepengurusan kami terhadap :
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pada lingkungan internal himalaya
Membangun citra Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam yang baik
Misi :
1. Mengembangkan kepribadian yang cakap, mandiri, dan professional
2. Mengembangkan intelektualitas mahasiswa
3. Mengembangkan fisik/mental mahasiswa
4. Menjalin silaturahmi dengan lingkungan external Himpunan Mahasiswa Penjelajah Alam
Tujuan dan Target
1. Rapat rutin seminggu sekali (jum’at) 11. Diklatsar angkatan ke-IV Himalaya, Sapta Dwi
Pasisiran
2. Masa Bimbingan Climbing ( Cilopang)
anggota ke-III 12. Pelantikan anggota muda Himalaya ke-IV
Masa Bimbingan
Diklatsar Himaraya AMIK
Bakti Sosial Gunung Papandayan
Fun Camp Gunung Guntur
Fun Ca
mp Gu
nu ng Pap
andaya
n
Diklatsar Himalaya Angkatan ke-IV
Surat Masuk dan Keluar
Selama 1 periode masa kepengurusan periode 2015/2016 terdapat 32
surat yang masuk. Terdiri dari 8 surat yang berasal dari organisasi
Kampus STIE “Yasa Anggana” Garut, 22 kegiatan partisipan dan 2
surat permohonan peminjaman peralatan.
Selama 1 periode masa kepengurusan periode 2015/2016 terdapat 18
surat keluar dari seluruh kegiatan yang diadakan oleh Himpunan
Mahasiswa Penjelajah Alam
Evaluasi
Selama masa kepengurusan kami, kami menyadari bahwa apa yang kami memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Baik ditinjau dari aspek pribadi atau pun aspek jalannya organisasi yang
sarat akan beban dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa hal yang bisa kami anggap sebagai permasalahan pokok dalam 1 periode sebagai berikut :
1. Kualitas sumber daya manusia yang masih minim akan kemampuan berorganisasi
2. Kurangnya kaderisasi dari periode sebelumnya
3. Fungsi dan tugas dari setiap pengurus yang masih belum berjalan sebagaimana mestinya
4. Minimnya komunikasi antar pengurus satu dengan lainnya
5. Minimnya latihan yang menunjang kualitas kinerja setiap pengurus
6. Rapat rutin yang sering tertunda atau jarang diadakannya pertemuan antar pengurus
7. Pengurus yang aktif selama 1 periode hanya 75% dari jumlah keseluruhan, sedangkan sisanya
terkendala dengan urusan pribadi dan akademis
8. Kurangnya kesadaran dari antar pengurus dalam pencapaian program kerja yang sudah disusun
sebelumnya, sehingga salah satunya dapat memberikan efek keterlambatan pelaksanaan sistem kerja