Anda di halaman 1dari 16

Asuhan keperawatan

Pada ketoasidosis
1. Ade Rosita : P05120411001

2. Anggra Safitro : P05120411006

3. Tri Bintang : P05120411061

4. Karla rizki adila : P05120411027

5. Tantri Sulistia A : P05120411057

6. Riris mardiyaningsi : P05120411047


Pengertian
Diabetes ketoasidosis adalah suatu kondisi dimana
terjadi akibat adanya defisiensi insulin yang
bersifat absolute dan terjadinya peningkatan kadar
hormone yang berlawanan dengan isulin. (Wijaya,
2013, hal. 13)

Jadi Ketoasidosis Diabetik adalah suatu kondisi


gawat di mana terjadi akibat adanya defisiensi
insulin yang bersifat absolut atau kekurangan
insulin dan menimbulkan meningkatnya keasaman
tubuh benda-benda keton.
Etiologi

Pada pasien ketoasidosis diabetik biasanya karena tidak adanya atau tidak cukupnya jumlah
insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh :

1) Insulin tidak diberikan atau dengan diberikan dengan dosis yang dikurangi

2) Keadaan sakit atau infeksi

3) Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak terobati.(Wijaya,
2013)
KLASIFIKASI
Keto Asidosis Diabetik (KAD) diklasifikasikan menjadi 4 yang masing masing menunjukan tingkatan atau
stadiumnya dapat dilihat pada table berikut ini :

Stadium Macam KAD pH darah Bikarbonat darah BIK

Ringan KAD ringan 7,30-7,35 15-20 mEq/L

Sedang Prekoma Diabetik 7,20-7,30 12-15 mEq/L

Berat Koma Diabetik 6,90-7,20 8-12 mEq/L

Sangat Berat Koma Diabetik Berat < 6,90 < 8 mEq/L


PATOFISOLOGI
Manifestasi Klinis

Kriteria diagnosis KAD adalah sebagai berikut :

1) Klinis : polyuria, polydipsia, mual dan atau muntah, pernafasan kussmaul (dalam
dan frekuen) , lemah, dehidrasi, hipotensi sampai syok, kesadaran terganggu
sampai koma.

2) Darah : hiperglikemi lebih dari 300 mg/dl (biasanya melebihi 500 mg/dl).
Bikarbonat kurang dari 20 mEq/l (dan pH <7,35), ketonemia

3) Urin : glukosuria dan ketonuria


PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Kadar glukosa darah: > 300 mg /dl tetapi tidak > 800 mg/dl
b. Elektrolit darah (tentukan corrected Na) dan osmolalitas serum.
c. Analisis gas darah, BUN dan kreatinin.
d. Darah lengkap (pada KAD sering dijumpai gambaran lekositosis), HbA1c, urinalisis (dan kultur urine bila
ada indikasi).
e. Foto polos dada.
f. Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria)
g. Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
h. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
i. Pemeriksaan Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6]
j. Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM
yang kurang selama 4 bulan terakhir
k. Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH < 7,3 dan penurunan pada HCO3 250 mg/dl
KOMPLIKASI
Komplikasi yang harus di perhatikan dalam kasus KAD :

1) Tidak adekuatnya rehidrasi : tidak adekuatnya rehidrasi di karenakan ginjal kekurangan perfusi
sehingga fungsinya berkurang.

2) Hiperglikemia: keadaan hipergikemia menimbulkan pengeluaran glukosa yang berlebihan melalui urine,
akibat volume plasma yang berkurang akan menyebabkan ginjal kekurangan perfusi sehingga fungsinya
berkurang.dan menyebabkan hiperglikemia mesakin parah.

3) Hipokalemia: di akibatkan penurunan simpanan kalium dalam tubuh. Kadar kalium yang rendah dapat
terjadi akibat rehidrasi.

Asidosis metabolik : keadaan dimana produksi asam yang berkebihan, menurunnya sekresi asam atau
hilangnya alkali tubuh
PENATALAKSANAAN
Perbedaan derajat terapi KAD tergantung pada stadiumnya. Protocol terapi KAD terdiri atas dua fase yaitu :
Fase I (Fase gawat) dan fase II (fase rehabilitasi) dengan batas kadar glukosa darah antara kedua fase tersebut sekitar 250 mg/dl.
Keterangan

1) IDRIV= Insulin Dosis Rendah Intervena


2) BIK=bikarbonat
3) Jumlah cairan yang diberikan per24 jam disesuaikan dengan klasifikasi KAD (stadium I sampai IV). Satu botol Kcl 25
cc berisi 25 mEq infus dapat dimasukkan dalam cairan. NaCl 0,9% atau aseing aseta
4) Infus Bikarbonat (jangan intervena bolus) dosis 100 mEq/100 ml dalam 2jam atau ± 20 tts/menit. Tetapi apabila pH ≤
7,0, maka bikarbonat diberikan diberikan 25 mEq/25 ml dalam bolus-pelan sisanya 75 mEq/75 ml dalam bentuk drip 9
20 tts/mnt, dosis bikarbonat dapat diulang tergantung pada keadaan sewaktu follow up
5) Antibotik secara emperik selanjutnya disesuaikan dengan hasil kultur.
6) Penjelasan rumus :2,4,18,24

2,80,30,20

a. 2 liter (atas), dalam 2 jam (bawah)

b. 80 tts/mnt (atas), dalam 4 jam berikutnya (bawahnya)

c. 30 tts/mnt (atas), dalam 18 jam berikutnya (bawah)

d. 20 tts/mnt (atas), dalam 24 jam berikutnya (bawah)


KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

2) Pengkajian sekuder
1) Pengkajian Primer (Primary Survey)
Menurut pengumpulan data base oleh Doengoes)
a. Airway
a) Aktivitas atau istirahat
b. Breathing
b) Integritas / Ego
c. Circulation
c) Nutrisi / Cairan
d. Distability
d) Neurosensori
e) Nyeri kenyamanan
f) Keamanan
g) Penyuluhan/pembelajaran
h) Rencana pemulangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapas

2) Defisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (diuresis osmotic) akibat
hiperglikemia

3) Risiko tinggi terjadinya ganguan pertukaran gas b/d peningkatan keasaman ( pH menurun) akibat
hiperglikemia, glukoneogenesis, lipolysis
INTERVENSI
INTERVENSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai