Anda di halaman 1dari 10

DISCOVERY

LEARNING
DEFINISI DISCOVERY
LEARNING
• Discovery learning adalah metode belajar yang difokuskan
pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang
diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh
mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara
belajar mandiri.

• Discovery Learning juga dapat diartikan suatu


pembelajaran dengan sifat kontruktif memberi
kesempatan peserta didik aktif dalam mengenali masalah
dan mencari informasi berdasarkan konsep dari
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
LANGKAH-LANGKAH DISCOVERY
LEARNING SECARA UMUM
 Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Stimulasi
berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi
bahan.
 Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi


sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
 Data collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan
kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.

 Data Processing (Pengolahan Data)


Merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi,
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan
cara tertentu.
 Verification (Pembuktian)
Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi
dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing.

 Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)


Proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil
verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi.
LANGKAH-LANGKAH DISCOVERY
LEARNING SECARA OPERASIONAL
 Menentukan tujuan dari pembelajaran.
 Menganalisis karakteristik dari para mahasiswa.

 Memilih materi pembelajaran.

 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari oleh


peserta didik.
 Mengembangkan yang nantinya dipelajari oleh
mahasiswa.
KELEBIHAN DISCOVERY LEARNING
Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif.
Pengetahuan bertahan lama dan mudah di ingat karena hasil kerja
sendiri.
Menimbulkan rasa senang pada mahasiswa, karena timbulnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
Menyebabkan mahasiswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akal dan motvasi sendiri.
Masiswa akan mengerti konsep dasr dan ide-ide lebih baik.
Membantu mahasiswa menghilangkan sekeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan pasti.
Berpusat pada mahasiswa dan dosen berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan- gagasan, bahkan dosen betindak sebagai
mahasiswa , dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
Hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik.
KEKURANGAN DISCOVERY LEARNING
 1.Bagi mahasiswa yang kurang kreatif, akan mengalami
kesulitan berpikir atau mengungkapan hubungan antara
konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga dapat
menimbulkan rasa frustasi.
 2.Tidak efisien untuk jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama dalam mengumpulkan
teori.
 3.Lebih cocok untuk mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang tepat.
 4.Tidak berlaku untuk semua topik, contohnya yang
berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan
dengan model penemuan.
PENILAIAN DISCOVERY LEARNING

Dalam model pembelajaran discovery learning.


Penilain dapat dilakukan dengan menggunakan tes
maupun nontes, sedangkan penilain yang yang dilakukan
dapat berupa penilaian kognotif, proses, sikap, atau
penilaian hasil kerja mahasiswa. Jika bentuk penilaiannya
berupa penilaian kognitif, maka dapat menggunakan hasil
tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa
dapat menggunakan non-tes
REFERENSI :
1. Direktur Jenderal Pendidikam Tinggi (DIKTI). 2014. Buku
Kurikulum Pendidikan Tinggi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran
dan Kemahasiswaan-DIKTI-Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
2. Salmi. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Peserta Didik Kelas
XII IPS 2 SMA Negeri 13 Palembang. Jurnal Profit Vol.6. 2019.

Anda mungkin juga menyukai