Anda di halaman 1dari 9

Aspek Hukum dalam Keperawatan

(UU Keperawatan)

Oleh: Fivi Lestari


NIM: 201210101010

Tutorial 1_BlokKDKI_Tutor: Ns. Elka Halifah, M. Kes


Agenda Style

1 Hukum, Fungsi hukum, & Tipe hukum

2 Undang – undang yang berkaitan dengan praktik Keperawatan

3 Contoh Kasus

4 Kesimpulan
 Hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang
mengatur sekelompok masyarakat, hukum dibuat oleh
masyarakat dan untuk mengatur semua anggota masyarakat.
(Budiono,2016)
Dafinisi  Hukum adalah peraturan bersifat memaksa, menentukan
Hukum tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang
dibuat oleh badan-badan resmi, pelanggaran mana terhadap
peraturan- peraturan diberikan tindakan, yaitu dengan hukum
tertentu. (J.C.T Simorangkir, dikutip dari C.S.T Kansil)
 Hukum adalah keseluruhan aturan atau norma yang harus
diikuti dalam berbagai tindakan dan tingkah laku dalam
pergaulan hidup. (M.H. Tirtaatmidjaja)
Tipe Hukum Fungsi Hukum dalam praktik
Keperawatan

• Membedakan tanggung jawab perawat


Hukum Pidana Hukum Perdata/ dengan profesi yang lain.
hukum yang mengatur tindakan Hukum • Membantu menentukan batas-batas
yang membahayakan keselamatan Sipil kewenangan tindakan keperawatan
dan kesejahteraan masyarakat. mandiri.
hukum yang
• Membantu dalam mempertahankan
Contoh : pembunuhan, pencurian, mengatur hubungan standar praktik keperawatan dengan
kejahatan, dan perampasan. antara individu meletakkan posisi perawat memiliki
perorangan, jika akuntabilitas di bawah hukum
terjadi perselisihan
Hukum Publik antara Individu dan
hukum yang mengatur bukan merupakan
hubungan antara individu dan kejahatan.
pemerintah dan lembaga
pemerintah.
UNDANG-UNDANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK
KEPERAWATAN

 UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan.


 UU No. 6 tahun 1963, tentang tenaga kesehatan.
 UU No. 6 tahun 1963, tentang tenaga kesehatan.
 SK Menkes No. 262/per/VII/1979, tentang membedakan paramedis menjadi
dua golongan yaitu paramedik keperawatan (termasuk bidan) dan
paramedik non keperawatan.
 Permenkes. No. 363/Menkes/per/XX/1980\
 UU kesehatan No. 23 tahun 1992, acuan UU praktik keperawatan adalah:
- pasal 32 ayat 4
- pasal 53 ayat 1
- pasal 53 ayat 2
Contoh Kasus: Dua Orang perawat di Meulaboh terbukti salah suntik
( https://youtu.be/IuGUgUvTCSU )
Peristiwa ini bermula saat bermula saat korban dibawa ke rumah sakit karena karena
tertusuk kayu pada paha kiri sampai ke bokong. Dia masuk ke ruang IGD pada Jumat, 19
Oktober18. Tim dokter lalu melakukan tindakan operasi pada korban. Usai operasi, korban
dipindahkan ke ruang perawatan anak. Dokter kemudian memerintahkan X, Y, serta beberapa
perawat yang bertugas jaga untuk memberikan obat kepada korban. Sekira pukul 21.00 WIB, Y
membuka buku rekam medis untuk melihat obat yang harus disuntikkan ke korban. Dia melihat
ketersediaan obat pada kotak obat korban hanya satu. Y kemudian mengatakan kepada X ada
beberapa obat yang harus disuntikkan ke korban. X selanjutnya memerintahkan Y untuk meresepkan
obat ke dalam Kartu Obat Pasien (KOP) untuk digunakan sebagai dasar pengambilan obat di depo.
Sekitar pukul 00.05 WIB, Sabtu (20/10/2018), Y memanggil X dan mengabarkan kondisi korban
melemah. X mengecek keadaan korban dan mendapatkan kondisi nadi serta pernapasan korban
sudah melemah. Seorang perawat di ruang anak memberi tahu kedua terdakwa bahwa keduanya
salah menyuntik obat ke tubuh korban. Lalu, korbanpun meninggal dunia. Perkara tersebut
selanjutnya dilaporkan ke Polres Aceh Barat. 
https://www.validnews.id/Perawat-Salah-Suntik--Ajukan-Banding-Mhe
Kasus tersebut melanggar pasal 84 Ayat 2 UU Nomor 36 tahun 2014
1. Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan
Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama
3 (tiga) tahun.
2. Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kematian,
setiap Tenaga Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

Kesimpulan:
Hubungan Hukum dengan praktik keperawatan sangat berpengaruh dengan mengadakan
suatu kontak yang membertikan hak otonomi pasien. Dengan kewajiban memberikan
jaminan profesional yang kompeten dan melaksanakan praktik sesuai etika dan standar
profesinya. Profesi perawat memiliki kewajiban untuk memberikan jaminan pelayanan
keperawatan yang profesional kepada masyarakat umum. Sehingga dalam praktik
profesinya dalam melayani masyarakat perawat terikat oleh aturan hukum, etika, dan moral.
Referensi

 Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta Selatan


: Pusdik SDM Kesehatan
 C.S.T. Kansil, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia, Jakarta, Cet kedelapan, Balai Pustaka, hal 38.
 http://rahmaniarjasan.blogspot.com/2017/02/makalah-perlind
ungan-hukum-dalam.html?m=1

 https://septimarganda.wordpress.com/25-2/#:~:text=Tujuan
%20hukum%20yang%20mengendalikan%20cakupan,keper
awatan%20yang%20aman%20dan%20kompeten
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai