Anda di halaman 1dari 4

Nama: Fivi Lestari

Nim: 2012101010010

Proses Asuhan Keperawatan dan Prinsip Penatalaksanaan Gawat Darurat Pada Acute
Kidney Injury (AKI)
Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Kegawatan pada gagal ginjal akut ditandai jika terjadi:
- Edema paru dan gagal jantung kongestif
- Gangguan eletrolit (hyperkalemia, hiperfosfatemia, hypernatremia, asidosis) dan aritmia
efek dari hyperkalemia
- Penurunan kesadaran terjadi karena perubahan perfusi dan penurunan aliran darah keotak
- Infeksi septicemia akibat retensi BUN, kreatinin (sisa metabolism) dalam darah
- Anemia, akibat penurunan produksi eritropoetin sehingga eritrosit yang dihasilkan
berkurang
Algorirma Diagnosis dan Terapi Gagal Ginjal Akut

Pemeriksaan Diagnostik

- Urinalisis: tes urinalisis membantu membedakan antara penyebab ginjal prerenal dan
intrinsik dari gagal ginjal akut. Tes ini juga dilakukan untuk mendeteksi kelainan ginjal
- Serum Blood Urea Nitrogen (BUN): Tingkat normal adalah 5 sampai 25mg/dL. Tes ini
merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar urea nitrogen dalam darah.
Melalui prosedur inilah dapat diketahui sebara baik fungsi ginjal pasien
- Kreatinin Serum: Kreatinin serum dilakukan untuk mengukur kadar kreatinin dalam darah
dan memberikan gambaran seberapa baik fungsi ginjal dalam menyaring (laju filtrasi
glomerulus). Normal pada orang dewasa adalah 0,5 hingga 1,5 mg/dL. Waspadai kreatinin
dasar pasien dan jika kenaikan telah terjadi dalam 48 jam terakhir
- Klirens kreatinin : Nilai normal berkisar antara 85 dan 125 mL/menit/1,73 m2 untuk pria
dewasa, dan 75 dan 115 mL/menit/1,73 m2 untuk wanita dewasa. Tes ini dilakukan untuk
mengetahui kerja ginjal yang gangguan yang terjadi pada ginjal
- RasioBUN-ke-Kreatinin: Karena gagal prarenal menyebabkan peningkatan reabsorpsi
urea, serum Rasio BUN terhadap kreatinin dapat meningkat hingga lebih dari 20:1 in
penyebab prerenal AKI.
- Ultrasound Ginjal: Tes ini dilakukan untuk mendeteksi adanya obstruksi, yaitu, penyebab
pasca ginjal, hidronefrosis atau masalah perfusi ginjal, kista atau tumor
- Elektrolit urin : tes yang dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit yang terkandung di
dalam urine
- Biomarker: Saat ini, biomarker ini digunakan bersama dengan parameter lain untuk
mengoptimalkan diagnostik akurasi dan intervensi yang berfokus pada cedera sebelumnya
untuk membatasi kerusakan ginjal dan membantu menentukan respon gagal ginjal akut
terhadap pengobatan
Diagnosa Keperawatan

- Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme pengaturan; disfungsi ginjal; gagal ginjal
akut
- Ketidakefektifan perfusi ginjal b.d terpajan nefrotoksik
- Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal; gagal ginjal akut
- Resiko penurunan curah jantung b.d kelebihan volume cairan
- Resiko ketidakseimbangan elektrolit
- Resiko syok
- Masalah kolaboratif: asidosi metabolic

Penatalaksanaan

- Lakukan initial assessment


- Memperbaiki keseimbangan cairan
- Memperbaiki keseimbangan elektrolit
- Memperbaiki abnormalitas metabolism dengan penurunan pemecahan protein dan mencegah
akumulasi toksik
- Mencegah atau memperbaiki pendarahan saluran cerna
- Hemodialisa dan dialysis peritoneal
- Mengatasi edema paru

Daftar Pustaka

- Kidney International Supplements. (2020). Summary of Recommendation Statements of


Acute Kidney Injury (AKI). Journal of The International Society of Nephrology, 2(1).
- Prabowo, E., Budi, J. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.
Yogyakarta: Nuha Medika
- Makris, K., & Spanou, L. (2016). Acute Kidney Injury: Definition, Pathophysiology and
Clinical Phenotypes. The Clinical Biochemist Reviews, 37(2), pp. 85-98.
- Perrin, K.O., & MacLeod, C.E. (2018). Understanding yhe Essentials of Critical Care
Nursing (third edition): Pearson.
- Melyda. (2017). Diagnosis dan Tatalaksana Acute Kidney Injury (AKI) Pada Syok Sepik.
CDK-259/ vol. 44 no. 12.

Anda mungkin juga menyukai