Anda di halaman 1dari 30

Konsep

Keseimbangan
Cairan & Elektrolit
Kelompok ISS 7
Tutor : Ns. Putri Mayasari, MNS
Anggota
Novia Ramadhani : 2012101010090
Luthfiya Azzuhra : 2012101010091
Miss Nurhuda Tahe : 2012101010157
Miss Asma Yusof : 2012101010158
Salma Fajriati : 2012101010151
Ecy Oktaviana Monicha : 2012101010062
Raudhatul Husna : 2012101010071
Wilda Mahera : 2012101010137
Arfan Arjuna .MS : 2012101010138
Nisa Ulha Viza : 2012101010103
Safina Salsabila : 2012101010104
Zuhra Shafarna : 2012101010089
Mauliana Putri : 2012101010113
Rosifa Humayrah : 2012101010100
Ismayanti : 2012101010101
Risa Karmeli : 2012101010133
Indira Felisha : 2012101010076
Risa Quratul Aini : 2012101010077
Nadhira Alya Putri : 2012101010123
Sel berasal dari kata latincella yang
berarti ruangan kecil.Sel adalah unit
struktural dan fungsional terkecil dari
tubuh..Meskipun ukuran sel sangat
kecil, strukturnya sangat rumit dan
masing-masing bagian sel memiliki

01. Pendahuluan fungsi khusus.Berbagai tipe sel tubuh


memiliki fitur yang membedakan satu
tipe dari yang lain dan secara
khususdisesuaikan untuk melakukan
fungsi tertentu.

Sel didalam tubuh makhluk hidup


membutuhkan cairan dan elektrolit
agar tubuh dapat berfungsi dengan
baik dan normal. Sehingga tubuh dapat
menjalankan fungsinya.
•Chalik, Raimandus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
•Washudi dan Tanto Hariyanto. 2016. Biomedik Dasar (Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Fisika, Biologi). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
02. Air
Air memiliki rumus kimia H2O dan merupakan senyawa utama dari
tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hampir 60% dariberat badannya
adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.Air memiliki molekul yang kecil, sangat mudah berdifusi dan
bersifat polar (senyawa elektron) sehingga berkoneksi satu dengan yang
lainnya membentuk benda cair.

Fungsi vital air adalah pelarut yang sangat baik karena molekulnya
dapat bergabung dengan protein, hidrat arang, gula dan zat yang
lainnya. Dalam homeostasis jumlah air tubuh selalu diupayakan konstan
karena air tubuh yang keluar akan sama dengan jumlah air yang masuk .

•Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Volume cairan tubuh
Karakteristik Volume Cairan Tubuh (Total Body Water/TBW)

Bayi baru lahir 70%-80% dari Berat Badan


Usia 1 tahun 60% dari Berat Badan
Pubertas s.d usia 39tahun:

a. Pria 60% dari Berat Badan


a. Wanita 52% dari Berat Badan
Usia 40 s.d 60 tahun :
a. Pria 55% dari Berat Badan
a. Wanita 47% dari Berat Badan
Usia diatas 60 tahun:
a. Pria 52% dari Berat Badan
a. Wanita 46% dari Berat Badan
03. Komposisi
Cairan Tubuh
1. Air
2. Elektrolit
3. Nonelektrolit
Air
Berfungsi sebagai :

 Sebagai media transportasi bagi zat  Membantu dalam mempertahankan suhu


makanan dan oksigen menuju sel dan sisa tubuh
metabolisme sel ke organeliminasi
 Memudahkan pencernaan daneliminasi
 Mengantarkan hormone dari organ
penghasil menuju sel/organ target  Sebagai pelumas jaringan

 Memudahkan proses metabolism di dalam  Sebagai pembentuk struktur tubuh


sel

 Sebagai pelarut elektrolit dan


nonelektrolit
Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya: Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
Elektrolit

Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan


arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif(kation) dan ion negatif
(anion).

Kation Anion
ion-ion yang membentuk ion-ion yang
muatan positif dalam membentuk muatan
larutan negatif di dalam
larutan

Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Cont….
Cairan Ekstraseluler Cairan Intraseluler

Kation utama Anion utama Kation utama Anion utama

sodium (Na+) klorida (Cl-) dan potasium (K+) ion fosfat (PO43-)
bikarbonat (HCO3-)

Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Nonelektrolit

Substansi seperti glukosa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam


larutan.Larutan non elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup
kreatinin dan bilirubin.Partikel non elektrolit utama adalah glukosa yang
merupakan sumber utama metabolisme sel

Jika konsentrasi glukosa dalam cairan ekstrasel (CES) berlebihan, cairan


intrasel (CIS) akan berpindah ke CES dan menyebabkan pembentukan urine
yang banyak, sehingga tubuh akan mengalami kekurangan cairan.

• Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga
04.
Osmolalitas
Osmolalitas diartikan sebagai konsentrasi sebuah larutan
atau jumlah partikel yang larut dalam suatu larutan.Pada
orang sehat, konsentrasi plasma manusia adalah 285 ± 10
mOsm/kg H20(Sylvia, 1991). Larutan sering dikategorikan
sebagai larutan isotonik, hipotonik atau hipertonik, sesuai
dengan osmolalitas total larutan tersebut dibanding dengan
osmolalitas plasma.

•Dewi, Putu Raisha Vishkariana. 2017. KESEIMBANGAN CAIRAN


DAN ELEKTROLIT. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
UDAYANA /RSUP SANGLAH
Larutan isotonik,
Hipotonik & Hipertonik
Larutan isotonik adalah larutan yang
memiliki osmolalitas total sebesar 280 –
310 mOsm/L, larutan yang memliki
osmolalitas kurang dari itu disebut
hipotonik, sedangkan yang melebihidisebut
larutan hipertonik.

•Diakses pada laman http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6189 (22 November 2020)


•Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Tonisitas

Tonisitas adalah istilah lain untuk osmolalitas efektif. Adapun


larutan yang memiliki osmolalitas yang sama efektifnya dengan
cairan tubuh adalah isotonis, contohnya adalah normal salin-
larutan Natrium Klorida (NaCl) 0,9% . ( Murry, dkk, 2003: 87)

•Udani, Giri dkk. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Gula Darah sewaktu Pada Pasien di Tangan yang Mendapat dan Yang tidak
Mendapat Terapi Intravena. Jurnal Keperawatan. Vol: XI, : 70-71
Pengaturan
osmolalitas cairan
ekstrasel
Pengaturan osmolalitas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui :

Perubahan Mekanisme haus dan


osmolalitas dinefron peranan vasopresin
(anti diuretic
hormone/ ADH)

•Diakses pada laman http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6189 (22 November 2020)


•Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
05. Kompartemen
Cairan Tubuh
1. Cairan Intraseluler (CIS)
Cairan interseluler adalah
cairan yang berada didalam sel
diseluruh tubuh.Pada orang
dewasa, sekitar 2/3 (67%) dari
cairan dalam tubuhnya terdapat
di intraselular.Sebaliknya pada
bayi hanya 1/2 dari berat 1 Seluruh cairan
2. Cairan Ekstraseluler
Cairan ekstraseluler adalah
badannya merupakan cairan tubuh secara cairan yang berada diluar sel.
intraselular. garis besar
terbagi ke
dalam 2
2 Jumlah relatif cairan
ekstraselular menurun seiring
kompartemen, dengan bertambahnya usia, yaitu
yaitu: sampai sekitar 1/3 (33%) dari
volume total pada dewasa
-Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
-Wahyudi, Andri Setiya. 2016. Ilmu Keperawatan Dasar. Surabaya: Mitra Wacana
Media. Diunduh dari:
https://www.researchgate.net/publication/311455903_Ilmu_Keperawatan_Dasar
Cont…
Cairan ekstraseluler
terdiri dari 3 kelompok
yaitu:

Cairan Cairan Cairan


intravaskuler
(plasma) intersitial traseluler

-Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya:
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
-Wahyudi, Andri Setiya. 2016. Ilmu Keperawatan Dasar. Surabaya: Mitra Wacana Media. Diunduh dari:
https://www.researchgate.net/publication/311455903_Ilmu_Keperawatan_Dasar
CAIRAN TUBUH : 60%

CAIRAN EKSTRASELULER: 20%

CAIRAN
Membran Sel
INTRASELULER: 40% CAIRAN INTERSTITIAL : 15% PLASMA DARAH : 5%

-Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya:
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Distribusi Cairan Tubuh

Kompartemen (%) terhadap BB Volume (Liter)

CIS 40 28

CES 20 14

- Interstitial (15) (11)

- Intravaskuler (5) (3)

-Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya:
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
-Wahyudi, Andri Setiya. 2016. Ilmu Keperawatan Dasar. Surabaya: Mitra Wacana Media. Diunduh dari:
https://www.researchgate.net/publication/311455903_Ilmu_Keperawatan_Dasar
Prosentase rata-rata cairan tubuh
dihubungkan dengan berat badan.

Kompartemen Bayi (%) Dewasa (%) Lansia (%)


Cairan Pria Wanita

Intrasel 48 45 35 25

Ekstrasel:
4 4 5 5
Intravaskuler
25 11 10 15
Interstitial
77 60 55 45
Total
-Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya:
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
-Wahyudi, Andri Setiya. 2016. Ilmu Keperawatan Dasar. Surabaya: Mitra Wacana Media. Diunduh dari:
https://www.researchgate.net/publication/311455903_Ilmu_Keperawatan_Dasar
A. Kendali
Osmolar
Mekanisme kendali ini
dominan dan efektif dalam B. Kendali
mengatur volume cairan
ekstraseluler. Terjadi Nonosmolar
06. Sistem melalui:
Terjadi melalui :

pengaturan Cairan 1. Sistem osmoreseptor


hipothalamus-
1. Refleks
“Stretch
Tubuh hipofisis-ADH Receptor”

Apabila terjadi perubahan, tubuh memiliki sistem kendali


atau pengaturan yang bekerja untuk mempertahankannya.
Mekanisme pengaturan dilakukan melalui 2 cara, yaitu kendali 2. Sistem Renin- 2. Refleks
osmolar dan kendali nonosmolar.
Angiotensin- Baroreseptor
Aldosteron
07. Pergerakan Cairan
Perpindahan substansi antar kompartemen melibatkan
Tekanan Hidrostatik beberapa tekanan , yaitu :
Tekanan yang
disebabkan karena
volume cairan dalam
pembuluh darah Tekanan
akibat kerja dari Osmotik
2
organ tubuh.

Tekanan Osmotik
Tekanan Tekanan osmotik
1 Hidrostatik adalah kekuatan
larutan untuk menarik
air menyeberangi
membran
semipermeabel

•Jurnal Keseimbangan Cairan, Eletrolit, Asam dan Basa oleh Kuntarti, S., Kp staff pengajar Universitas Indonesia
08. Pergerakan
Cairan didalam sel
Perpindahan tersebut tergantung pada permeabilitas
membran sel atau kemampuan membran untuk ditembus
cairan dan elektrolit

•Jurnal Keseimbangan Cairan, Eletrolit, Asam dan Basa oleh Kuntarti, S., Kp staff pengajar Universitas Indonesia
•Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
1.Difusi
Proses ketika materi padat, partikel seperti
gula dalam cairan berpindah dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke daerah yang
berkonsentrasi rendah.

Sehingga distribusi partikel di dalam cairan


menjadi merata dan partikel yang melewati
membran sel yang permeable terhadap
substansi berikut.Difusi tergantung kepada
perbedaan konsentrasi dan tekanan
hidrostatik.
• Jurnal Keseimbangan Cairan, Eletrolit, Asam dan Basa oleh Kuntarti, S., Kp staff pengajar
Universitas Indonesia
• Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.
Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
2.Osmosis

Proses perpindahan pelarut murni, seperti air.


Melalui mebran semipermeable yang
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah
ke larutan yang berkonsentrasi tinggi yang
sifatnya menarik.Tekanan osmotik plasma
darah ialah 270-290 mOsm/L4.

• Jurnal Keseimbangan Cairan, Eletrolit, Asam dan Basa oleh Kuntarti, S., Kp staff pengajar
Universitas Indonesia
• Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.
Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
3. Transpor aktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh.
Transpor aktif memerlukan aktivitas metabolik dan membutuhkan energi (ATP) untuk
melawan perbedaan konsentrasi guna menembus membran sel. Contoh: Pompa Na-K.

• Jurnal Keseimbangan Cairan,


Eletrolit, Asam dan Basa oleh
Kuntarti, S., Kp staff pengajar
Universitas Indonesia
• Kusnanto. 2016. Modul
Pembelajaran Pemenuhan
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.
Surabaya: Fakultas Keperawatan
4. Filtrasi
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran.
Cairan akan keluar dari daerah bertekanan tinggi-daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang
keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran, dan permeabilitas
membran.Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik.Proses ini bersifat
aktif di dalam bantalan kapiler.

• Jurnal Keseimbangan Cairan, Eletrolit,


Asam dan Basa oleh Kuntarti, S., Kp staff
pengajar Universitas Indonesia
• Kusnanto. 2016. Modul Pembelajaran
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit. Surabaya: Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
09. Kebutuhan Cairan
Elektrolit sesuai
Kebutuhan
•Fundamental keperawatan, potter & perry
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai