Anda di halaman 1dari 20

FAKULTAS KEDOKTERAN Makassar, November 2017

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BIOLOGI SEL
“SISTEM SEL UNTUK KEHIDUPAN”

Alifiyana Alimin (11020150004)

Andi Muhammad Arya (11020160023)

Ni’ma Sahabuddin (11020160041)

Muti’ah Salsabila Thahira (11020160048)

Andi Safa Fauziah (11020160062)

Andi Nurul Hikmah R. A (11020160079)

Putri Saskia Aulya NR (11020160093)

Nurul Muqarribah Pratiwi I (11020160104)

Tri Dini Harianti (11020160116)

Muhammad Arief Wahyu Adama (11020160126)

Irsanti sasmita Tauhid (11020160141)

Nabila Anggriany (11020160157)

Melly Syafrida Putri (11020160163)

Tutor : dr. Nurfachanti Fattah


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga laporan hasil tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan tak lupa
kami kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membaw kita dari alam yang penuh kebodohan ke alam penuh kepintaran.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
membuat laporan ini serta kepada tutor yang telah membimbing kami selama proses
PBL berlangsung.

Semoga laporan hasil tutorial ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang telah
membaca laporan ini dan khususnya bagi tim peyusun sendiri. Semoga setelah
membaca laporan ini dapat memperluas ilmu pengetahuan pembaca mengenai Biologi
Sel.

Makassar, November 2016

KELOMPOK 10
SKENARIO

SISTEM SEL UNTUK KEHIDUPAN

Suasana perpustakaan begitu hening,walaupun ramai oleh pengunjung, Setiap


pengunjung sibuk dengan bacaan masing – masing tanpa berisik. Mereka patuh dengan aturan
yang berlaku. Makmum memperhatikan sekelilingnya dengan seksama setelah mereka jenuh
dengan buku biologi sel di genggamannya. Makmum makin serius memperhatikan setelah
melihat pengunjung yang tidak diizinkan masuk oleh pengelola karena tidak dapat
menunjukkan bukti keanggotaannya. Hanya yang telah terdaftar sebagai anggota saja yang
boleh masuk.

Seketika Makmum merasa berada di tengah sebuah sel. Terlintas di benak


Makmum,peristiwa yang di saksikannya hamper serupa dengan biologi sel yang sedang
dipelajarinya sebuah sel memiliki elemen-elemen ( berupa organel-organel,membran sel, dan
inti sel) yang saling berinteraksi, Setiap elemen memiliki peranan berbeda, Tapi secara
bersama – sama menyokong kehidupan sel kemudian sebuah sel merupakan elemen yang
saling berinteraksi dengan sel lainnya dalam sebuah jaringan. Hal tersebut terjadi melalui
reseptor yang terdapat pada membrane tiap sel,sehingga koordinasi dan metabolisme antar sel
berjalan dengan baik. Secara keseluruhan, system ini berlangsung baik pada sel prokariotik
maupun pada sel eukariotik.

Bagaimana anda menjabarkan system biologi sel untuk kehidupan ini, Seperti apa
yang ada dibenak Makmum?

KATA SULIT

1. Sel = unit terkecil dari makhluk hidup yang nantinya akan membentuk suatu individu
2. Elemen = Bagian-bagian yang mendasari sesuatu
3. Metabolisme = Reaksi kimia yang terjadi pada sel berupa pertukaran zat
4. Sel Prokariotik = Tidak memiliki membran intri dan sistem endomembran
5. Sel Eukariotik = Memiliki inti sel dan sistem endomembran
6. Koordinasi = mengatur sesuatu tindakan atau kegiatan yang akan dilakasanakan agar
tidak saling bertentangan atau simpang siur
7. Membran Sel = selaput tipis yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitar
8. Reseptor = Ujung Saraf yang peka terhadap rangsangan
9. Organel sel = Struktur dalam sel yang memiliki fungsi tertentu
10. Inti Sel = Pusat pengendali aktivitas sel yang memiliki fungsi tertentu
11. Biologi Sel = Ilmu yang mempelajari tentang sel
12. Jaringan = kumpulan sel yang sering bekerjasama

KATA KUNCI

1. Makmum merasa berada di tengah sebuah sel


2. Sebuah sel memiliki elemen-elemen ( berupa organel-organel,membran sel, dan inti
sel) yang saling berinteraksi
3. System ini berlangsung baik pada sel prokariotik maupun pada sel eukariotik.
4. Peristiwa yang disaksikannya serupa dengan Biologi Sel

PERTANYAAN

1. Apa itu Sel ?


2. Apa peran sel dalam tubuh serta apa peran enzim dalam sel?
3. Sebutkan struktur Membran Sel?
4. Bagaimana sistem transportasi membran sel?
5. Bagaimana fungsi dan struktur organel – organel sel dalam tubuh manusia?
6. Sebutkan struktur umum sel prokariotik dan sel eukariotik serta apa perbedaan antara
Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik?
7. Bagaimana cara suatu sel saling berinteraksi serta d ampak apa yang terjadi jika
salah satu organel sel tidak berfungsi ?
8. Perspective Islam

JAWABAN PERTANYAAN

1. Sel adalah unit terkecil makhluk hidup


2. Sel pada tubuh manusia berfungsi untuk mempertahankan homoestatis tubuh
yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif
konstan. Adapun fungsi sel dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Fungsi Dasar Sel
Semua sel, apakah sebagai sel tunggal atau merupakan bagian dari suatu
organisme multisel, melakukan fungsi dasar tertentu yang esensial bagi
kelangsungan hidupnya. Fungsi dasar sel mencakup hal berikut:
1. Memperoleh makanan (nutrien) dan oksigen (Or) dari lingkungan
sekitar sel.
2. Melakukan reaksi-reaksi kimia yang menggunakan nutrien dan O,
untuk menghasilkan energi bagi sel, sebagai berikut:
Makanan + O, -> CO, + HrO + energi
3. Mengeluarkan karbon dioksida (COr) dan produk sampingan lainnya,
atau produk sisa, yang terbentuk selama reaksi-reaksi kimia tersebut ke
lingkungan sekitar.
4. Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk
pembentukan struktur sel, pertumbuhan, dan untuk melaksanakan
fungsi tertentu sel.
5. Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan lingkungan
sekitarnya.
6. Memindahkan bahan dari satu bagian sel ke bagian lainnya dalam
melaksanakan aktivitas sel, dengan sebagian sel bahkan mampu
bergerak secara utuh di dalam lingkungannya.
7. Peka dan responsif terhadap perubahan di Iingkungan sekitar.
8. Sebagian besar sel dapat bereproduksi.

b. Fungsi Khusus Sel


Pada organisme multisel, seriap sel juga melakukan fungsi khusus, yang
biasanya adalah modifikasi atau elaborasi suatu fungsi dasar sel. Ini
beberapa contohnya:

- Dengan memanfaatkan kemampuannya membentuk protein, sel-sel


kelenjar sistem pencernaan mengeluarkan belbagai enzim pencernaan
yang menguraikan makanan yang masuk; enzim-enzim ini semuanya
adalah protein.
- Sel ginjal mampu secara selektif menahan bahan-bahan yang
dibutuhkan oleh tubuh sembari mengeluarkan bahanbahan yang tidak
dibutuhkan ke dalam urin, karena kemampuannya yang sangar khusus
untuk mengontrol pertukaran bahan antara sel dan lingkungannya.
- Kontraksi otot, yang melibatkan gerakan selektif struktur-struktur
internal agar sel otot memendek, adalah elaborasi kemampuan inheren
sel-sel ini untuk menghasilkan gerakan intrasel ("di dalam sel").
Dengan menggunakan kemampuan dasar sel untuk berespons terhadap
perubahan di lingkungan sekitar sel-sel saraf menghasilkan dan
menyalurkan impuls listrik ke bagian tubuh lain yang menyampaikan
informasi tentang perubahan yang memicu respons sei saraf tersebut.
Sebagai contoh, sel saraf di telinga dapat menyampaikan informasi ke
otak tentang suara di lingkungan luar.
3. A
4. Transportasi antar sel terbagi menjadi 2, yaitu:Transport Pasif
Transport pasif merupakan transport ion, molekul, senyawa atau
perpindahan zat dari luar/ kedalam sel tanpa memerlukan energy.
Perpindahan ini terjadi karena perpindahan konsentrasi antara zat dan
larutan. : proses transport pasif terbagi atas:
A. Difusi:
Perpindahan zat (padat, cair , gas ) dari larutan konsentrasin tinggi
(hipertonis) ke larutan dengan larutan rendah (hipotonis). Dengan kata
lain setiap zat akan berdifusi menuruni gradient konsentrasinya. Hasil
dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut
dinamakan isotonis. Contohnya saat kita bernafas
B. Osmosis:
Perpindahan air melalui membrane semipermeable dari konsentrasi
rendah ( Hipotonis) ke konsentrasi tinggi (Hipertonis). Contohnya :
Penggunaan cairan infus

C. Difusi terfasilitasi:
Menggunakan pembawa (carrier) untuk mempermudah atau
membantu pemindahan suatu zat tertentu melintasi membrane dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

1. Transport Aktif
Proses pergerakan molekul oleh mebran sel melawan gradien
konsentrasi dengan bantuan ATP/ energy. Transport aktif terbagi atas
A. Transport aktif primer dan sekunder
 Transport aktif primer :
Energi secara langsung berasal dari pemecahan ATP atau
beberapa senyawa fosfat berenergi tinggi lain untuk
memindahkan suatu zat melawan gradien konsentrasinya.
 Transport aktif sekunder :
Energi dibutuhkan dalam keseluruhan proses. Energi secara
sekunder berasal dari energi yang disimpan dalam bentuk
perbedaan konsentrasi ionic antarakedua sisi membrane.
B. Endositosis
Proses masuknya dari luar kedalam sel. Mula-mula partikel dari
luar sel menempel pada membrane kemudian mendesak membrane
sel sehingga terjadi lekukan yang semakin lama semakin dalam,
bentuknya seperti kantung dan akhirnya menjadi bulat dan terlepas
dari membrane. Endositosis terbagi menjadi dua :
 Pinositosis = pemasukan zat kedalam sel berupa cairan
 Fagositosi = pemasukan zat kedalam sel berupa zat padat.

C. Eksositosis
Proses keluarnya zat dari dalam sel keluar sel dengan cara
membentuk vesikula. Protein yang akan disekresikan oleh sel bergerak
dari RE ke apparatus golgi, lalu dikeluarkan kedalam vesikel
sekretorik.
1. REPLIKASI
Replikasi diawali dengan terbentuknya pilinan dan pemisahan rantai
oleh enzim helicase sehingga terbentuk dua pita tunggal, kedua pita berfungsi
sebagai cetakan DNA baru dengan bantuan enzim DNA polymerase.
DNA polimerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5’  3’ oleh
karena itu, dalam pembentukan DNA baru akan terdapat pembentukan pita
yang kontinu dan diskontinu.
Kontinu terbentuk dari asam 5’ 3’, diskontinu 3’5’.
Tiga model replikasi yaitu :
a. Model konservatif, heliks ganda induk tetap dalam keadaan utuh dan
sebuah salinan kedua yang sama sekali baru telah dibuat.
b. Model semikonservatif,kedua untai memiliki molekul induk berpisah , dan
setiap untai berfungsi sebagai cetakan untuk mensintesisi untai
komplementer yang baru
c. Model dispersive, setiap untai dari kedua molekul anak terdiri dari
campuran antara bagian untai lama dan bagian untaian yang baru
disintesis.

2. TRANSKRIPSI

Enzim yang bertanggung jawab atas transkripsi adalah RNA


polimerase, yang bergerak di sepanjang gen dari promoternya (hijau) sampai
terminator-nya (merah). RNA polimerase menyusun molekul RNA dengan
urutan nukleotida yang berkomplementer dengan untai cetakan gen tersebut.
Rentangan DNA yang benar-benar ditranskripsi disebut unit transkripsi.
1. Inisiasi

Setelah terikat dengan promoter, RNA polimerase mengulur kedua


untai DNA dan mengawali sintesis RNA pada titik awal (start) pada untai
cetakan tersebut. Urutan nukleotida di dalam promoter menentukan kearah
mana RNA polimerase itu menghadap dan karena itu menentukan untai
mana yang digunakan sebagai cetakannya.

2. Elongasi

RNA polimerase bekerja "downstream" dari promoter, mengulur DNA


dan memanjangkan RNA yang tumbuh dalam arah 5'-3'. Bersamaan setelah
transkripsi, untai DNA membentuk kembali heliks-ganda.

3. Terminasi

Akhirnya RNA polimerase mentranskripsi terminator, suatu urutan


nukleotida di sepanjang DNA yang menandakan akhir dari unit transkripsi
tersebut. Segera setelah itu, RNA-nya dilepas, dan polimerase berpisah dari
DNA. Pada prokariota transkrip RNA dari gen pengkode-protein segera
dapat digunakan sebagai mRNA; pada eukariota RNA ini terlebih dulu
harus mengalami proses tambahan.

3. TRANSLASI

Pada translasi, suatu sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan


membentuk protein yang sesuai. Dalam proses translasi terjadi 3 proses
yaitu:

1. Inisiasi
Subunit ribosom kecil berikatan dengan molekul mRNA Kedatangan
sebuah sub unit ini kemudian ribosom besar menyelesaikan kompleks
inisiasi.

2. Elongasi

1. Pengenalan kodon: tRNA aminoasil yang baru datang terikat pada


kodon di tempat A.

2. Pembentukan ikatan peptida: ribosom mengkatalisis pembentukan


ikatan peptida antara asam amino baru dengan ujung karboksil dari
polipeptida yang sedang tumbuh.

3. Translokasi: tRNA pada tempat A ditranslokasi ke tempat P dengan


membawa mRNA bersamanya. Sementara itu tRNA di tempat P
berpindah ke tempat E dan dikeluarkan dari ribosom. Dalam translokasi,
mRNA ribososom menggeser posisinya di sebanyak satu kodon. Ribosom
siap menerima tRNA Aminoasil berikutnya.
3. Terminasi

1. Ketika suatu ribosom mencapai kodon terminasi pada untai mRNA,


tempat A pada ribosom itu menerima suatu protein yang disebut faktor
pelepas sebagai ganti tRNA

2. Faktor pelepas menghidrolisis ikatan antara tRNA di dalam tempat P


dan asam amino terakhir dan rantai polipeptida. Polipeptida ini
kemudian dilepaskan dari ribosom

3. Kedua sub unit ribosom dan komponen penyusunan yang lain


terdisosiasi.

5. Sel dalam tubuh manusia diklasifikasikan menjadi berbagai jenis


berdasarkan variasi spesifik pada strukturnya dan fungsinya. Namun,
terlepas dari beragamnya spesialisasi structural dan fungsional, sel yang
berbeda-beda memiliki banyak kesamaan. Sebagian besar memiliki tiga
bagian utama : membrane plasma, yang membungkus sel; nucleus, yang
mengandung materi genetik sel; dan sitoplasma, bagian interior sel yang
tidak ditempati nucleus.

Membran plasma adalah struktur membranosa tipis yang membungkus setiap


sel, dan terutama tersusun atas molekul lipid (lemak) dan bertabur protein. Membran
plasma menjaga cairan intrasel agar tidak bercampur dengan cairan ekstrasel. Melalui
struktur ini, sel mengontrol masuknya nutrient dan pasokan lain yang dibutuhkan serta
keluarnya produk-produk yang dibuat dalam sel sembari menjaga kelancaran lalu
lintas keluar-masuk sel Nucleus merupakan struktur yang dikelilingi oleh membrane
lapis-ganda dan mengandung materi genetic sel, asam deoksiribonukleat (DNA) yang
memiliki dua fungsi penting :

1) Mengarahkan sintesis protein


2) Berperan sebagai cetak-iru genetic selama replikasi sel

Dengan menentukan jenis dan jumlah protein yang diproduksi, nucleus secara tidak
langsung mengatur sebagian besar aktivitas sel dan berfungsi sebagai pusat kendali.
Terdapat juga tiga jenis asam robinukleat yang berperan dalam sintesi protein :

1) mRNA (messenger RNA) = meninggalkan nucleus melalui pori inti. Di


dalam sitoplasma, mRNA ,mengirimkan pesan bersandi ke ribosom
2) rRNA (ribosomal RNA) = membaca sandi mRNA dan menerjemahkannya
menjadi sekuens asam amino untuk protein terpilih yang sedang disintesis.
3) tRNA (transfer RNA) = memindahkan asam-asam amino yang sesuai di
dalam sitoplasma ke tempat yang telah ditentukan dalam protein yang
tengah dibuat
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati nucleus.
Sitoplasma mengandung sejumlah struktur organel khusus dan sitoskeleton (kerangka
protein yang berfungsi sebagai “tulang dan otot” sel) yang tersebar di dalam sitosol
(cairan kompleks mirip gel). Organel merupakan struktur individual yang sangat
terorganisasi dan menjalankan fungsi khusus di dalam sel. Setiap organel bermembran
adalah kompartemen tersendiri di dalam sel yang terbungkus membrane mirip
membrane plasma. Organel tak bermembran tidak dibungkus membrane sehingga
berkontak langsung dengan sitosol. Masing-masing organel melakukan aktivitas
khusus yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sebuah sel. Bagian sitoplasma
yang tidak ditempati organel dan sitoskeleton terdiri atas sitosol (cairan sel). Sitosol
berupa massa semi-cair yang menyerupai gel. Sitosol adalah bagian semi-cair
sitoplasma yang mengelilingi organel. Sitosol penting dalam metabolism antara
sintesis protein di ribosom dan penyimpanan nutrien. Ada tiga aktivitas umum yang
berkaitan dengan sitososl :

1) Regulasi enzimatik metabolism


2) Sintesis protein di ribosom
3) Penyimpanan lemak, karbohidrat dan vesikel sekretorik.

Retikulum endoplasma adalah sistem membrane kompleks berisi cairan yang


tersebar luas di seluruh sitosol. RE terurtama berperan sebgai pabrik penghasil protein
dan lipid. RE dibagi menjadi dua yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar terdiri atas
tumpukan kantong salinng berhubungan yang relative gepeng. RE kasar bertaburan
partikel-partikel kecil yang memberi tampilan kasar atau granular, partikel ini adalah
ribososm. RE kasar bersama ribosomnya menyintesis dan membebaskan berbagai
protein baru ke dalam lumen RE, ruang berisi cairan yang terbungkus membrane RE.
protein ini menjalankan fungsi :

1) sebagian protein ditujukan untuk dipindahkan ke luar sel sebagai produk


sekretorik, misalnya hormone atau enzim
2) protein lainnya digunakan untuk membangun membrane sel baru
(membrane plasma atau membrane organel) atau struktur sel lain, seperti
lisosom

RE halus berupa jalinan tubulus-tubulus halus. RE halus terutama berfungsi


sebagai pusat pengemasan dan tempat pengeluaran bagi molekul-molekul yang
diangkut dari RE. beberapa jenis sel khusus mengandung banyak RE halus :

1) sel yang dikhususkan untuk metabolism lipid. Sel ini memiliki


kompartemen RE halus yang luas untuk menammpung lebih banyak enzim
yang dibutuhkan untuk mengimbangi kebutuhan akan sekresi hormone
tersebut.
2) Sel hati, RE halus mengandung enzim-enzim khusus untuk
mendetoksifikasi bahan-bahan berbahaya yang dihasilkan melalui proses
metabolism di dalam tubuh atau bahan yang masuk ke tubuh dari luar.
3) Sel otot, Retikulum sarkoplasma merupakan RE termodifikasi yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium yang digunakan dalam
proses kontraksi otot
Aparatus golgi berkaitan erat dengan reticulum endoplasma. Setiap kompleks
golgi tersusun atas tumpukan kantong gepeng sedikit melengkung yang terbungkus
membrane. Kantong-kantong dalam tiap tumpukan golgi tidak bersentuhan satu sama
lain. Vesikel transport mengangkut muatannya ke kompleks golgi untuk pengolahan
lebih lanjut. Selama itu, berlangsung dua fungsi penting yang saling berkaitan :

1) Pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi


2) Penyortiran dan pengarahan produk jadi menuju destinasi akhirnya

Selanjutnya aparatus golgi mengemas vesikel sekretorik untuk dikeluarkan melalui


eksositosis. Eksositosis merupakan mekanisme utama untuk merampungkan sekresi
dengan pembebasan bahan-bahan yang berasal dari dalam sel ke luar sel.

Lisosom merupakan organel kecil degradatif terbungkus membrane yang


menguraikan molekul organic. Lisosom mencerna bahan ekstraseluler yang masuk ke
sel melalui fagositosis. Enzim hidrolitik yang dikemas di RE lalu diangkut ke
ompleks golgi untuk dikemas di dalam lisosom yang menonjol. Enzim ini
mengatalisis hidrolisis, reaksi yang menguraikan molekul organic melalui
penambahan air. Bahan ekstraseluler yang diserang enzim lisosomal dibawa ke dalam
sel melalui proses fagositosis. Salah satu contoh endositosis.
Peroksisom adalah organel bermembran yang menghasilkan dan menguraikan
hydrogen peroksida (H2O2) dalam proses degradasi molekul yang berpotensi toksik.
Peroksisom mengandung oksidatif yang mendetoksifikasi berbagai zat sisa. Enzim
oksidatif menggunakan oksigen untuk melepaskan hydrogen dari molekul organic
tertentu. Reaksi ini membantu tubuh mendetoksifikasi berbagai sampah yang
dihasilkan di dalam sel atau senyawa asing toksik yang masuk ke sel, misalnya
alcohol dalam minuman keras. Peroksisom juga mengandung banyak katalase, enzim
yang menguraikan H2O2 poten menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.

Mitokondria adalah organel energi sel. Organel ini mengekstraksi energy dari
nutrient dalam makanan dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan
oleh sel untuk beraktivitas. Mitokondria memainkan peran utama dalam pembentukan
ATP. Energy yang tersimpan di dalam ATP digunakan untuk sintesis, transport, dan
kerja mekanis. Mitokondria juga memainkan peran kunci dalam kematian sel
terprogram.
Ribosom menjalankan sintesi protein dengan menerjemahkan mRNA ke
rantai asam amino dalam urutan teratur yang diperintahkan oleh sandi DNA
sebelumnya. Ribosom membawa seluruh komponen yang turut serta dalam sintesis
potein serta menyediakan senzim dan enrgi yang diperlukanuntuk menyambungkan
asam-asam amino sekaligus. Sifat protein yang disintesis oleh ribosom tertentu
ditentukan oleh mRNA yang diterjemahkan. Setiap mRNA berfungsi sebagai sandi
bagi satu protein saja.

Sentrosom atau pusat sel terletak dekat nucleus, tersusun atas sentriol yang
dikelilingi sebuah massa protein amorf. Sentriol adalah sepasang struktur silindris
pendek yang tegak lurus satu sama lain di bagian tengah sentrosom. Sentrosom
merupakan pusat pengatur mikrotubulus utama sel. Mikrotubulus adalah salah satu
komponen sitoskeleton. Jika sl tidak membelah, mikrotubulus terbentuk dari massa
amorf dan memancar ke luar ke segala arah dari sentrosom.
Sitoskeleton adalah sistem jalinan serat dan tubulus protein yang meluas ke
semua bagian sitosol. Jalinan sitoskeleton yang kompleks ini memberi bentuk pada
sel, menunjanh organisasi internal sel dan mengatur berbagai pergerakan sel.
Sitoskeleton yang mempertahankan bentuk, kompleksitas dan spesialisasi fungsi sel.
Sitoskeleton memiliki tiga elemen :

1) Mikrotubulus
2) Mikrofilamen
3) Filament antara

Mikrotubulus adalah elemen sitoskeleton terbesar. Struktur ini membantu


mempertahankan bentuk asimetrik sel dan berperan dalam pergerakan sel yang
kompleks. Mikrofilamen adalah elemen terkecil sitoskeleton. Mikrofilamen
menjalankan dua fungsi yaitu, berperan dalam berbagai sistem kontraktil sel dan
bekerja sebagai pengeras mekanis untuk beberapa cuatan sel spesifik. Filamen antara
berukuran di antara mikrotubulus dan mikrofilamen. Jenis filament antara disesuaikan
dengan peran structural atau penahan-stres komponen ini di berbagai jenis sel
spesifik. Secara umum, hanya satu kelas filament antara yang terdapat di satu jenis
sel. Dua contoh penting adalah sebagai berikut :

1) Neurofilamen = menguatkan dan menstabilakan juluran sel saraf


2) Sel kulit = menciptakan jalinan filament bersinambungan yang meluas ke
seluruh bagian kulit dan menguatkan kulit
6. Sel prokariotik berstruktur lebih sederhana, tidak memiliki nukleus sejati,
dan dalam sel prokariotik DNA terkonsentrasi di wilayah yang tidak
diselubungi oleh membran yang disebut nukleoid. Dalam sel prokariot
tidak ditemukan adanya struktur yang dibatasi membran dan struktur yang
tersuspensi dalam sitosol. Sel eukariotik, sebagian besar DNA berada
dalam organel yang disebut nukleus yang dilapisi oleh membran internal
yang ekstensif dan tertata secara rumit, membrane inilah yang membagi
sel menjadi kompartemen-kompartemen atau organel-organel. Ukuran sel
eukariot umumnya lebih besar. Dalam sel eukariot terdapat berbagai
macam organel dengan bentuk dan fungsinya yang terspesialisasi dan
struktur yang tersuspensi dalam sitosol

PROKARIOTIK EUKARIOTIK

7. Sinyal yang diterima sel, baik yang berasal dari sel lain maupun dari
perubahan lingkungan fisik, terdapat dalam berbagai bentuk, termasuk cahaya
dan sentuhan. Sel paling sering berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal
kimiawi. Sinyal sel eksternal akan terlebih dahulu diubah menjadi respons di
dalam sel. Terdapat tiga tahap pensinyalan sel pertama adalah penerimaan,
ketika sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar sel. Sinyal
kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor
yang terletak di permukaan sel atau di dalam sel. Tahap kedua adalah
transduksi, pengikatan molekul sinyal mengubah protein reseptor dengan
suatu cara sehingga menginisiasi proses transduksi. Tahap transduksi
mengubah sinyal menjadi bentuk yang dapat menyebabkan respon seluler
spesifik. Tahap ketiga adalah respon, sinyal yang ditransduksikan akhirnya
memicu respon seluler spesifik. Respon ini merupakan aktivitas seluler seperti
katalasis oleh suatu enzim ataupun penyusunan ulang sitoskeleton dan lainnya.
Dampak dari ketidak berfungsian organel sel:
a. Kekacauan kimiawi akan terjadi jika semua jalur metabolisme sel terbuka
secara bersamaan.
b. Misalnya suatu substansi yang di sintesis oleh suatu jalur segera dirombak
atau jalur yang lain, sel itu akan memutar roda, metabolismenya tanpa
henti.

Anda mungkin juga menyukai