Anda di halaman 1dari 20

BIOKIMIA

Nama Kelompok 2

1. Anna Amalia (19 – 008)


2. Mayang Yolanda Puteri (19-027)
3. Paulina Azima ( 19 – 049)
4. Wenny Rina Emayati (19-074)
PROTEIN
• Protein adalah zat makanan berupa asam-asam
amino yang berfungsi sebagai pembangun dan
pengatur bagi tubuh.
• Protein mengandung unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh
lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga
mengandung posfor, belerang serta beberapa
protein memiliki unsur logam seperti besi dan
tembaga
FUNGSI PROTEIN
• Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
• Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid,
insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim.
• Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga
kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel),
intravaskular (di dalam pembuluh darah).
• Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu
bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
• Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung
pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
• Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
• Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kalori/g protein
METABOLISME PROTEIN
Meliputi:
• Degradasi protein (makanan dan protein
intraseluler) mjd asam amino
• Oksidasi asam amino
• Biosintesis asam amino
• Biosintesis protein
STRUKTUR PROTEIN
STRUKTUR DASAR PROTEIN
1. Struktur Primer
- Paling sederhana
- Dibentuk oleh ikatan peptida / + ikatan
disulfida
- Berupa rantai polipeptida lurus
- Ditentukan oleh :
→ Urutan
→ Macam Asam Amino
→ Jumlah
2. Struktur Sekunder
Struktur primer yang mengalami ikatan
hidrogen (antar atom O dari gugus karbonil / C
= O dengan atom H dari gugus amino / NH)
→ terpilin  Helik (jika dalam 1
rantai polipeptida)
→ terpilin  helik (jika antar 2 /
lebih rantai polipeptida)
3. Struktur Tersier
→ Struktur sekunder melipat sehingga terbentuk
struktur 3 dimensi (protein globuler)
→ Karena interaksi ionik dan hidrofobik
→ Ikatan yang terjadi :
- Jembatan garam
- Ikatan hidrogen
- Ikatan disulfida
- Interaksi van der walls
- Interaksi polar
4. Struktur Kuartener
→ Gabungan 2 unit / lebih
struktur tersier
→ Molekul sangat besar
Contoh :
- Hemoglobin
- Mioglobin
- Kulit virus
Penggolongan protein berdasarkan fungsi
biologi
1. protein transport
Berperan dalam proses pengantaran zat- zat
didalam tubuh
Ex :
• albumin serum : mengangkut garam mineral
• B-lipoprotein : mengangkut lemak

2. Protein pengatur
Berperan dalam mengatur proses metabolisme
Ex : enzim , hormon
3. Protein penyimpan
Mampu meyimpan cadangan makanan
Ex :
• ovarium dalam telur
• Feritin dalam darah

4. Protein kontraktil / motil


Berperan untuk pergerakan
Ex :
• aktin & miosin di otot,
• tubulin & dynein disilia
• Flagel & mikropili di saluran pernafasan untuk
mendorong debu yang masuk
5 Protein Struktural
Ex :
• Fibroin di jaringan laba – laba
• Serat sutra
• Kolagen dan elastin di jaringan ikat
• Proteoglikan membangun dinding sel bakteri dan dijaringan
ikat

6. Protein Pertahanan
Ex :
• Fibrinogen dan thrombin dalam pembekuan darah
• Toksin subulinus yang terdapat di dinding bakteri botulinum
• Risin di tumb.jeruk
Penggolongan protein berdasarkan strukturnya

• Protein sederhana ( hanya terdiri atas molekul


– molekul asam amino).
a. Protein Fiber
b. Protein Globular
• Protein gabungan ( terdiri atas protein dan
gugus bukan protein)
Protein fiber
• Bentuknya molekul memanjang
• Terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan
dihubungkan oleh beberapaa ikatan silang sehingga
membentuk serat
• Secara umum tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh
enzim.
• Ex : Kolagen dan Kreatinin

Protein globular
• Bentuknya bulat
• Sifat umumnya larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
• Ex : albumin, globulin, histon, dan protamin
Protein gabungan
• Protein yang berikatan dengan senyawa yang bukan
protein
• Gugus bukan protein ini disebut : gugus prostetik
• Ex : mukoprotein, glikoprotein,lipoprotein, dan
nukleoprotein,
Reaksi – reaksi khas protein
• Reaksi xantoprotein (Rx nitrasi)
as. Nitrat pekat + protein = endapan putih =
dipanaskan kuning
Reaksi nitrasi pada inti benzene protein
Ex : tirotosin, fenilalanin,triptofan
• Reaksi Hopkins –cole
Protein + px Hopkins –Cole (as.Glioksilat)
+as.Sulfat = cincin ungu
Ex : protein dengan gugus indol
• Reaksi Millon
Protein + px Millon (merkuro = merkuri nitrat dalam
as; sitrat) endapan putih – dipanaskan – merah
Ex : protein yang mengandung tirosin
• Reaksi Nitroprusida
Protein + Na. Nitroprusida dalam lar. Amoniak – merah
Ex : protein yang mengandung sistein
• Reaksi sakaguchi
Protein + naftol+ Na. Hipobromit – merah
Ex : arginine
Metode penetapa kandungan protein dalam
bahan pangan
• Analisis Kualitatif
a. Reaksi Xantoprotein
• Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke
dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan
putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila
dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti
benzene yang terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi
ini positif untuk protein yang mengandung tirosin,
fenilalanin dan triptofan. Jika kulit terkena nitrat berwarna
kuning, hal tersebut terjadi karena reaksi xantoprotein.
b. Reaksi Hopkins-Cole
• Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehid
dengan bantuan asam kuat dan membentuk senyawa
yang berwarna. Larutan protein yang mengandung
triptofan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-
Cole yang mengandung asam glioksilat. Pereaksi ini
dibuat dari asam oksalat dengan serbuk magnesium
dalam air.
• Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam
sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk
lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat
kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara
kedua lapisan tersebut. Pada dasarnya reaksi Hopkins-
Cole memberikan hasil positif khas untuk gugus indol
dalam protein.
c. Reaksi Millon
• Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan protein, akan
menghasilkan endapan putih yang dapat berubah
menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya
reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus
hidroksifenil yang berwarna. Protein yang
mengandung tirosin akan memberikan hasil positif.
d. Reaksi Nitroprusida
• Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak
akan menghasilkan warna merah dengan
protein yang mempunyai gugus –SH bebas.
Jadi protein yang mengandung sistein dapat
memberikan hasil positif. Gugus –s–s– pada
sistin apabila direduksi dahulu dapat
jugamemberikan hasil positif

Anda mungkin juga menyukai