Anda di halaman 1dari 26

TONSILITIS KRONIK

NENI HETIKA
1410070100151

PRESEPTOR :
dr. Venny Novi Yersi
Tonsilitis adalah peradangan
Definisi tonsil palatina yang merupakan
bagian dari cincin Waldeyer.
Etiologi
Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri streptococcus
atau infeksi virus. Penyebab tonsilitis antara lain :
- Pneumococcus
- Staphilococcus
- Streptokokus beta hemolitikus grup A
- Hemofilus Influenza
- Virus Epstein Barr
- Kadang streptococcus non hemoliticus atau streptococcus
viridens
Faktor predisposisi tonsilitis akut, antara lain :
•Postnasal discharge karena sinusitis
•Residual jaringan tonsil karena tonsilektomi
•Mengkonsumsi minuman dingin atau makanan dingin dapat secara
langsung
•Menyebabkan infeksi atau menurunkan daya tahan dengan
vasokonstriksi
Adanya benda asing yang bisa menyebabkan mudahnya terjadi infeksi
PATOFISIOLOGI

•Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka jaringan


limfoid superficial mengadakan reaksi
•Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear
•Proses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning
yang disebut detritus
•Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas,
suatu tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis lakunaris, bila bercak
detritus berdekatan menjadi satu maka terjadi tonsillitis lakonaris
•Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran semu
(pseudomembran),
Klasifikasi
1. Tonsilitis viral
2. 2. Tonsilitis Bakterial
Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :


•Nyeri tenggorokan
•Sulit menelan : anak biasanya menolak untuk makan
•Demam
•Otalgia : sebagai akibat dari nyeli alih melalui N.IX
•Malaise, nyeri sendi
•Tonsil membesar dan hiperemis serta detritus
•Durasi tonsilitis akut biasanya 4 sampai 6 hari
Pemeriksaan Fisik
Teknik pemeriksaan adalah pasien diminta untuk membuka mulutnya
dan kemudian pemeriksa menggunakan spatel menekan lidah ke bawah dan
kemudian daerah faring dan tonsil dapat dievaluasi.

Pembesaran tonsil dikatagorikan dalam ukuran T1 – T4 :2


•T1 : batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai ¼ jarak pilar anterior –         uvula
•T2 : batas medial tonsil melewati ¼ jarak pilar anterior uvula sampai ½ jarak anterior – uvula
•T3 : batas medial tonsil melewati ½ jarak pilar anterior – uvula sampai ¾ jarak pilar anterior
– uvula
•T4 : batas medial tonsil melewati ¾ jarak anterior – uvula sampai uvula atau lebih
Diagnosis
 Anamnesis : pasien biasanya datang dengan keluhan berupa nyeri
tenggorokan, nyeri menelan, rasa ada yang mengganjal ditenggorokan, nafsu
makan menurun, badan lemas. Gejala-gejala lain dapat ditemukan seperti
demam, namun tidak mencolok. Pada anak dapat ditemukan adanya
pembesaran kelanjar limfa submandibular.

 Pemeriksaan fisik : tampak tonsil membesar, hiperemis, detritus.


Pemeriksaan Penunjang

- Inflammatory parameter
- Pemeriksaan bakteri

Diagnosis Banding

1.Difteri
2.Scarlett Fever
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
•Pasien diharuskan untuk tirah baring
•Aspirin atau parasetamol diberikan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. Ingat
bahwa aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena berisiko terjadinya
sindrom Reye
•Mengedukasi pasien untuk selalu minum air supaya terhindar dari dehidrasi
•Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat kumur atau obat
isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin
•Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) jika terapi konservatif tidak memberikan hasil

2. Operatif
Komplikasi
1. Abses Peritonsiler
2. Otitis Media Akut
3. Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS)

Prognosis
Tonsilitis biasanya sembuh dalam beberapa hari dengan beristrahat dan pengobatan
suportif. Menangani gejala-gejala yang timbul dapat membuat penderita tonsilitis lebih
nyaman. Bila antibiotika diberikan untuk mengatasi infeksi, antibiotika tersebut harus
dikonsumsi sesuai arahan demi penatalaksanaan yang lengkap, bahkan bila penderita
telah mengalami perbaikan dalam waktu yang singkat.
Pencegahan

- Menjaga kebersihan makan dan minum


- kebiasaan berkumur atau menggosok gigi minimal 2 kali sehari
- mencuci tangan dengan sabun sebelum makan juga sangatlah penting untuk
menghilangkan patogen dan kuman-kuman yang menempel ditangan yang tidak kita
sadari selama beraktivitas sehari-hari
- Gelas minuman dan perkakas rumah tangga untuk makan tidak dipakai bersama dan
sebaiknya dicuci dengan menggunakan air panas yang bersabun sebelum digunakan
kembali
- Sikat gigi yang telah lama sebaiknya diganti untuk mencegah infeksi berulang.
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : An. P
Umur : 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Tanjung paku

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nyeri tenggorokan sejak ± 3 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :

Nyeri tenggorokan sejak ± 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan meningkat


terutama saat pasien menelan, sehingga pasien jadi kehilangan nafsu makan. Ibu
pasien mengatakan pasien mengeluhkan demam sejak ± 3 hari yang lalu, demam
naik turun, tidak menggigil disertai batuk berdahak dan pilek serta badan lemas.
Ibu pasien juga mengatakan jika anaknya sering minum es dan gorengan yang
dibeli saat di sekolah. Riwayat terbangun saat tidur karena sesak nafas disangkal,
tidur mendengkur (ngorok) disangkal, keluhan nyeri pada telinga disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
yang sama dengan pasien

Riwayat Pengobatan
Pasien belum ada berobat sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Sakit sedang


• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Frekuensi Nadi : 84 x/menit
- Frekuensi Nafas : 20 x/menit
- Suhu : 36,9 0C
• Berat badan : 44 kg
• Tinggi badan : 120 cm
KEPALA
Mata
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)

THT : Status Lokalis THT


Leher : Pembesaran KGB tidak ada

THORAKS
Paru : Diharapkan dalam batas normal
Jantung : Diharapkan dalam batas normal

Abdomen : Diharapkan dalam batas normal


EKSTREMITAS

•Akral hangat ( +/+ )


•CRT < 2 detik
•Edema (-/-)
•Sianosis (-/-)
Status Lokalis THT : TELINGA
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Daun telinga
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Liang telinga Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)
Hiperemis Tidak Tidak
Dinding liang telinga Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak berbau Tidak berbau
Warna Tidak ada Tidak ada
Sekret/serumen
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Membran timpani
Utuh Warna Putih mengkilat Putih mengkilat
Reflek cahaya + +
Bulging Tidak ada Tidak ada
Retraksi Tidak ada Tidak ada
Mastoid Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Tes garpu tala Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Hidung luar
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada

Cavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang (N)
Ukuran eutrofi eutrofi
Warna livide livide
Permukaan licin licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Sekret Ada/Tidak Ada Ada
Jenis Serous Serous
Jumlah Sedikit Sedikit
Bau Tidak Berbau Tidak Berbau
Septum Cukup lurus/deviasi Cukup lurus Cukup lurus
Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Spina Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Orofaring dan mulut

Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra


Arkus Faring Simetris/tidak Simetris Simetris
Warna Hiperemis Hiperemis
Edem - -
Bercak/eksudat - -
Dinding faring Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Ukuran T3 T3
Tonsil
Warna Hiperemis (+) Hiperemis (+)
Permukaan Licin Licin
Muara kripti Tidak Melebar Tidak Melebar
Detritus + +
Eksudat - -
Perlengketan dengan pilar - -
DIAGNOSA KERJA
Tonsilitis Akut

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Swab tenggorok

DIAGNOSA BANDING
Tonsilitis Difteri

PENATALAKSANAAN
Farmakologi
•Tab Paracetamol 3 x 500 mg (p.o)
•Tab Amoxicillin 3 x 500 mg (p.o)
Non Farmakologi
•Istirahat yang cukup
•Banyak minum air putih
•Makan makanan lunak serta hindari minum es,
makanan berminyak dan keras serta pedas

PROGNOSIS :
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
KESIMPULAN

Tonsillitis adalah inflamasi pada tonsila palatina yang disebabkan oleh


infekivirus atau bakteri. Tonsilitis akut paling sering disebabkan oleh streptokokus
beta hemolitikusgrup A. Gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah
jika penderita menelan) dan juga nyeri alih yang seringkali dirasakan di telinga
(karena tenggorokan dan telinga memiliki persyarafan yang sama). Pada
pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda infeksi pada tonsil. Penatalaksanaan
tonsilitis jika penyebabnya bakteri diberi antibiotik dan juga tonsilektomi jika
tonsilitis berulang. Komplikasi dapat berupa abses peritonsilitis, otitis media akut,
dan OSAS.
Thank YOU

Anda mungkin juga menyukai