Kelompok 3 Metlit Fix
Kelompok 3 Metlit Fix
KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK
1. Putri Rahmawati (1914401002)
2. Andi Saputra (1914401004)
3. Nopi SetiaNingsih (1914401007)
4. Rizki Mei Pristiwanti (1914401008)
5. Jestica Putri Pratama(1914401011)
6. Febiola Amelia Sari (1914401017)
7. Verry Kumaladewi (1914401021)
8. Resti Indi Salsabila (1914401028)
9. Mita Novita (1914401029)
10. Evamia Indah Parwati(1914401030)
11. Rima Deliani (1914401031)
12. Puput Wulandari (1914401036)
13. Rika Novita Sari (1914401038)
14. Nadila Carnelia (1914401040)
15. David Aulia Titiasa (1914401044)
16. Diana Ratu Nisa (1914401046)
Pengertian rumusan masalah
Rumusan masalah atau research questions atau disebut juga research problem, memiliki arti sebuah rumusan
yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian
atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Masalah yang dipilih haruslah
menampilkan “researchable”, dalam artian bahwa suatu masalah itu dapat diselidiki secara ilmiah.Baik itu
sebab atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada sebuah penelitian, hingga menjadikan
rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu sendiri. Perumusan masalah merupakan hal utama
yang ditentukan pada saat pertama kali akan dilakukan riset.
Sumber Masalah
Dalam penelitian kita harus memperhatikan beberapa hal berikut agar menemukan masalah yang baik. Hal yang
harus diperhatikan dalam merumuskan masalah yaitu:
1. Kepentingan. Artinya bahwa suatu masalah haruslah masalah yang penting sehingga dapat diangkat dalam
penelitian. Dikatakan penting jika maslaah tidak segera diatasi akan menimbulkan banyak kerugian atau dampak
negatif/
2. Sumber daya, Artinya masalah tersebut harus memiliki sumber daya untuk membantu pemecahan masalah
tersebut.
Contoh Rumusan Masalah
Agar semakin memahami seperti apa rumusan masalah yang baik di dalam suatu penelitian, berikut
dirangkum contoh rumusan masalah penelitian yang dilansir dari berbagai sumber.
Rumusan Masalah:
Faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran dan permintaan cabai di Indonesia?
Bagaimana pengaruh harga cabai dunia terhadap harga cabai Indonesia?
Bagaimana pengaruh harga cabai Indonesia terhadap impor cabai Indonesia?
Penelitian untuk membandingkan prestasi belajar antara siswa SMA dari sekolah negeri dan sekolah
swasta.
TUJUAN PENELITIAN
tujuan penelitian adalah jawaban yang akan diperoleh dari rumusan masalah.
Maka dari itu, tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan masalah.
Apabila ada 3 rumusan masalah, maka tujuan penelitiannya juga harus ada 3.
Tujuan masalah dinyatakan di dalam bentuk kalimat dengan konkret satu per
satu sesuai ruang lingkup dan rumusan masalah.
Tujuan penelitian:
1. Mengetahui keadaan sosial masyarakat di Desa X.
2. Mengetahui pengelolaan objek wisata Y yang dilakukan oleh masyarakat di
Desa X.
3. Mengetahui dampak dari adanya objek wisata Y terhadap kehidupan masyarakat
di Desa X.
Kerangka konsep
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan
abstraksi maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur
Contoh: Sehat adalah konsep; istilah ini mengungkap sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang
mencerminkan kerangka keragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk mengetahui apakah seseorang itu “sehat”
atau “tidak sehat” maka pengetahuan konsep “sehat” tersebut harus melalui konstruk atau variabel-variabel
misalnya: tekanan darah, denyut nadi, Hb darah, dan sebagainya. Tekanan darah, denyut nadi, Hb darah dan
sebagainya ini variabel-variabel yang digunakan untuk mengobservasi atau mengukur apakah seseorang itu “sehat”
atau “tidak sehat”.
Hipotesis
hipotesis di dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan juga, atau dalil sementara yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis
ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak
Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena hipotesis ini maka penelitian diarahkan. Hipotesis dapat
membimbing (mengarahkan) dalam pengumpulan data. Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai
peranan sebagai berikut:
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
3. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data.
4. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati).
Kegunaan Hipotesis
Kegunaan Hipotesis
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari
perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Oleh karena itu, kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:
a. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.
b. Imajinasi dan pemikiran kreatif dari si peneliti.
c. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
d. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
Karakteristik Hipotesis
Satu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis
akan mengaburkan hasil penelitian
Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok,
yakni:
1. Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalahdan dinyatakan dalam proporsi-
proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan
atau searah dengan tujuan penelitian.
2. Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secaraoperasional. Aturan untuk, menguji
satu hipotesis secara empirisa dalah harus mendefinisikan secara operasioanl semua variable dalam hipotesis
dan diketahui secara pasti variabel independen dan variable dependen.
3. Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran
mengenai fenomena yang diteliti.
4. Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi subjektifitas tidak memiliki
tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis.
5. Hipotesis harus dapat diuji. Untuk itu instrument harus ada (atau dapat dikembangkan) yang akan
menggambarkan ukuran yang valid dari variable yang diliputi. Kemudian, hipotesis dapat diuji
dengan metode yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan
hipotesis yang bersih, bebas nilai, dan spesifik, serta menemukan bahwa tidak adametode penelitian untuk
mengujinya.
LANJUTAN
6. Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya. Peneliti harus
memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara variabel dalam istilah arah (seperti, positif dan negatif). Satu
hipotesis menyatakan bahwa X berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara X dan Y dapat
positif atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis yang jelas. Jadi,
hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara variabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan
yang diharapkan untuk dijelaskan
7. Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang memuaskan adalah
salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat secara eksplisit.
Tahap-tahap pembentukan hipotesis secara umum