Anda di halaman 1dari 34

Alergi Susu

N. Infeksi e.c S4
Pembimbing :
dr. Aspri Sulanto, Sp.A, M.Sc

Oleh:
Rada Tri Rosi Kurnia (19360135)

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Universitas Malahayati – RS. Pertamina Bintang Amin
Bandar Lampung 2021
Identitas Pasien Identitas orang tua:
• Ibu
 Nama : By. Ny. S
 RM : 163395
 Nama : Ny. S

 Jenis kelamin : Perempuan


 Usia : 40 tahun

 Tanggal Lahir : 05 Agustus 2021


 Alamat : Kemiling, Bandar Lampung

 Usia : 19 hari
 Pekerjaan : IRT

 Alamat : Kemiling, Bandar Lampung


 Agama : Islam
 MRS : Senin , 23 Agustus 2021
 Ruang Perawatan : Rawat Inap Ruang Perinatologi
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara Allo-anamnesis kepada ibu pasien
pada hari selasa 24 Agustus 2021 di ruang perinatologi

Keluhan Utama Keluhan Tambahan


Muncul kemerahan pada tubuh  Mata membengkak
sejak ± 18 hari yll SMRS  Kulit mengelupas
Riwayat Penyakit Sekarang
● Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSPBA pada tanggal 23 Agustus 2021 pada pukul 20.39 WIB,
dengan keluhan muncul kemerahan pada tubuh sejak ±18 hari yang lalu.
● Pada tanggal 5 agustus 2021 neonates lahir di bidan, karena ASI ibu belum keluar maka diberikan susu formula sapi.
Pada hari ke-3 muncul kemerahan pada tangan dan kaki. Karena dikira tidak apa-apa maka bayi tidak dibawa ke
dokter dan susu formula sapi tetap berikan. Pada hari ke-4 s.d ke-17 kemerahan pada tubuh tampak meluas . Pada hari
ke-18 tampak kulit mengelupas disekitar mulut dan mata membengkak, kemudian diberikan getah pohon jarak namun
semakin parah.
● Pada malam harinya bayi dibawa ke klinik pribadi dan dianjurkan langsung ke RS.
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya. Riwayat asma, batuk lama, dan penyakit lain
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu pasien mengatakan ayah pasen memiliki Riwayat alergi dingin dalam
bentuk hidung berair dan gatal

Riwayat Psikososial
Os merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Os tinggal dirumah
permanen. Os tidur Bersama kedua orang tua. Terdapat ventilasi
udara dan jendela.
Riwayat Kehamilan
Anak ke 3 dari 3 bersaudara, BB saat hamil dinyatakan tidak
berlebihan, TD normal, ibu memeriksakan kehamilannya di
bidan, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi.

Riwayat Persalinan
Cara lahir : Spontan
Tempat lahir: Klinik mandiri bidan
Penolong : Bidan
Masa gestasi : Cukup bulan
Berat lahir : 2700 gr
Panjang lahir : 47 cm
Lahir normal langsung menangis, sianosis (-), tonus otot (+).
Riwayat nutrisi

Pasien tidak diberikan ASI. Pasien diberikan susu formula sapi


dari awal kelahiran (SGM).

Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengaku imunisasi pasien lengkap. Imunisasi poli dan
Hb0 pada saat kelahiran.
Pemeriksaan Fisik

● Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Antropometri

● Kesadaran : Compos Mentis BB : 3.800 gr


● Tanda Vital PB : 49 cm
HR : 152x / menit LK : 34 cm
RR : 50x / menit LILA : 14 cm
T : 36,5C LD : 37 cm
SpO2 : 99%
LP : 32 cm
GDS : 100 mg/dL
Kurva Berat Badan menurut Usia

Berdasarkan berat badan menurut usia


atau HAZ (Height for Age Z-score), os
berada di 0 SD.
Pada kasus ini kesan anak dengan
perawakan normal

PB : 3,8 kg
Usia : 19 hari
Kurva Panjang Badan menurut Usia

● Berdasarkan panjang badan


menurut usia atau HAZ
(Height for Age Z-score), os
berada di 0 sd -2
● Pada kasus ini kesan anak
dengan perawakan normal

PB : 49 cm
Usia: 19 hari
Kurva Berat Badan menurut
Panjang Badan

● Berdasarkan berat badan


dan panjang badan WHZ
(Weight for Height Z-score),
os berada pada -1 SD.
● Pada anak ini kesan normal

BB : 3,8 kg
PB: 49cm
Status Generalisata
MATA KEPALA
Palpebra: Edema (+/+) Bntuk kepala: Normocephali
Konjungtiva : Anemis (-/-) Rambut:
Sklera : Ikterik (-/-) Warna rambut hitam tidak mudah dicabut
Kulit eruption (+)
TELINGA HIDUNG
Simetris, secret (-/-) , Pernafasan
Nyeri tekan auricular (-), massa
cuping hidung (-/-).
(-), secret (-/-)
MULUT LEHER
Inspeksi : Simetris. Trakea di tengah.
Bibir kering (-), pecah-pecah Benjolan (-), Pembesaran KGB (-).
(-), ulserasi (+) Palpasi : Pembesaran KGB dan kelenjar
tiroid tidak ada.
THORAX JANTUNG
Inspeksi : Simetris, retraksi (-), jejas (-),
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, DBN, massa (-)
eritema (+)
Palpasi : Iktus cordis teraba, massa (-), nyeri
Palpasi : Vokal fremitus (+/+) pada kedua
tekan (-)
lapang paru, nyeri tekan (-/-)
Perkusi : DBN
Perkusi : Sonor (+/+) pada kedua lapang paru
Auskultasi : BJ I-II (+) reguler, murmur (-),
Auskultasi : Vesikuler (+/+) pada kedua
gallop (-)
lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
ABDOMEN GENITALIA
Inspeksi : Bentuk normal, asites (-), jejas (-) Eritema (+)
Palpasi : Massa (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : BU (+)
Ekstremitas :Akral hangat (+), Gerakan aktif (+), sianosis (-)
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 14,9 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
Leukosit 9.700 4.500 - 10.700 ul
Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 %
Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 % Pemeriksan Penunjang
Hit. Jenis Batang 0 2–6 %
Diambil pada 23 Agustus 2021
Hit. Jenis Leukosit Segmen 40 50 – 70 %
pukul 23.33 WIB
Hit. Jenis Leukosit Limposit 48 20 – 40 %
Hit. Jenis Monosit 12 2–8 %
Eritrosit 3,9 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2-6,4 10^6/ul KIMIA DARAH
Hematokrit 44 Lk 50-54 Wn 38-47 %
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Trombosit 439.000 159.000 - 400.000 ul
MCV 101 80 – 96 fl Gula Darah 100 < 200 mg/dl
MCH 35 27 – 31 pg Sewaktu

MCHC 36 32 - 36 g/dl
ALC (Absolute Lymphocyte 4.560
Count)
NLR (Neutrophil Lymphocyte 0,83
Ratio)
Resume
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSPBA dengan keluhan muncul kemerahan pada tubuh sejak
±18 hari yang lalu.
Keluhan juga disertai dengan lesi disekitar mulut, mata, leher dan meluas kebagian punggung pantat bayi, dan
kemaluan bayi. Kemerahan mulai muncul didaerah kaki dan lengan bayi setelah 3 hari pemberian susu formula,
dan dianggap masih normal oleh orang tua. Kemudian kemerahan mulai meluas keseluruh tubuh, mata mulai
membengkak dan kulit mulai mengelupas.
Bayi tampak sakit sedang, menangis kuat (+), akral hangat, kult kemerahan, lesi (+), tonus otot (+), reflek hisap
baik (+). Mual muntah (-), kejang (-), BAB dan BAK biasa

Dari pemeriksaan fisik didapatkan, kesadaran somenolen , tanda vital: nadi 152 kali/menit, suhu badan 36,5ºC,
respirasi 50 kali/menit, SpO2 99%. Pada pemeriksaan laboratorium tgl 23 Agustus 2021, didapatkan trombosit
439.000 ul dan Ht 44 %.
Diagnosis
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja

• ASS • ASS
• N.Infeksi e.c S4 • N.Infeksi e.c S4
• Dermatitis Infeksi
Tatalaksana
Tatalaksana IGD Tatalaksana DPJP
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro)
• Inj. Ampicillin sulbactam • Inj. Ampicillin sulbactam
2x190 mg/kgBB (IV) 2x190 mg/kgBB (IV)
• Inj. Dexamethason 2x 1/6 • Inj. Dexamethason 2x 1/6
amp amp
• Hidrokortison 1%+ • Hidrokortison 1%+
Gentamicin 1x1 Gentamicin 1x1
• Sanmol drop 4x 0,4 cc • Sanmol drop 4x 0,4 cc
• Nystatin drop 2x 0,3 cc • Nystatin drop 2x 0,3 cc
Prognosis
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam

• Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam

• Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam


Follow up
Selasa, 24 Agustus 2021

S: Anak rewel (+), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (+), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 152x/mnt
RR: 50 x/mnt
T : 36,6 °C
SpO2: 99%

A: Susp. Alergi Susu Berat dgn infeksi sekunder

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Perawatan kulit yg mengelupas/8 jam
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x190 mg/kgBB (IV) Kompres kassa + NaCl
 Selang 2 jam  oles tipis salep kulit
• Inj. Dexamethason 2x 1/6 amp + NaCl 0,9% 2cc
• Tidak memakai pempers
• Hidrokortison 1%+ Gentamicin 3x1 ue  salep kulit • ASI perah
• Gentamicin 2x1 ue  salep mata
• Sanmol drop 4x 0,4 cc (bila demam)
• Nystatin drop 2x 0,3 cc
Rabu, 25 Agustus 2021

S: Anak rewel (+), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (+), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 123x/mnt
RR: 50 x/mnt
T : 36,2 °C
SpO2: 99%

A: Susp. Alergi Susu Berat dgn infeksi sekunder

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Perawatan kulit yg mengelupas/8 jam
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x190 mg/kgBB (IV) (H2) Kompres kassa + NaCl
 Selang 2 jam  oles tipis salep kulit
• Inj. Dexamethason 2x 1/6 amp + NaCl 0,9% 2cc
• Tidak memakai pempers
• Hidrokortison 1%+ Gentamicin 3x1 ue  salep kulit • ASI perah
• Gentamicin 2x1 ue  salep mata
• Sanmol drop 4x 0,4 cc (bila demam)
• Nystatin drop 2x 0,3 cc
Kamis, 26 Agustus 2021

S: Anak rewel (+), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (-), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 130x/mnt
RR: 62 x/mnt
T : 36,0 °C
SpO2: 99%

A: Susp. Alergi Susu Berat dgn infeksi sekunder

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Perawatan kulit yg mengelupas/8 jam
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x190 mg/kgBB (IV) (H3) Kompres kassa + NaCl
 Selang 2 jam  oles tipis salep kulit
• Inj. Dexamethason 2x 1/6 amp + NaCl 0,9% 2cc
• Tidak memakai pempers
• Hidrokortison 1%+ Gentamicin 3x1 ue  salep kulit • ASI perah
• Gentamicin 2x1 ue  salep mata
• Sanmol drop 4x 0,4 cc (bila demam)
• Nystatin drop 2x 0,3 cc
Jumat, 27 Agustus 2021

S: Anak rewel (-), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (-), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 126x/mnt
RR: 50 x/mnt
T : 36,2 °C
SpO2: 99%

A: Susp. Alergi Susu Berat dgn infeksi sekunder

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Vaseline album /4jam
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x190 mg/kgBB (IV) (H4) • Perawatan kulit yg mengelupas/8 jam
Kompres kassa + NaCl
• Inj. Gentamicin1x18 mg
 Selang 2 jam  oles tipis salep kulit
• Hidrokortison 1%+ Gentamicin 3x1 ue  salep kulit • Tidak memakai pempers
• Gentamicin 2x1 ue  salep mata • ASI perah
• Sanmol drop 4x 0,4 cc (bila demam) • Konsul Sp.KK
• Nystatin drop 2x 0,3 cc
Jumat, 27 Agustus 2021

Jawaban Konsul

S: H- Perawatan ke-4

O:

A: S4 (Staphylococcal scalded Skin Syndrom)

P:
● Vaselin album di stop  diganti Cetaphil Pro AD
● Salep kulit  HC+Gentamicin stop  Ganti HC+Mupirosin
● Stop kompres
● Boleh mandi dengan air minum/masak
Sabtu, 28 Agustus 2021

S: Anak rewel (-), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (-), kulit baru yang mengelupas
(-), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 142x/mnt
RR: 50 x/mnt
T : 36, 0°C
SpO2: 98%

A:
● ASS
● N. Infeksi e.c S4

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Cetapil Pro AD
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x200 mg/kgBB (IV) (H5) • Perawatan kulit yg mengelupas Sp.KK
• Inj. Gentamicin1x18 mg (H2) • Tidak memakai pempers
• Hidrokortison 1%+ Mupirosin 3x1 ue  salep kulit
Minggu, 29 Agustus 2021

S: Anak rewel (-), Kemerahan pada kulit (+), Lesi pada muka dan mulut (+), mata edema (-), kulit baru yang mengelupas
(-), ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 142x/mnt
RR: 50 x/mnt
T : 36, 0°C
SpO2: 98%

A:
● ASS
● N. Infeksi e.c S4

P:
• IVD KAEN 1B 8 tpm (mikro) • Cetapil Pro AD
• Inj. Ampicillin sulbactam 2x200 mg/kgBB (IV) (H6) • Perawatan kulit yg mengelupas Sp.KK
• Inj. Gentamicin1x18 mg (H3) • Tidak memakai pempers
• Hidrokortison 1%+ Mupirosin 3x1 ue  salep kulit
Senin, 30 Agustus 2021

S: Eritema (+), sebagian kulit sudah revitalisasi dan sebagian lagi belum mengelupas. ASI (+), BAK (+), BAB (+).

O:
KU : CM
Hr : 130x/mnt
RR: 60 x/mnt
T : 36,4°C
SpO2: 98%

A:
● ASS
● N. Infeksi e.c S4

P:
• Cefixime puyer 20 mg 2x1 Edukasi:
• Mupirosin 3x1 ue  salep kulit • Mandi dgn air minum
• Jangan terlalu sering dipegang
• Cetapil Pro AD
• Jangan sembarang memberikan obat herbal
Analisa Kasus
Dasar Diagnosis Alergi Susu Sapi

Kasus Teori

Anamnesis: Gejala yg paling sering terjadi pd ASS secara


• Muncul kemerahan pada tangan dan kaki umum sama dgn alergi makanan lainnya.
setelah pemberian susu formula, kemudian Target utamanya adalah kulit, saluran cerna,
beberapa hari kemudian terjadi dan saluran napas. Target organ yang paling
pengelupasan pada kulit seluruh tubuh. sering adalah kulit berupa urtikaria dan
angioedema, vasculitis, dan fixed skin
Pd Px fisik: erupton.
• Angioedema Reaksi susu sapi yang tibul karena reaksi non
IgE berupa dermatitis atopic, dermatitis
herpetiformis, proktolitis.
Analisis Kasus
Dasar Diagnosis Staphylococcal Scalded Skin Syndrom

Kasus Teori

Anamnesis Hal ini sesuai dengan teori S4


• Kemerahan pada tangan dan kaki pada hari Umumnya gejala yang timbul yaitu demam,
ke-3 kehidupan kelainan kulit berupa eritema yang muncul
• Kemerahan kemudian menyebar pada mendadak pada wajah, leher aksila, lipatan
wajah, leher, aksila, dan genetalia paha, dan menyebar kebagian tubuh lainnya..
• Kulit mengelupas Dalam waktu 24-48 jam akan timbul bula-bula
• Mata membengkak besar berdinding kendur, yang akan terjadi
pengeriputan spontan disertai pengelupasan
lembaran-lembaran kulit sehingga tampak
daerah erosif.
Analisis Kasus
Dasar Diagnosis Staphylococcal Scalded Skin Syndrom

Kasus: Teori:

Dari px fisik didapatkan sekitar mulut, leher, dada, Menurut kepustakaan biasanya diawali ruam
perut punggung, genetalia, dan ekstremitas berwarna kuning jingga merah cerah dengan
tampak kelainan kulit berupa makula eritem difus tanda Nikolsky (+) dan nyeri tekan. Kemudian
yang disertai epidermolisis pada hampir seluruh diikuti bula besar yg kendur dari aksila, inguinal
tubuh, dengan daerah erosi yang luas disertai yang kemudian meluas keseluruh tubuh tetapi
skuama lebar. tidak melibatkan membran mukosa. Selanjutnya
Tanda Nikolsky positif dan palpasi nyeri (+) akan terjadi pengeriputan spontan disertai
pengelupasan lembaran kulit sehingga akan
tampak daerah erosif, dan dalam beberapa hari
akan mengering dan terjadi deskuamasi.
Penyembuhan akan terjadi pada hari ke 10-14
tanpa disertai sikatrik
Pemeriksaan Penunjang
Px Laboratorium :

 Trombosit 439.000 ul
 Hematokrit 44 %.

Saran :

 Px. Bakteriologis
 Px. Histopatologi
Analisis
Terapi
Cairan

Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Pemberian cairan
seberapa banyak yang diberikan bergantung perhitungan kehilangan cairan yang
sesuai dengan umur dan berat badannya.

Rumus holiday segar


100 x 3,8 = 380 ml
Pemberian mikro = 1cc= 60 tetes
TPM = 380 x 60 = 15
24x60

Pemberian terapi cairan sebanyak 8 tetes mikro/menit


Ampicillin Sulbaktam

Ampicillin plus sulbakatam merupakan kombinasi antibiotik beta-laktam dengan inhibitor beta-laktamase.
Bekerja dengan cara menghambat secara irevesibel aktivitas enzim transpeptidase yang dibutuhkan untuk
sintesis dinding sel bakteri
Dosis yang diberikan 10-20 mg/kgbb/hr

 Dosis pada kasus 200 mg/kgbb/hri

Gentamycin

Gentamycin adalah antibiotik golongan aminoglikan digunakan untukmengobati infeksi bakteri yang
disebabkan terutama oleh bakteri gram negatif.
Dosis yang diberikan 2 mg/kgbb/hr

 Dosis pada kasus 18 mg/kgbb/hri


Hydrocortisone 10% + Mupirocin 2%

Hydrocortisone merupakan obat golongan kortikosteroid.


Bekerja dengan menurunkan respon sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa
mengurangi rasa nyeri dan bengkak.

Mupirocin salep merupakan salep antibiotic topikal golongan karbepenem.

Diberiakan 3x1
Cetaphil Pro AD

Cetaphil Pro AD merupakan pelebab tubuh yang berfungsi untuk melindungi


lapisan kulit yang sangat kering dan sensitif.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai