Anda di halaman 1dari 22

Intoksikasi A k u t

Zat Psikoaktif 

Pembimbing: Prof Simbolon

Eka Kartika Mandalawati-19360050

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa


Rumah Sakit Jiwa Prof Dr.M.Ildrem
Pendahuluan
•  Intoksikasi akut yaitu suatu kondisi peralihan yang timbul akibat

penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain sehingga terjadi


gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku, atau
fungsi dan
respons psikofisiologis lainnya

• Intensitas intoksikasi akan berkurang dengan


berlalunya waktu dan pada akhirnya efeknya
menghilang bila tidak terjadi penggunaan zat lagi.

tingkat dosis zat individu dengan kondisi organik


tertentu yang mendasarinya
yang
digunakan
Klasifikasi
Menurut U U Narkotika N o 35 Tahun 2009, narkotika di definisikan

sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik
sintesis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

Narkotika Golongan I Narkotika Golongan II Narkotika Golongan


III
Pilihan terakhir dan dapat Narkotika yang memiliki
Pengembangan ilmu digunakan dalam terapi
pengetahuan dan tidak daya adiktif ringan, tetapi
d an / at au untuk tujuan  bermanfaat dan berkhasiat
digunakan terapi, serta pengembangan ilmu
mempunyai potensi sangat untuk pengobatan dan
pengetahuan , punya potensi penelitian
tinggi mengakibatkan tinggi mengakibatkan
ketergantungan ketergantungan

Cth: Heroin, Kokain, Cth: Codein, Buprenorfin,


Cth: Morfin, Petidin, Etilmorfina
Opium, Ganja Fentanil, Metadon
Etiologi
Organobiologik Psikologik SosioKultural

Ada 3 kelompok besar dari Konflik yang mana Problem keluarga,

zat psikoaktif yang merupakan suatu problem dengan

disalahgunakan, yaitu pertentangan batin,frustasi, lingkungan, pendidikan,

depresan, stimulant gagal dalam mencapai pekerjaan, perumahana,


dan
halusinogen ( psychedelics). tujuan, tidak terpenuhi ekonomi, akses pelayanan

kebutuhan psikologis seperti kesehatan, problem

rasa aman, nyaman, hukum/criminal dan

perhatian, dan kasih problem psikososial


sayang.
lainnya
.
Masalah Klinis
Gangguan Akibat Zat
Psikoaktif 
A lkohol
efek ganda pada tubuh:
• efek depresan yang singkat
• efek agitasi pada susunan saraf pusat yang berlangsung enam kali lebih

lama dari efek depresan nya

Intoksikasi Akut Komplikasi akut pada


intoksikasi
  – Ataksia dan   –  paralisis pernapasan, biasanya
bicara cadel/tak bila muntahan masuk saluran
jelas pernapasan
  –  Emosi labil dan   – obstructive sleep apnoea
disinhibisi   – aritmia jantung fatal
  – Napas berbau ketika kadar alkohol darah
alkohol lebih dari 0,4 mg/ml
  – Mood yang
bervariasi
G a m b a r a n Fisik G a m b a r a n Psikososial

Pemeriksaan fisik  Sosia l


 Nafas berbau alkohol  Problem perkawinan/pasangan
 Hepatomegali/hepatitis akut  Kekerasan dalam keluarga (fisik/emosi)
 Tanda lain dari peny.hati kronik   Absen kerja/sekolah
   Kekuningan  Prestasi sekolah/kerja buruk 
 Palmar erythema  Mengemudi sambil mabuk 
 Parotid swelling  Kesulitan keuangan
 Jaundiced sclera  Depresi/problem perilaku pada suami
 Telangiektasis wajah (pelebaran kapiler  istri/anak/anggota keluarga
wajah)

Musculoskeletal d a n alat gerak  Psikologis


   Trauma    Insomnia
 Keseleo dan tegang cedera jaringan lunak     Fatigue
ketika jatuh    Depresi
 Cedera/luka yang diakibatkan tindak     Anxietas/agitasi
kekerasan fisik (termasuk kekerasan dalam    Blackouts
rumah tangga)  Pikiran paranoid/cemburu
 Jaringan parut yang tidak berkaitan dengan  Pikiran bunuh diri
Reproduksi

  Impotensi

Menstruasi tidak teratur 

  Infertilitas
Polyuria

Gastrointestinal Perilaku/kebiasaan
   Gastritis  Ingkar janji
 Mual muntah pagi hari  Tidak menepati kesepakatan rencana
 Dyspepsia non spesifik   perawatan
 Diare berulang  Penyalahgunaan resep obat

  Pancreatitis

Nafsu makan berkurang

Kardiovaskular

  Hipertensi

Stroke hemoragik 

  Tachyarrhythmias/palpitations

Berkeringat malam, Cardiomyopathy
Amfetamin
Golongan Stimulan, Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan
• (Methylene-dioxy-methamphetamine), mulai di kenal sekitar tahun

1980 dengan nama Ecstacy atau Ekstasi yang berbentuk pil atau

kapsul. Nama lain : xtc, fantasy pils, inex,


• Metamfetamin memiliki lama kerja lebih panjang di banding MDMA

(Methylenedioxy methamphetamine), yaitu dapat mencapai 12 jam dan

efek halusinasinya lebih kuat. Nama lain: Chalk, Crystal, Glass, Ice, Met,

Speed
Amfetamin

Intoksikasi Akut Perilaku sehubungan


keadaan Intoksikasi
•  Agit a si, Ta kik a r d ia , Deh id r a s i,

Kejang •  Agresif/ perkelahian

•Kehilangan berat badan, Imunitas •Penggunaan alkohol


•Berani mengambil risiko
rendah,
•Hipertermi •Kecelakaan
•Paranoia, Halusinasi, Delusi •Sex tidak a ma n
•Kehilangan rasa lelah •Menghindar dari
•Tidak dapat tidur hubungan sosial

•Gigi gemerutuk, rahang atas dan dengan sekitarnya


•Penggunaan obat-
 bawah beradu
obatan lain
•Masalah kardiovaskular lain

•Kematian
•P r o b l e m h u b u n g a n
dengan orang
Heroin

Merupakan golongan opoida semi sintetik, (putau, ptw,, pete, Junk)

 Dosis yang terus meningkat membuat penggunanya masuk dalam

overdosis, meskipun overdosis juga merupakan dorongan dari keinginan

bunuh diri.

Dijual dalam bentuk bubuk putih atau coklat. Digunakan dengan cara

disuntik, di rokok ataupun dihidung



gejala putus zat yakni gelisah, rasa nyeri otot dan tulang, diare, muntah

dan merinding.
Ja ra k waktu dari Gejala u m u m
s un t ik a n
t e r a k6h-i r12 jam  Mata dan hidung berair, menguap

   Berkeringat
12 - 24 jam  Agitasi dan iritebel

Berkeringat, perasaan panas dan dingin

Kehilangan nafsu makan

keinginan kuat untuk menggunakan heroin (craving)

kram perut, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah

nyeri punggung, nyeri persendian, tangan atau kaki, sakit kepala

sulit tidur, l etargi, fatigue

tidak dapat istirahat, iritabel, agitasi
Lebih dari 24 jam
 sulit konsentrasi
 perasaan panas dan dingin, keringat meningkat
Hari ke 2  – 4 Semua gejala mencapai puncaknya
Ganja

Nama lain: Mariyuana, Grass, Pot, Weed , Bubble Gum, Fruity Juice, 

kumpulan daun, tangkai, buah kanabis sativa yang dikeringkan



  Penggunaannya  cara dirokok dengan atau tanpa tembakau (dilinting),

dengan pipa, atau digunakan dalam campuran dengan zat lainnya



 Zat aktif dalam ganja adalah THC (delta-9- tetrahydrocannabinol).

Membran sel saraf tertentu dalam otak yang mengandung reseptor

protein akan mengikat erat THC


Intoksikasi Akut D a m p a k B a g i Fi si k  
Sulit mengingat sesuatu
 Tr e m o r

   Wa kt u reaksi melambat Nausea

Sulit konsentrasi Sakit kepala


Mengantuk dan tidur Menurunnya koordinasi
  Anxietas Gangguan pernafasan

Paranoia Nafsu makan meningkat


Mempengaruhi persepsi Menurunkan aliran darah ke
seseorang atas waktu otak 
Menurunkan aktivitas organ
Mata me rah reproduksi
Penatalaksanaan Gangguan
Akibat Pemakaian Zat
Psikoaktif 
Penanganan

Kegaw at darurat an
Tindakan terfokus pada masalah penyelamatan hidup (life threatening) melalui prosedur ABC
( Airway, Breathing, Circulation) dan menjaga tanda-tanda vital

hindari pemberian obat-obatan  dikhawatirkan akan ada interaksi dengan zat yang
digunakan pasien.
 Apabila zat yang digunakan pasien sudah diketahui, obat dapat diberikan dengan dosis yang
adekuat

auto m a u pun alloanamnesa (mengetahui riwayat pemakaian zat)

Sikap dan tata cara petugas membawakan diri merupakan hal yang penting khususnya
bila berhadapan dengan pasien panik, kebingungan atau psikotik menentukan atau
meninjau kembali besaran masalah penggunaan zat pasien
Tatalaksana
Intoksikasi Opiod

 Atasi tanda vital (Tekanan Darah, Pernafasan, Denyut Nadi, Temperatur suhu
 badan)

Berikan antidotum Naloxon HCL dengan dosis awal 0,04 mg secara iv, im, sc.
dosis awal ini dapat diulang sampai pasien merespon.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa total dosis yang diberikan berkisar


antara 2-6 mg tergantung dari waktu paruh opioid yang digunakan.

Kemungkinan perlu perawatan ICU, khususnya bila terjadi penurunan kesadaran


Observasi selama 24 jam untuk menilai stabilitas tanda-tanda vital
Tatalaksana
Intoksikasi Amfetamin d a n zat yang menyerupai

Simtomatik tergantung kondisi klinis, penggunaan oral (merangsang munta h)

 Antipsikotik ; Haloperidol 2-5 mg per kali pemberian atau Chlorpromazine 1


mg/kg BB Oral setiap 4-6 jam; Antihipertensi bila perlu (TD > 140/100 mHg)

Kontrol temperature;

 Aritmia cordis, lakukan Cardiac monitoring; contoh untuk palpitasi diberikan


Propanolol 2 0 - 8 0 mg/hari (perhatikan kontraindikasinya)

Bila ada gejala ansietas berikan ansiolitik golongan Benzodiazepin ; Diazepam


3x5 mg atau Chlordiazepox de 3x25 mg

 Asamkan urin dengan Amonium Chlorida 2,75 mEq/kg atau Ascorbic Acid
8 mg/hari sampai p H urin < 5 akan mempercepat ekskresi zat.
Tatalaksana

Intoksikasi Ganja/Kanabis

Umumnya tidak perlu farmakoterapi dapat diberikan terapi supportif 

Bila ada gejala ansietas berat: Lorazepam 1-2 mg oral, Alprazolam 0.5 - 1 mg
oral, Chlordiazepoxide 10-50 mg oral

Bila terdapat gejala psikotik menonjol dapat diberikan Haloperidol 1-2 mg oral
atau i.m ulangi setiap 2 0-30 menit
Tatalaksana
Intoksikasi Amfetamin d a n zat yang menyerupai

Bila terdapat kondisi Hipoglikemia injeksi 50 ml Dextrose 40%

Kondisi Koma: Observasi ketat tanda vital setiap 15 menit

Injeksi Thiamine 100 mg i.v untuk profilaksis terjadinya Wernicke


Encephalopathy. Lalu 50 ml Dextrose 40% iv (berurutan jangan sampai terbalik)

Petugas keamanan dan perawat siap bila pasien agresif 

Terapis harus toleran da n tidak membua t pasien takut atau merasa terancam
Buat suasana tenang dan bila perlu tawarkan makan

Beri dosis rendah sedatif; Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg oral, bila
gaduh gelisah berikan secara parenteral (i.m)
Tatalaksana
Intoksikasi Halusinogen

Intervensi Non Farmakologik :


•Lingkungan yang tenang, a ma n dan mendukung
•Reassurance : bahwa obat tersebut menimbulkan gejala-gejala itu ; dan ini akan

hilang dengan bertambahnya waktu (talking down)

Intervensi Farmakologik:
•Pilihan untuk bad trip (rasa tidak nyaman) atau serangan panik 
•Pemberian anti ansietas ; Diazepam 10-30 mg oral / im/ i v pelan atau Lorazepam

1-2 mg oral
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai