Zat Psikoaktif
sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik
sintesis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
Gastrointestinal Perilaku/kebiasaan
Gastritis Ingkar janji
Mual muntah pagi hari Tidak menepati kesepakatan rencana
Dyspepsia non spesifik perawatan
Diare berulang Penyalahgunaan resep obat
Pancreatitis
Nafsu makan berkurang
Kardiovaskular
Hipertensi
Stroke hemoragik
Tachyarrhythmias/palpitations
Berkeringat malam, Cardiomyopathy
Amfetamin
Golongan Stimulan, Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan
• (Methylene-dioxy-methamphetamine), mulai di kenal sekitar tahun
1980 dengan nama Ecstacy atau Ekstasi yang berbentuk pil atau
efek halusinasinya lebih kuat. Nama lain: Chalk, Crystal, Glass, Ice, Met,
Speed
Amfetamin
•Kematian
•P r o b l e m h u b u n g a n
dengan orang
Heroin
•
Merupakan golongan opoida semi sintetik, (putau, ptw,, pete, Junk)
•
Dosis yang terus meningkat membuat penggunanya masuk dalam
bunuh diri.
•
Dijual dalam bentuk bubuk putih atau coklat. Digunakan dengan cara
dan merinding.
Ja ra k waktu dari Gejala u m u m
s un t ik a n
t e r a k6h-i r12 jam Mata dan hidung berair, menguap
Berkeringat
12 - 24 jam Agitasi dan iritebel
Berkeringat, perasaan panas dan dingin
Kehilangan nafsu makan
keinginan kuat untuk menggunakan heroin (craving)
kram perut, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah
nyeri punggung, nyeri persendian, tangan atau kaki, sakit kepala
sulit tidur, l etargi, fatigue
tidak dapat istirahat, iritabel, agitasi
Lebih dari 24 jam
sulit konsentrasi
perasaan panas dan dingin, keringat meningkat
Hari ke 2 – 4 Semua gejala mencapai puncaknya
Ganja
•
Nama lain: Mariyuana, Grass, Pot, Weed , Bubble Gum, Fruity Juice,
Kegaw at darurat an
Tindakan terfokus pada masalah penyelamatan hidup (life threatening) melalui prosedur ABC
( Airway, Breathing, Circulation) dan menjaga tanda-tanda vital
hindari pemberian obat-obatan dikhawatirkan akan ada interaksi dengan zat yang
digunakan pasien.
Apabila zat yang digunakan pasien sudah diketahui, obat dapat diberikan dengan dosis yang
adekuat
Sikap dan tata cara petugas membawakan diri merupakan hal yang penting khususnya
bila berhadapan dengan pasien panik, kebingungan atau psikotik menentukan atau
meninjau kembali besaran masalah penggunaan zat pasien
Tatalaksana
Intoksikasi Opiod
Atasi tanda vital (Tekanan Darah, Pernafasan, Denyut Nadi, Temperatur suhu
badan)
Berikan antidotum Naloxon HCL dengan dosis awal 0,04 mg secara iv, im, sc.
dosis awal ini dapat diulang sampai pasien merespon.
Kontrol temperature;
Asamkan urin dengan Amonium Chlorida 2,75 mEq/kg atau Ascorbic Acid
8 mg/hari sampai p H urin < 5 akan mempercepat ekskresi zat.
Tatalaksana
Intoksikasi Ganja/Kanabis
Bila ada gejala ansietas berat: Lorazepam 1-2 mg oral, Alprazolam 0.5 - 1 mg
oral, Chlordiazepoxide 10-50 mg oral
Bila terdapat gejala psikotik menonjol dapat diberikan Haloperidol 1-2 mg oral
atau i.m ulangi setiap 2 0-30 menit
Tatalaksana
Intoksikasi Amfetamin d a n zat yang menyerupai
Terapis harus toleran da n tidak membua t pasien takut atau merasa terancam
Buat suasana tenang dan bila perlu tawarkan makan
Beri dosis rendah sedatif; Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol 5 mg oral, bila
gaduh gelisah berikan secara parenteral (i.m)
Tatalaksana
Intoksikasi Halusinogen
Intervensi Farmakologik:
•Pilihan untuk bad trip (rasa tidak nyaman) atau serangan panik
•Pemberian anti ansietas ; Diazepam 10-30 mg oral / im/ i v pelan atau Lorazepam
1-2 mg oral
Terima Kasih