Anda di halaman 1dari 17

Kajian Ilmiah Kebutuhan

Gizi Pada Anak Remaja


Dosen Pengampu : Dr. Elisabeth Surbakti , SKM , M.Kes

KELOMPOK 3 , KELAS 2 – B

Puspita Isnaini (P07524120072)


Putri Ariska Br Ginting (P07524120073)
Rachel Intan Ramadhani (P07524120074)
Ribka Manik (P07524120075)
Rizkita Br Pinem (P07524120076)
Rosanada Sibarani (P07524120077)
Sara Romianna Barasa (P07524120078)
SUBJUDUL
Pengertian Pengertian Pengetahuan
01 Remaja 02 Gizi 03 Gizi

Pola
04 Gizi Remaja
05 Pemenuhan
Gizi Remaja
06 Konsumsi
Pangan

Penyebab

07
Masalah Gizi
Pada Remaja 08 Masalah Gizi
Pada Remaja
R e m aj a
rt ian
Penge

Remaja merupakan masa berkembangnya individu dari saat


pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual.

01 Masa remaja amat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi


antara anak-anak dan dewasa. Berdasarkan tahapan perkembangan
individu dari masa bayi hingga masa tua akhir menurut Erickson, masa
remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa remaja awal, masa remaja
pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria usia remaja awal
pada perempuan yaitu 13-15 tahun, dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun
02
Pengertian Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun
1952-1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi
berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi
ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh
manusia. Secara klasik ilmu gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan
tubuh, yaitu untuk menyediakan energy, membangun, dan memelihara
jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh.
Gizi adalah suatu proses dimana semua makluk hidup memanfaatkan
makanan untuk keperluan pemeliharaan fungsi organ tubuh,
pertumbuhan reproduksi
dan sebagai penghasilan energi.
Pengetahuan
03 Gizi
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam
pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi yang
bersangkutan.

Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan
yang baik, serta pengertian yang kurang tentang kontribusi gizi dari berbagai jenis
makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan produktifitas.

Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari


dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal
tubuh.
04
04 Gizi Remaja
Masa remaja amat penting diperhatikan karenamerupakanmasa transisi antara
anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan
kematangan mereka dimasa depan.

Kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk deposisi
jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja juga lebih
tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya.

Intinya masa remaja adalah saat terjadinya perubahan- perubahan cepat,


sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat
tumbuh optimal. Apalagi dimasa ini aktifitas fisik remaja pada umumnya lebih
banyak.
05 Pemenuhan Gizi Remaja

Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi


dapat dilihat dari BB-nya. Pada remaja perempuan usia
10-12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 50-60
kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar
40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki- laki usia 10-
12 tahun, kebutuhan energiya sebesar 55-60 kkal/kg
BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 45-55
kkal/kg BB/hari.
Karbohidrat
Karbohidrat dikenal sebagai zat gizi makro sumber
“bahan bakar” (energi) utama bagi tubuh.
Karena sebagian besar energi berasal dari
karbohidrat, maka makanan sumber karbohidrat
digolongkan sebagai makanan pokok.

Serat
Protein
Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada
Protein diperlukan untuk sebagian besar proses tubuh adalah untuk melancarkan proses pengeluaran
metabolic, terutama pertumbuhan, perkembangan, tubuh. Meskipun serat bukan zat gizi tetapi keberadaan
dan mainteen/merawat jaringan tubuh. serat diperlukan sekali. Serat tidak dapat dicerna oleh
Angka Kecukupan Gizi(AKG) protein remaja dan manusia tetapi dapat dicerna oleh bakteri dan organism
dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk lain. serat diperlukan untuk membentuk ‘bulk’ (volume)
perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki. dalam usus.
Lemak
WHO menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% dari kebutuhan energi
total dianggap baik untuk kesehatan. Asupan lemak yang kurang, akan terjadi
gambaran klinis defesiensiasamlemak esensial dan nutrisi yang larut dalam
lemak, serta pertumbuhan yang buruk. Sebaliknya kelebihan asupan beresiko
kelebihan BB, obesitas, mungkin meningkatnya resiko penyakit kardiovaskuler
dikemudian hari.

Kalsium

Kebutuhan kalsium pararel


dengan pertumbuhan, dan
meningkat dari 800 mg/hari
menjadi 1200 mg/hari pada
Zat besi kedua jenis kelamin pada umur
11-19tahun.
Prevalansi zat besi pada gadis umur 11-14 tahun Retensi kalsium pada remaja
sekitar 2,8% dan pada anak laki-laki 4,1 % seangka mencapai 200 mg/hari dan pada
umur 15-19 tahun defesiensi zat besi pada gadis laki- laki antara 300-400
ditemukan sekitar 7,2 % dan laki-laki 0,6%. mg/hari.
Seng /zink
Vitamin A
Seng merupakan mineral mikro Vitamin A merupakan nutrisi yang
esensial.kebutuhan zink pada : larut dalam lemak, esensial untuk
•Anak laki-laki usia 14-18 tahun: 11 mata, tulang, pertumbuhan,
mg/hari, maksimal 34 mg/hari. pertumbuhan gigi, sel reproduksi dan
•Anak perempuan usia 14-18 tahun: 9 intregitas system imun.
mg/hari, maksimal 34 mg/hari. .

Vitamin C
Rata-rata asupan vitamin C remaja laki-laki 121
mg/hari, dan pada gadis 80 mg/hari. Asupan ini
termasuk lebih tinggi dari RDA, yakni 50 mg/hari
untuk usia remaja 11-
14 tahun, dan60 mg/hari untuk usia 15-18 tahun.

Vitamin E
Kebutuhan folat untuk remaja diperkirakan 3 g/kg
BB, terhadap 400 remaja laki-laki dan gadis untuk
melihat status folat mendapatkan 40% remaja
memiliki kadar total sel darah merah rendah (<140
mg/ml)
Pola Konsumsi
06 Pangan
 Pola konsumsi atau kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia oleh kelompok
manusia dalam memenuhi kebtuhannya akan pangan ; meliputi sikap, kepercayaan,
dan pemmilihan makanan.
1.Pembentukan Pola Konsumsi Pangan

Pola makan seseorang individu ditinjau dari frekuensi makan dirumah yaitu apabila
frekuensi makan individu dirumah itu baik mislnya 3 kali makan utama dengan 1-2 kali
makn selingan maka konsumsi makanan jajanannya akan berkurang karena sudah
kenyang terlebih dahulu sehingga nafsu memakan makanan jajanan berkurang.
Faktor-faktor yang
2.Penyusunan Menu Seimbang untuk Remaja mempengaruhi penyusunan
menu seimbang adalah :
Tujuan penyusunan menu seimbang bagi remaja 1). Kecukupan gizi
a) Agar makanan yang akan dihidangkan dapat 2)Pemilihan bahan pangan
menjamin terpenuhinya kecukupan gizi atau 3)Pengolahan pangan
kebutuhan gizi seseorang
b) Terciptanya keanekaragaman dan kombinasi bahan
makanan sehingga rasa bosan
dapat dihindari
c) Alokasi keuangan untuk pembelian bahan makanan
dapat diatur sehingga tidak terjadi pengeluaran
uangyang berlebihan
d) Waktu dan tenaga tidak terbuang sia-sia hanya
untuk keperluan dapur saja.
e) Makanan yang disajikan dapat dipilih berdasarkan
kesukaan keluarga.
a. Ragam
Makin beragam pola hidangan makanan, makin
3.Perilaku makan remaja mudah terpenuhi kebutuhan akan berbagai zat
1)Makanan pokok
2)Lauk hewani dan lauk nabati
aspek-aspek perilaku makan adalah  3)Sayuran
(1)praktek terhadap makan, 4) Buah-buahan
(2)alasan makan,
(3) jenis makanan yang dimakan, dan
(4) pengetahuan mengenai gizi.
b.Frekuensi
frekuensi penggunaan bahan makanan tersebut dalam periode
tertentu yaitu : 
1) Lebih dari satu kali perhari (> 1 x perhari), artinya bahan
makanan dikonsumsi setiap kali makan.
4.Pola makan dilihat 2) Satu kali perhari (1 x perhari ), bahan makanan dikonsumsi 4
dari ragam dan sampai 6 kali seminggu
3) Tiga kali perminggu ( 3x perminggu)
frekuensi bahan 4) Kurang dari 3 x perminggu ( < 3 x perminggu), bahan makanan
makanan yang dikonsumsi satu sampai dua kali perminggu.
dikonsumsi. 5) Kurang dari satu kali perminggu (< 1 x perminggu), bahan
makanan jarang dikonsumsi
6) Tidak pernah
07 Masalah Gizi Pada Remaja

1 2 3
Obesitas Kurang energi kronis Anemia
Walaupun kebutuhan Pada remaja badan kurus Anemia karena kurang zat
energi dan zat-zat gizi atau disebut Kurang Energi besi adalah masalah yang
lebih besar pada remaja Kronis tidak selalu berupa paling umum dijumpai
daripada dewasa, tetapi ada akibat terlalu banyak olah terutama pada perempuan.
sebagian remaja yang raga atau aktivitas fisik. Pada Remaja perempuan
makannya terlalu banyak umumnya adalah karena membutuhkan lebih
melebihi kebutuhannya makan terlalu sedikit. banyak zat besi daripada
sehingga menjadi gemuk. laki-laki.
08 1. Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang
2.Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi
3.Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus
4.Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
5.Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food
6.Konsummsi Gula Berlebihan
7.Konsumsi Natrium Berlebihan
Penyebab 8.Konsumsi Lemak Berlebihan
9.Mengonsumsi Makanan Beresiko
Masalah
Gizi Pada
Remaja
Thanks!

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai