• Aterotrombosis • Hipertensi kronis • Emboli • Malformasi pembuluh • Oklusi pembuluh darah kecil darah • Ruptur aneurisma STROKE HEMORAGIK Patofisiologi Patofisiologi SH • Didahului oleh kerusakan dinding pembuluh darah kecil di otak akibat hipertensi • Kemudian kerusakan dinding menyebabkan dinding pembuluh darah melemah dan berdilatasi membentuk aneurisma pada pembuluh darah kecil di otak • Terjadi turbulensi aliran darah mengakibatkan terbentuknya nekrosis fibrinoid • Terjadi herniasi dinding arteriol dan rupture tunika intima sehingga terbentuk mikroaneurisma yang disebut charcot bouchard Patofisiologi SH • Pada hipertensi kronik tekanan darah yang cukup tinggi selama berbulan-bulan akan menyebabkan terjadinya proses hialinisasi pada dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah kehilangan elastisitasnya, sehingga kenaikan tekanan yang terjadi secara mendadak dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah. • Darah yang keluar akan membentuk hematom di parenkim otak, sehingga dapat meninggkatkan tekanan intrakranial • Perdarahan yang terus berlangsung dapat menyebabkan edema dan menganggu metabolism dan aliran darah Patofisiologi SH • Sebagai kompensasi untuk mempertahankan perfusi di otak tekanan arteri juga akan meningkat. Dan didapatkan peningkatan tekanan darah sistemik pasca stroke. • Hematom yang sudah terbentuk dapat menyusut sendiri jika terjadi absorbsi. Dan darah akan kembali ke peredaran darah sistemik melalui ventrikel otak. • selain hipertensi, perdarahan juga dapat disebabkan oleh trauma, gangguan pembekuan darah, dan proses degeneratif STROKE NON HEMORAGIK Patofisiologi Patofisiologi SNH • Diawali oleh adanya sumbatan pembuluh darah oleh thrombus atau emboli yang menyebabkan sel otak mengalami gangguan metabolism, karna tidak mendapat suplay darah, oksigen dan energy • Trombus terbentuk oleh adanya aterosklerosis pada arkus aorta, arteri karotis, maupun pembuluh darah serebral. • Proses ini diawali oleh cedera endotel yang mengakibatkan terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Plak akan semakin tebal dan dilekat oleh trombosit. Trombosit akan memulai kaskade koagulasi dan pembentukan thrombus. Patofisiologi SNH • Trombus yang lepas dan akan menjadi embolus dan menyebabkan oklusi pada pembuluh darah tersebut. Emboli dapat terlepas pada keadaan seperti atrial fibrilasi dan riwayat infark miokard. • Bila proses ini terus berlanjut maka akan menyebabkan iskemia jaringan otak yang kerusakannya bersifat sementara, atau menjadi permanen yang disebut infark • Disekeliling daerah infarct biasanya mengalami gangguan metabolism dan gangguan perfusi yang disebut daerah penumbra, dan daerah ini masih dapat diselamatkan jika dilakukan perbaikan Patofisiologi SNH • Infark juga bisa disebabkan akibat proses inflamasi, gangguan sawar darah otak, zat neurotoksik akibat hipoksia, menurunnya aliran darah mikrosirkulasi kolateral, dan tata laksana untuk reperfusi. • pada daerah yang mengalami iskemia kadar ATP akan menurun, sehingga terjadi kegagalan pompa kalium dan natrium serta peningkatan kadar laktat. Kegagalan pompa akan menyebabkan depolarisasi dan peningkatan pelepasan neurotransmitter glutamate • Glutamat yang dilepaskan akan berikatan dengan reseptor glutamate yang menyebabkan masuknya kalsium intraselular, dan memicu terbentuknya radikal bebas, nitric oksida dan kerusakan DNA yang nantinya akan menyebabkan kematian sel