Penyakit cacar air yang disebabkan oleh 14. Menerima Transfusi Darah
virus herpes simplex juga bisa menyebabkan
tubuh penderita demam tinggi. Virus bisa Karena kondisi tertentu maka transfusi darah
berkembang dan tinggal dalam tubuh selama memang sangat diperlukan. Namun ternyata
beberapa waktu. Kemudian ketika sistem transfusi darah juga bisa menyebabkan
kekebalan tubuh memburuk maka virus bisa demam. Kondisi ini disebabkan karena
menyerang kembali. Kondisi ini bisa darah lain yang baru masuk ke dalam tubuh
menyebabkan tubuh demam, meriang, dan mengandung sel-sel baru dan sistem
muncul bintik-bintik yang berisi air. Ketika antibodi yang akan memperkuat tubuh. Ini
bintik air memecah maka bisa menyebabkan termasuk sebagai salah satu efek samping
penyebaran yang lebih cepat. Demam transfusi darah. Untuk mengatasi demam
biasanya akan turun selama bebeapa hari maka biasanya perawatan selama beberapa
setelah semua bintik air keluar. hari di rumah sakit diperlukan atau sesuai
dengan kondisi tubuh yang berbeda.
12. Infeksi Jamur
15. Masalah Pembekuan Darah
Orang yang terkena infeksi jamur juga bisa
mengalami demam tinggi yang sangat Demam juga bisa menyebabkan masalah
buruk. Jamur bisa masuk ke dalam tubuh pada pembekuan darah. Kondisi ini terjadi
dengan berbagai cara. Sementara ketika ketika pembekuan darah menyebabkan
sistem kekebalan tubuh menurun maka penggumpalan darah di beberapa bagian
infeksi jamur bisa berkembang lebih serius. pembuluh darah. Hal ini biasanya terjadi
Beberapa jenis infeksi jamur yang sering pada kaki. Masalah ini bisa menjadi sangat
menyebabkan demam antara lain seperti serius ketika pembekuan darah ke arah paru-
sariawan, infeksi jamur setelah melakukan paru. Kondisi bisa menjadi lebih buruk
transplantasi organ tubuh, infeksi akibat karena menyebabkan tubuh tidak bisa
jamur protozoa yang bisa menyebabkan bernafas dengan baik, tubuh kekurangan
penyakit toksoplasmosis. Jadi jamur oksigen dan menyebabkan peradangan pada
memang bisa menyebabkan infeksi yang sistem pembuluh darah. Peradangan inilah
membuat tubuh demam dan menggigil. yang akan menyebabkan tubuh menjadi
demam tinggi.
13. Efek Samping Obat
16. Cuaca Sangat Panas
Ketika Anda menerima beberapa obat untuk
mengatasi penyakit tertentu maka juga bisa Ketika cuaca sangat panas maka juga bisa
menyebabkan demam. Beberapa obat yang menyebabkan demam. Hal ini sering
sering menyebabkan demam antara lain menyebabkan tubuh memberikan reaksi
seperti antibiotik. Semua orang awalnya yang berlebihan terhadap suhu panas.
memang bisa menerima antibiotik tanpa Kondisi ini sering ditandai dengan demam
efek samping. Namun jika Anda terlalu tinggi, menggigil, tubuh melemah,
sering menerima antibiotik maka bisa kehilangan konsentrasi dan sangat lesu.
menyebabkan tubuh tidak bisa menerima Efeknya sangat berat karena bisa
menyebabkan penderita kehilangan peradangan. Jadi perhatikan ketika demam
kesadaran dan membutuhkan perawatan terjadi saat tubuh sedang lemah.
intensif. Negara-negara yang sering
menghadapi badai udara panas biasanya Selulitis
warganya sering mengalami kondisi seperti
ini. Demam menjadi sangat serius ketika Selulitis : terdiri dari eritema yang
tubuh sama sekali tidak bisa mengeluarkan menyebar, kad
keringat yang akan menyebabkan kematian. ang-kadang berbatas tegas, biasanya
mengikutin garis limfatik. Seringkali terasa
17. Tubuh Kekurangan Nutrisi sangat nyeri dan berhubungan dengan suhu,
dan kenaikan laju endap darah (LED),
Tubuh yang kekurangan nutrisi juga bisa protein reaktif-C (C-creative protein [CRP])
menyebabkan demam tinggi. Kondisi dan
kekurangan nutrisi bisa terjadi karena hitung jenis leukosit. Organisme penyebab
memang tubuh tidak mendapatkan asupan biasanya salah satu jenis stafilokokus atau
nutrisi yang baik atau karena kondisi streptokokus, dan biasanya tumbuh pada
penyakit tertentu yang menghambat kultur darah, walaupun jarang didapatkan
penyerapan nutrisi. Berbagai jenis makanan dari apusan kulit
yang masuk ke dalam tubuh harus memiliki
kandungan vitamin, mineral, protein, Selulitis (inggris : cellulitis) adalah infeksi
karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang umum pada kulit dan jaringan lunak di
sesuai kebutuhan tubuh. Tubuh yang bawah kulit. Hal ini terjadi ketika bakteri
kekurangan nutrisi tidak bisa menyerang kulit yang rusak atau normal dan
mengembangkan bentuk tubuh yang sesuai mulai menyebar di bawah kulit dan ke
dengan perkembangan usia. Beberapa tanda dalam jaringan lunak. Hal ini menyebabkan
kekurangan nutrisi adalah seperti gangguan infeksi dan peradangan. Peradangan
pencernaan akut, gangguan pertumbuhan merupakan sebuah proses di mana tubuh
pada tulang, memori yang sangat buruk dan bereaksi terhadap bakteri. Peradangan dapat
sering demam. menyebabkan pembengkakan, kemerahan,
nyeri, dan / atau terasa hangat pada
18. Kelelahan perabaan. Setiap orang memiliki risiko
mengalami selulitis teruatama bagi mereka
Tubuh yang mengalami kelelahan yang dengan trauma pada kulit atau masalah
sangat berat juga bisa menyebabkan demam. medis lainnya seperti : Diabetes / kencing
Banyak orang yang mengalami hal ini dan manis Peredaran darah yang kurang lancar
mereka menganggap sebagai gangguan yang yakni kurangnya pasokan darah ke tungkai,
sangat umum. Namun ada perhatian khusus aliran balik vena dan drainase limfatik yang
ketika tubuh Anda merasa sangat lelah dan terhambat, seperti pada varises. Penyakit
demam tinggi. Demam bisa menjadi indikasi hati seperti hepatitis kronis atau sirosis
bahwa tubuh membentuk jaringan untuk Gangguan kulit seperti eksim, psoriasis,
melawan penyakit yang masuk atau memang penyakit menular yang menyebabkan lesi
tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang kulit seperti cacar air , atau jerawat yang
lemah. Ketika kekebalan tubuh sangat lemah parah.
maka bisa menyebabkan tubuh mudah
terkena penyakit akibat infeksi atau
Artritis Penyebab
Arthritis adalah penyakit bersifat kronis dan Agar dapat memahami arthritis lebih baik,
terjadi seumur hidup dan biasanya marilah kita lihat anatomi dan fungsi sendi.
menyerang pria dan wanita yang berusia di Sendi adalah bagian sistem otot tulang
atas 55 tahun. Pasien dengan arthritis tempat dua atau lebih tulang bertemu,
menderita pembengkakan dan kekakuan seperti lutut, pergelangan kaki dan
pada sendi sehingga menyebabkan gerakan pinggang. Ujung dari tulang-tulang ini
tubuh menjadi sulit dan menyakitkan. Jika dibungkus dengan tulang rawan, yaitu
dibiarkan tanpa dirawat atau ditangani, sejenis bahan halus seperti spon dan selaput
penyakit ini biasanya akan menyebabkan tipis yang disebut sinovium yang
kerusakan jaringan. Terdapat beberapa jenis mengeluarkan cairan sinovial. Cairan ini
arthritis, tetapi jenis arthritis yang paling merupakan pelumas alami sendi yang dapat
umum ditemui antara lain adalah: membuat tulang bergeser melalui tulang lain
secara mulus saat tubuh bergerak.
Osteoarthritis (OA) - Osteoarthritis
adalah jenis arthritis yang paling Arthritis terjadi ketika bagian sendi
banyak ditemukan pada saat proses meradang. Peradangan ini dapat disebabkan
diagnosis. Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya cairan sinovial, rusaknya
oleh hancurnya tulang rawan pada tulang rawan, infeksi, penyakit autoimun
bagian sendi. Saat tulang rawan atau gabungan dari pelbagai faktor, di
hancur, otot (ligamen) dan bagian antaranya:
lain dari sendi akan tertarik saat
tubuh bergerak sehingga turunan genetik atau sejarah keluarga
menyebabkan rasa sakit. cedera lama
Rheumatoid Arthritis (RA) - RA reaksi alergi atau infeksi
adalah jenis radang arthritis dimana pekerjaan dengan banyak tekanan
sinovium (lapisan cairan pelindung pada fisik, seperti pekerjaan dengan
sendi) meradang sehingga gerakan berat dan berulang dengan
menyebabkan pembengkakan dan tekanan pada sendi.
rasa sakit. Jika dibiarkan tanpa Kegemukan (berat badan berlebih
perawatan, RA akan menyebabkan dapat memberikan tegangan berlebih
kelainan bentuk pada sendi. pada sendi)
Juvenile Rheumatoid Arthritis Penyakit otoimun yaitu ketika tubuh
(JRA) - Jenis arthritis ini adalah sepertinya menyerang dirinya sendiri
jenis yang menyerang pasien muda
berusia enam belas tahun ke bawah. Banyak pasien arthritis juga melaporkan
JRA terbagi menjadi tiga jenis: JRA bahwa jenis makanan tertentu, seperti
pauciartikular yaitu ketika empat makanan kaya protein purin, dapat
sendi atau kurang yang terserang; memunculkan atau memperburuk gejala-
JRA poliartikular ketika lebih dari gejala arthritis.
empat sendi terserang dan
keadaannya akan terus memburuk; Gejala-gejala utama
dan JRA sistemis yang menyerang
seluruh tubuh. Arthritis awalnya dimulai dengan gejala
kecil yang berlangsung selama berminggu-
minggu atau berbulan-bulan. Pasien tersisa ini akan mengalami kegagalan dalam
biasanya mengalami tahapan ketika mereka mengatur autoregulasi tekanan glomerular,
mengalami rasa lelah yang tak biasa yang dan akan menyebabkan hipertensi sistemik
diikuti dengan rasa tidak enak badan. Ia juga dalam glomerulus. Peningkatan tekanan
mengalami kaku sendi, rasa sakit pada glomerulus ini akan menyebabkan hipertrofi
bagian yang terkena, pembengkakan, dan nefron yang sehat sebagai mekanisme
demam. Gejala-gejala lainnya juga termasuk kompensasi. Pada tahap ini akan terjadi
rasa kesemutan dan mati rasa, jangkauan poliuria, yang bisa menyebabkan dehidrasi
gerak yang berkurang, dan menurunnya dan hiponatremia akibat ekskresi Na melalui
berat badan. urin meningkat. Peningkatan tekanan
glomerulus ini akan menyebabkan
Sementara itu, arthritis rheumatoid yang proteinuria. Derajat proteinuria sebanding
merupakan salah satu jenis yang paling dengan tingkat progresi dari gagal ginjal.
umum dari penyakit ini, juga memiliki Reabsorpsi protein pada sel tubuloepitelial
gejala-gejala sebagai berikut: mata merah, dapat menyebabkan kerusakan langsung
tulang patah, mulut kering, katarak, dan terhadap jalur lisosomal intraselular,
bentol-bentol pada jari. Jenis-jenis arthritis meningkatkan stres oksidatif, meningkatkan
yang lain, seperti osteoarthritis, dapat ekspresi lokal growth faktor, dan
menyebabkan sendi berubah bentuk, melepaskan faktor kemotaktik yang pada
masalah tidur, dan pelemahan otot. akhirnya akan menyebabkan inflamasi dan
fibrosis tubulointerstitiel melalui
Gagal ginjal pengambilan dan aktivasi makrofag.
Inflamasi kronik pada glomerulus dan tubuli
PATOFISIOLOGI akan meningkatkan sintesis matriks
Penyebab yang mendasari CKD bermacam- ektraseluler dan mengurangi degradasinya,
macam seperti penyakit glomerulus baik dengan akumulasi kolagen tubulointerstitiel
primer maupun sekunder, penyakit vaskular, yang berlebihan. Glomerular sklerosis,
infeksi, nefritis interstisial, obstruksi saluran fibrosis tubulointerstitiel, dan atropi tubuler
kemih. Patofisiologi penyakit ginjal kronik akan menyebabkan massa ginjal yang sehat
melibatkan 2 mekanisme kerusakan : (1) menjadi berkurang dan akan menghentikan
mekanisme pencetus spesifik yang siklus progresi penyakit oleh hiperfiltrasi
mendasari kerusakan selanjutnya seperti dan hipertrofi nefron. Kerusakan struktur
kompleks imun dan mediator inflamasi pada ginjal tersebut akan menyebabkan kerusakan
glomerulo nefritis, atau pajanan zat toksin fungsi ekskretorik maupun non-ekskretorik
pada penyakit tubulus ginjal dan ginjal. Kerusakan fungsi ekskretorik ginjal
interstitium; (2) mekanisme kerusakan antara lain penurunan ekskresi sisa nitrogen,
progresif yang ditandai dengan adanya penurunan reabsorbsi Na pada tubuli,
hiperfiltrasi dan hipertrofi nefron yang penurunan ekskresi kalium, penurunan
tersisa. Ginjal kita memiliki 1 juta nefron, ekskresi fosfat, penurunan ekskresi
dan masing hidrogen. Kerusakan fungsi non-ekskretorik
– ginjal antara lain kegagalan mengubah
masing memiliki kontribusi terhadap total bentuk inaktif Ca, menyebabkan penurunan
GFR. Pada saat terjadi renal injury karena produksi eritropoetin (EPO), menurunkan
etiologi seperti yang telah dijelaskan di atas, fungsi insulin, meningkatkan produksi lipid,
pada awalnya ginjal masih memiliki gangguan sistem imun, dan sistem
kemampuan untuk mempertahankan GFR. reproduksi. Angiotensin II memiliki peran
Namun pada akhirnya nefron sehat yang
penting dalam pengaturan tekanan menyebabkan depresi pada sumsum tulang
intraglomerular. Angiotensin II diproduksi sehingga akan menurunkan pembentukan
secara sistemik dan secara lokal di ginjal eritropoetin yang pada akhirnya akan
dan merupakan vasokonstriktor kuat yang menyebabkan anemia. Selain itu
akan mengatur tekanan intraglomerular hiperparatiroidisme sekunder juga akan
dengan cara meningkatkan irama arteriole menyebkan osteodistrofi yang
efferent. Angiotensin II akan memicu stres diklasifikasikan menjadi osteitis fibrosa
cystic, osteomalasia, adinamik bone
oksidatif yang pada akhirnya akan disorder, dan mixed osteodistrofi. Penurunan
meningkatkan ekspresi sitokin, molekul ekskresi Na akan menyebabkan retensi air
adesi, dan kemoaktraktan, sehingga sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
angiotensin II memiliki peran penting dalam oedem, hipertensi. Penurunan ekskresi
patofisiologi CKD. Gangguan tulang pada kalium juga terjadi terutama bila GFR < 25
CKD terutama stadium akhir disebabkan ml/mnt, terlebih pada CKD stadium 5.
karena banyak sebab, salah satunya adalah Penuruan ekskresi ini akan menyebabkan
penurunan sintesis 1,25-dihydroxyvitamin D hiperkalemia sehingga meningkatkan resiko
atau kalsitriol, yang akan menyebabkan terjadinya kardiak arrest pada pasien.
kegagalan mengubah bentuk inaktif Ca Asidosis metabolik pada pasien CKD
sehingga terjadi penurunan absorbsi Ca. biasanya merupakan kombinasi adanya
Penurunan absorbsi Ca ini akan anion gap yang normal maupun peningkatan
menyebabkan hipokalsemia dan anion gap. Pada CKD, ginjal tidak mampu
osteodistrofi. Pada CKD akan terjadi membuat ammonia yang cukup pada
hiperparatiroidisme sekunder yang terjadi tubulus proksimal untuk mengekskresikan
karena hipokalsemia, hiperfosfatemia, asam endogen ke dalam urin dalam bentuk
resistensi skeletal terhadap PTH. Kalsium ammonium. Peningkatan anion gap biasanya
dan kalsitriol merupakan feedback negatif terjadi pada CKD stadium 5. Anion gap
inhibitor, sedangkan hiperfosfatemia akan terjadi karena akumulasi dari fosfat, sulfat,
menstimulasi sintesis dan sekresi PTH. dan anion
Karena penurunan laju filtrasi glomerulus, –
maka ginjal tidak mampu untuk anion lain yang tidak terekskresi dengan
mengekskresikan zat baik. Asidosis metabolik pada CKD dapat
– menyebabkan gangguan metabolisme
zat tertentu seperti fosfat sehingga timbul protein. Selain itu asidosis metabolic juga
hiperfosfatemia. Hiperfosfatemia akan merupakan salah satu faktor dalam
menstimulasi FGF-23, growth faktor ini perkembangan osteodistrofi ginjal. Pada
akan menyebabkan inhibisi 1- CKD terutama stadium 5, juga dijumpai
α penurunan ekskresi sisa nitrogen dalam
hydroxylase. Enzim ini digunakan dalam tubuh. Sehingga akan terjadi uremia. Pada
sintesis kalsitriol. Karena inhibisi oleh FGF- uremia, basal urea nitrogen akan meningkat,
23 maka sintesis kalsitriol pun akan begitu juga dengan ureum, kreatinin, serta
menurun. Akan terjadi resistensi terhadap asam urat. Uremia yang bersifat toksik dapat
vitamin D. Sehingga feedback negatif menyebar ke seluruh tubuh dan dapat
terhadap PTH tidak berjalan. Terjadi mengenai sistem saraf perifer dan sistem
peningkatan hormon parathormon. Akhirnya saraf pusat. Selain itu sindrom uremia ini
akan timbul hiperparatiroidisme sekunder. akan menyebabkan trombositopati dan
Hiperparatiroidisme sekunder akan memperpendek usia sel darah merah.
Trombositopati akan meningkatkan resiko
perdarahan spontan terutama pada GIT, dan
dapat berkembang menjadi anemia bila
penanganannya tidak adekuat. Uremia bila
sampai di kulit akan menyebabkan pasien
merasa gatal
–
gatal. Pada CKD akan terjadi penurunan
fungsi insulin, peningkatan produksi lipid,
gangguan sistem imun, dan gangguan
reproduksi. Karena fungsi insulin menurun,
maka gula darah akan meningkat.
Peningkatan produksi lipid akan memicu
timbulnya aterosklerosis, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung.
Anemia pada CKD terjadi karena depresi
sumsum tulang pada hiperparatiroidisme
sekunder yang akan menurunkan sintesis
EPO. Selain itu anemia dapat terjadi juga
karena masa hidup eritrosit yang memendek
akibat pengaruh dari sindrom uremia.
Anemia dapat juga terjadi karena malnutrisi