NURSEPRENEUR
NURSE INTRAPRENEUR
Ka. Unit Keperawatan (Bangsal,
UGD, ICU, ICCU)
Entreprenuer memiliki sifat
1. Berhasrat mencapai prestasi
2. Seorang Pekerja keras
3. Ingin bekerja untuk dirinya
4. Mencapai kualitas
5. Berorientasi kepada reward dan kesempurnaan
6. Optimis
7. Berorganisasi
8. Berorientasi kepada keuntungan
9. Inovatif
John G. Burch
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETOS
ENTREPRENUERSHIP PERAWAT
Faktor-faktor institusional
Kemampuan individu
INFORMAL: untuk memulai usaha
budaya, norma, perilaku,
persepsi, karakter individu (enterprise)
FORMAL:
peraturan perundangan,
kebijakan pemerintah, STRUKTUR ENTREPRE-
kebijakan organisasi profesi,
tuntutan pasar/klien INSENTIF NUERSHIP
ENFORCEMENT:
penyelenggaraan pelayanan
kesehatan
CATATAN :
Institusi menyusun struktur insentif secara finansial sebagai reward, dan
organisasi dikelola untuk memperoleh keuntungan dari peluang bisnis yang Mary Jesselyn Co (2004)
dijalankannya.
KUADRANT PENGHASILAN
SELF EMPLOYEE
EMPLOYEE Bekerja untuk dirinya
pekerja sendiri
BUSINESS
Bisnis
INVESTMENT
Investasi
Robert T Kiyosaki
PROFIL PERAWAT
ENTREPRENUER
KUALITAS KUALIFIKASI
PERSONAL PROFESIONAL
16 14,04
13,53
14 12,48
11,04
12
Persen (%)
10
8
6
4
2
0
1990 2000 2003 2004
Sumber : BPS Tahun
Jenis layanan dan atau produk
perawat entrepreneur
1. Praktik mandiri keperawatan :
a. Terapi modalitas :
• Perawatan luka
• Perawatan enterostomal
• Perawatan paliative
• Perawatan pasca stroke
• Penanganan gangguan makan pada anak
• Penanganan klien pasca traumatik psikologis ,
dll
b. Terapi komplementer
Jenis layanan dan atau produk
perawat entrepreneur
RANAH TERAPI
BENTUK-BENTUK TERAPI KOMPLEMENTER
KOMPLEMENTER
Pengobatan alternative Terapi herbal, akupunktur, pengobatan herbal Cina
KEPEMIMPINAN
Health
Maintenance Puskes
Organization mas
(HMO)
KESEHATAN
KOMUNITAS
Sektor
Donatur
KAPASITAS PARTISIPASI terkait
Organi Tokoh
sasi
Masya
Masya
rakat rakat Keterangan :
Pengetahuan,
Keyakinan, Nilai-nilai
Aksi
Kemitraan
PERAN ORGANISASI PROFESI DALAM
MENINGKATKAN ENTREPRENEURSHIP PERAWAT
• Isu tentang perawat pengusaha (Nursepreneur) telah meluas ke seluruh penjuru dunia. Namun belum di Indonesia. Belum banyak perawat Indonesia yang terjun dalam dunia Nursepreneur. Hal ini bisa jadi
karena konsep Nursepreneur belum begitu dikenal di Indonesia. Namun paling tidak, ada 5 Alasan Perawat Tidak (Berani) Menjadi Pengusaha (Nursepreneur), yaitu :
• Perawat tidak (berani) menjadi pengusaha karena dirinya tidak yakin bisa menjadi pengusaha. Padahal keyakinan adalah pondasi utama untuk perawat bisa mencapai apapun. Tanpa keyakinan yang positif,
perawat tidak akan bisa menjadi Nursepreneur (perawat pengusaha).
• Solusi #1 – Miliki Keyakinan Yang Positif Bahwa Anda Bisa Menjadi Perawat Pengusaha (Nursepreneur)
• Dunia usaha identik dengan pengambilan resiko. Perawat tidak (berani) menjadi pengusaha karena bisa jadi takut gagal. Gagal memang membuat tidak nyaman, namun kita harus sadari bahwa kegagalan itu
penting.
• Berbisnis apa ya? Mungkin pertanyaan ini yang menjadi pertanyaan banyak orang ketika mau mulai berbisnis. Banyak peluang bisnis disekitar perawat, yang kita perlukan hanya kepekaan untuk melihat dan
menangkap peluang tersebut. Mendirikan Home Care Service, mendirikan Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Keperawatan, layanan daur ulang sampah medis, menjadi supplier Nursing Kit, dan masih banyak
lagi peluang lainnya.
• Resiko menjadi stresor yang cukup ditakuti oleh kebanyakan perawat. Mereka tidak mau kenyamanannya terganggu jika mereka menjadi perawat pengusaha. Padahal, salah satu kunci sukses adalah berani
meninggalkan zona nyaman kita.
• Ada yang mengatakan kegagalan itu menyakitkan. Banyak perawat yang tidak berani menjadi pengusaha karena pernah mencoba, namun gagal. Tidak perlu berdebat, Thomas Alfa Edison harus gagal 9.999
untuk menemukan bola lampu, lalu mengapa anda harus menyerah ketika baru sekali mencoba.
• Ke-5 alasan itu yang paling tidak ada dalam diri perawat, walaupun masih banyak faktor lain yang berpengaruh. Namun satu kalimat yang perlu perawat teriakkan bersama,