Kep
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Memahami Keperawatan
❑ Pengertian Keperawatan
❑ Asuhan Keperawatan
3
KEPERAWATAN
(Standar Profesi Keperawatan, 2010)
4
Asuhan Keperawatan Pasien Kritis
(Barron Valerie A, 2008)
5
Pasien Kritis
(Pilcher Tracy, 2000)
Infusion pump
Enteral pump
Syringe pump
Ventilator
CVVH machine
Blanketrol
IABP
Warmer
WSD
Humidifier
Coping
Behavior
Stress
Effective behavior
Ineffective behavior
✓ Melakukan triage
✓Memberikan asuhan keperawatan kepada semua pasien gawat darurat
dengan berbagai kondisi dan berbagai usia
✓ Mengatur waktu secara efisien
✓Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarganya
✓ Memfasilitasi dukungan spiritual
✓Mengkoordinasikan berbagai pemeriksaan diagnostik dan memberikan
pelayanan secara multidisiplin
✓Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan informasi tentang pelayanan
yang telah diberikan dan kebutuhan tindak lanjut
17
Peran Perawat di ICU dan UGD
(Judith A, 2008)
➢ Memberikan advokasi
➢Menggunakan suaranya untuk memberikan clinical judgnent
➢ Mendemonstrasikan praktik pengasuhan/caring
18
Clinical Judgment → Berpikir Kritis
19
Keperawatan Holistik
(Judith A, 2008)
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien
secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi,
sosial, dan spiritual dari orang sebagai person
20
Praktik Pengasuhan/ “caring”
Suatu keberadaan total manusia, saya peduli dan saya merawat bukan karena saya
seorang perawat bukan karena tugas saya tetapi karena saya seorang manusia (Simon
Roach,1995).
Sesuatu yang paling utama dalam asuhan keperawatan , komplemen dari pengobatan
kuratif, memberikan keunikan dalam keperawatan dan hubungan terjadi ketika
perawat dan pasien bersama-sama secara harmoni mencapai kebutuhan dalam
penyembuhan pasien (Jean Watson,1979)
21
Sepuluh Faktor Karatif Caring
(Jean Watson)
22
❑Menggunakan metoda sistematis dalam penyelesaian masalah caring untuk pengambilan
keputusan secara kreatif dan individualistik
❑Menciptakan lingkungan fisik, mental sosial, dan spiritual yang suportif, protektif dan
korektif
❑Mengijinkan untuk terbuka pada eksistensi fenomenologikal & spiritual, cara penyembuhan
yang tidak dapat dijelaskan secara utuh & ilmiah melalui pemikiran masyarakat modern
23
Isu terkait Keperawatan Holistik
Isu utama → hubungan pasien dan keluarga.
Tip menyelesaikan masalah keluarga
➢ Lakukan sentuhan langsung pada pasien-kelurga
➢ Dalam berkomunikasi dengan pasien-kelurga, hindari sikap yang membuat pasien takut, tidak mau
mendengarkan, dan biarkan keluarga untuk memberikan informasi langsung ke pasien
➢ Biarkan pasien mengetahui berbagai situasi yang terjadi diluar rumah sakit seperti tentang keluarga,
binatang kesayangannya dll
➢ Identifikasi anggota keluarga yang bertanggung jawab dalam menerima dan member informasi
➢ Pertimbangkan orang tepat yang harus menunggu pasien jika diperlukan sewaktu-waktu
➢ Yakinkan bahwa suuport pelayanan tersedia jika pasien atau keluarga memerlukan
24
Kemampuan Minimal ICU
◼ Resusitasi jantung paru
◼ Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan
ventilator
◼ Terapi oksigen
◼ Pemantauan EKG terus menerus
◼ Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
◼ Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
◼ Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan menyeluruh
◼ Pemakaian pompa infuse atau semprit untuk terapi secara titrasi
◼ Kemampuan melakukan tekhnik khusus sesuai dengan keadaan pasien
◼ Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama
transportasi pasien gawat
Klasifikasi Pelayanan ICU
◼ Pelayanan ICU primer (standar minimal)
Mampu melakukan resusitasi dan memberikan ventilasi
bantu kurang dari 24 jam serta mampu melakukan
pemantauan jantung
◼ Pelayanan ICU sekunder (menengah)
Mampu memberikan ventilasi Bantu lebih lama,
melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu
kompleks
◼ Pelayanan ICU tersier (tertinggi)
Mampu melaksanakan semua aspek perawatan/terapi
intensif
Pelayanan ICU Primer
(standar minimal)
Kekhususan yang harus dimiliki;
◼ Ruangan tersendiri; letaknya dekat dengan kamar bedah, ruang darurat
dan ruangan perawatan lain
◼ Memiliki kebijaksanaan/kriteria penderita yang masuk keluar serta
rujukan
◼ Memiliki seorang dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
◼ Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru
(A,B,C,D,E,F)
◼ Konsulen yang membantu harus selalu siap dipanggil
◼ Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar telah terlatih
◼ Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen, kemudahan
diagnostik dan fisioterapi
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
◼ Mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama, melakukan bantuan
hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks, kekhususan yang harus
dimiliki
◼ Memiliki ruangan tersendiri; berdekatan dengan kamar bedah, ruang
darurat dan ruang perawatan lain
◼ Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
◼ Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap saat bila
diperlukan
◼ Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara
keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal mampu RJP
(A,B,C,D,E,F)
Pelayanan ICU Sekunder
(menengah)
◼ Mampu mengadakan tenaga perawat dengan perbandingan
pasien : perawat 1:1 pada setiap saat jika diperlukan
◼ Memiliki perawat yang bersertifikat terlatih perawatan/terapi
intensif
◼ Mampu meberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa lama
dan dalam batas tertentu melakukan pemantauan invasive dan
usaha bantuan hidup
◼ Mampu melayani pemeriksaan laboratorium, roentgen,
kemudahan diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
◼ Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi
Pelayanan ICU Tersier
(tertinggi)
Kekhususan yang harus dimiliki:
◼ Memiliki tempat khusus tersendiri di dalam rumah sakit
◼ Memiliki kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan
◼ Memiliki dokter spesialis yang dapat menanggulangi setiap saat bila
diperlukan
◼ Memiliki seorang kepala ICU yang bertanggung jawab secara
keseluruhan (intensivis), dokter jaga minimal mampu RJP (A,B,C,D,E,F)
◼ Memiliki lebih dari satu staf intensivis
Pelayanan ICU Tersier
(tertinggi)
◼ Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan
pasien:perawat 1:1 pada setiap shif untuk kasus berat dan tidak stabil
◼ Memiliki lebih banyak staf perawat bersertifikat terlatih
perawatan/terapi intensif
◼ Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan perawatan/terapi
intensif
◼ Mampu melayani pemeriksaaan laboratorium, roentgen, kemudahan
diagnostik dan fisioterapi selama 24 jam
Pelayanan ICU Tersier (tertinggi)
◼ Memiliki paling sedikit seorang ahli dalam mendidik staf perawat dan
dokter muda agar dapat bekerja sama dalam pelayanan pasien
◼ Memiliki prosedur untuk pelaporan resmi dan pengkajian
◼ Didukung oleh semua yang ahli dalam diagnostik dan terapi; seperti ahli
penyakit dalam, ahli bedah saraf, ahli kebidanan dan lain-lain
◼ Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tenaga administrasi, tenaga
rekam medis, tenaga untuk ilmiah dan penelitian
◼ Memiliki alat-alat untuk pemantauan khusus, prosedur diagnostik dan terapi
khusus.
Prosedur Pelayanan
Perawatan/Terapi (ICU)
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU :
◼ Diagnosis dan penantalaksanaan spesifik penyakit-
penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat
menimbulkan kematian dalam beberapa menit
sampai beberapa hari
◼ Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital
tubuh sekaligus melakukan penatalaksanaaan spesifik
problema dasar
Prosedur Pelayanan
Perawatan/Terapi (ICU)
◼ Pemantauan fungsi vital tubuh terhadap komplikasi :
1. Penyakit
2. Penatalaksanaan spesifik
3. Sistem bantuan tubuh
4. Pemantauan itu sendiri
◼ Penatalaksanaan untuk mencegah komplikasi akibat koma yang
dalam, immobilitas berkepanjangan, stimulasi berlebihan dan
kehilangan sensori
◼ Memberikan bantuan emosional terhadap pasien yang nyawanya
pada saat itu bergantung pada fungsi alat/mesin dan orang lain
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
◼ Prosedur medis yang menyangkut criteria masuk dan keluar ICU
seharusnya disusun bersama antar disiplin terkait oleh semacam tim
tersendiri dari dokter, perawat dan tenaga administrasi rumah sakit.
Pelayanan ICU meliputi pemantauan dan terapi intensif, karena itu
secara umum prioritas terakhir adalah pasien dengan prognosis buruk
untuk sembuh.
◼ Persyaratn masuk dan keluar ICU hendaknya juga didasarkan pada
manfaat terapi di ICU dan harapan kesembuhannya. Kepala ICU atau
wakilnya memutuskan apakah pasien memenuhi syarat masuk ICU dan
keluar, kepala icu dan wakilnya akan memutuskan pasien mana yang
harus diprioritaskan
Indikasi Masuk ICU
◼ Pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti
bantuan ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infuse secara terus
menerus (contoh; gagal napas berat, pasca bedah jantung terbuka, syok septik)
◼ Pasien yang memerlukan bantuan pemantauan intensif atau non invasive
sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi (contoh: pasca
bedah besar dan luas; pasien dengan penyakit jantung, paru, ginjal atau
lainnya)
◼ Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi-
komplikasi akut, sekalipun manfaat ICU ini sedikit (contoh: pasien dengan
tumor ganas metastasis dengan komplikasi infeksi, tamponade jantung,
sumbatan jalan napas)
Tidak Perlu Masuk ICU
◼ Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan
laboratorium) kecuali keberadaannya diperlukan sebagai
donor organ
◼ Pasien menolak terapi bantuan hidup
◼ Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan
lagi (contoh: karsinoma stadium akhir, kerusakan susunan
saraf pusat dengan keadaan vegetatif).
Indikasi Keluar ICU
◼ Pasien tidak memerlukan lagi terapi intensif karena keadaan membaik atau terapi
telah gagal dan prognosis dalam waktu dekat akan memburuk serta manfaaat
terapi intensif sangat kecil. Dalam hal yang kedua perlu persetujuan dokter yang
mengirim.
◼ Bila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan atau
terapi intensif lebih lama
◼ Terapi intensif tidak memberi manfaat dan tidak perlu diteruskan lagi pada :
◼ Pasien usia lanjut dengan gagal 3 organ atau lebih yang tidak memberikan respon terhadap
terapi intensif selama 72 jam
◼ Pasien mati otak atau koma (bukan karena trauma) yang menimbulkan keadaan vegetatif dan
sangat kecil kemungkinan untuk pulih
◼ Pasien dengan bermacam-macam diagnosis seperti PPOM, jantung terminal, karsinoma yang
menyebar
Pelaksanaan ketiga butir terakhir ini hendaknya dilakukan
atas persetujuan dokter yang mengirim. Apabila tempat ICU
penuh, ada pasien lain lebih kritis yang memenuhi syarat
prioritas pertama, maka pasien yang tidak kritis tetapi
memenuhi kriteria keluar terpaksa dikembalikan ke ruangan,
hendaknya dengan persetujuan dokter yang mengirim.
SARANA DAN PRASARANA ICU
LEVEL I (Minimal)
No MACAM JUMLAH KETERANGAN
▪ Terisolasi
▪ Standar tertentu terhadap :
o Bahaya api
o Bakteriologis
o Kabel monitor
o Ventilasi
o Pipa air
o Komunikasi
2 Bangunan - o AC
o Exhaust fan
▪ Lantai
o Mudah dibersihkan, keras dan rata
o Unit terbuka ukuran 12-16 m2 pert. Tidur
atau
o Unit tertutup ukuran 16-20 m2 per t. Tidur
o Jarak antara t. tidur minimal 2 m
▪ Silinder
Sesuai dengan jumlah tempat ▪ Sentral dengan wall outlets
17 Sumber oksigen
tidur ▪ Ada flowmeter
▪ Medicaloksygen
▪ Monitor RR
25 Copnorgraph (optional) 1 per 6 bed
▪ Monitor PCO2
▪ CMV
26 Ventilator type I 1 per 2 bed ▪ Assisted ventilation
▪ Alarm (low, high pressure)
▪ Volume, CMV, ASS, SIMV, PEEP, alarm
27 Ventilator type II 1 per 4 bed low-high pressure, humidifier, nebulizer
CPAP
NO MACAM JUMLAH KETERANGAN
28 Infant ventilator 1 per 3 bed
▪ Manual resuscitation
▪ Bag 7 mask resuscitator (adult and pediatric)
29 Alat resusitasi Sesuai dengan ventilator
▪ Naso dan oropharyngeal airway (berabgai ukuran
mappelson tipe C
Peralatan intubasi :
- Laryngoscope, - 1 set
McIntosh type
complete with 4
blades
- Orotracheal tube with - 2 set
cuff (no. 6 – 9,5)
- Nasotracheal tube
- 1 set
with cuff (no. 6 – 9)
31
- ET tube, plain (no. 2,5 - 1 set
– 5,5)
- ET stylette - 1 set - Berbagai ukuran
- Magill forcep - 1 set - Berbagai ukuran
- Pembuka mulut - 1 set - Berbagai ukuran
(mouth sore-ader) tipe
Ferguson
- Et brush - 1 set - Berbagai ukuran
- Antibite device - 1 set - Berbagai ukuran
Emergency lit +
32 Minimal 2 buah Tempat obat-obat gawat darurat
emergency trolley
33 Thermometer air raksa 1 buah per bed -
NO MACAM JUMLAH KETERANGAN
Temperature monitor dengan anal/nasal
34 Elektronik thermometer 1 per 2 bed
probe
- 24 jam sehari
✓ lab. Elektronik, kadar gula, kimia
- Sentralisir di lab. RS
35 Sarana pendukung darah
- Bila bed >16
✓ analisis gas darah
✓ portable X-ray
- baju perawat
- jas dokter
37 Pakaian khusus secukupnya
- baju pengunjung
- sandal
- Double viewer
43 Negatoscop (optional) 1 – 2 buah
- Dengan lampu
NO MACAM JUMLAH KETERANGAN
44 Minor surgery set 1 set Dalam rol
- Standard 220 V
49 Titik keluar listrik 4 outlets
- Minimal 75 cm dari lantai
- Suhu 4 – 5 C
52 Lemari pendingin 1 buah
- Untuk menyimpan obat dll
- 1 set
56 Transcutaneous gas monitor Mengukur Pt O2 dan Pt CO2
- optional 1
◼ LEVEL II : Mempunyai alat-alat ventilasi
mekanik dan pemantauan yang lebih canggih
(non-invasif dan invasive)
◼ LEVEL III : Mempunyai alat-alat ventilasi
mekanik dan pemantauan yang lebih canggih
dan kemampuan melakukan bantuan hidup
ekstra korporatif
Unit - Unit Khusus