Anda di halaman 1dari 21

CKD

• Chronic Kidney Disease (CKD) didefinisikan sebagai kelainan struktur atau fungsi ginjal,
terjadi selama >3 bulan yang berakibat pada kesehatan.
EPIDEMIOLOGI

• Penyakit ginjal adalah penyebab utama kematian kesembilan di Amerika Serikat. NHANES III
memperkirakan bahwa prevalensi penyakit ginjal kronis pada orang dewasa di Amerika Serikat
adalah 11% (19,2 juta) dengan 3,3% (5,9 juta) CKD tahap 1, 3% (5,3 juta) CKD tahap 2, 4,3%
(7,6 juta) CKD tahap 3, 0,2% (400.000) CKD tahap 4, dan 0,2% (300.000) CKD tahap 5.
ETIOLOGI

Kelainan parenkim ginjal Penyakit obstruktif ginjal

Glomerulonefritis 50% Urolithiasis

Nefropati diabetik 27% BPH

Hipertensi 13% Striktur uretra

Lain-lain 10%  

(Penyakit ginjal polikistik, SLE,

TBC)

 
PATOFISIOLOGI
• Pengurangan massa ginjal -> hipertrofi structural dan fungsional nefron sbg
kompensasi -> peningkatan aktivitas RAA intrarenal -> hiperfiltrasi ->
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus ->penurunan fungsi
nefron progresif
• Stadium dini -> terjadi kehilangan daya cadang ginjal (LFG normal/meningkat)
-> penurunan perfusi (ureum kreatini meningkat) -> LFG 60% (asimtomatik)
-> LFG 30% keluhan nokturia, lemah, mual, nafsu makan turun, BB turun ->
LFG <30% gejala dan tanda uremia nyata : anemia, peningkatan TD, gangguan
metabolism fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah, mudah infeksi, ggn
keseimbangan cairan dan elektrolit -> LFG <15% gejala komplikasi serius,
perlu terapi pengganti ginjal (dialysis/transplantasi ginjal) karena telah terjadi
gagal ginjal
GEJALA KLINIS

• Edema
• Hipokalemia atau Hiperkalemia
• Hiperfosfatemia dan Hipokalsemia
• Metabolik Asidosis.
• Gangguan Hematologik
• Gangguan kardiovaskular
DIAGNOSIS
• Pada anamnesa pasien biasanya ditemukan keluhan seperti mual, muntah, diare, nyeri perut,
hilangnya nafsu makan, penurunan produksi urin, bengkak-bengkak di tubuh, lesu, mudah lelah,
hingga masalah berkonsentrasi dan kebingungan. 3 Kejang dan koma juga dapat dijumpai pada
pasien CKD yang telah parah. Sering ditemukan adanya riwayat keluarga yang mengalami CKD,
sedangkan pada pasien remaja muda akan dikeluhkan gangguan pertumbuhan. Selain itu juga
dapat ditanyakan riwayat konsumsi minuman berenergi dalam jumlah besar dan jangka waktu
yang lama dan juga penyakit kronis yang sedang diderita seperti DM, hipertensi dan gagal
jantung.
• Gejala gagal ginjal kronik baru akan terlihat jika sudah mencapai tahap 4 atau 5, gejala kliniknya
dapat berupa pernapasan dan detak jantung yang cepat, fatigue, berkurangnya berat badan,
anoreksia, nokturia, dan pruritus. Gejala ini terjadi akibat dari akumulasi bahan-bahan yang
bersifat toksin yang tidak dapat dibuang oleh tubuh. Namun, gejala klinis yang muncul sesuai
dengan penyakit yang mendasari seperti DM, ISK, nefrolithiasis, hipertensi, dan lainnya.
• Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk membantuk menegakkan diagnosa CKD antara
lain urinalisa, hitung darah lengkap serta, elektrolit, pengukuran BUN dan kreatinin serum.
TATALAKSANA
• Sesuai penyakit yang mendasari
• Pencegahan dan terapi terhadap kondisi kormobid
• Memperlambat perburukan fungsi ginjal
• Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular
• Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
• Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Derajat LFG Rencana tatalaksana
1 >90 - Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi perburukan,
fungsi ginjal, memperkecil risiko kardiovaskular

2 60-90 - Menghambat perburukan fungsi ginjal

3 30-59 - Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15-29 - Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 <15 - Terapi pengganti ginjal


KOMPLIKASI
• Kardiovaskular
• Anemia
• Gangguan keseimbangan asam basa, cairan dan elektrolit
PENCEGAHAN
• Pengobatan hipertensi yaitu makin rendah tekanan darah makin kecil resiko penurunan fungsi
ginjal.
• Pengendalian gula darah, lemak darah, dan anemia.
• Penghentian merokok.
• Peningkatan aktivitas fisik.
• Pengendalian berat badan.
OBSTRUKSI UROPATI
Obstruksi uropati adalah proses adanya sumbatan yang terjadi pada sistem saluran kemih. Dapat bersifat
akut maupun kronis

Berdasarkan lokasinya :
1. SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS
• SISTEM KALIKS, PYELUM
• URETER

2. SALURAN KEMIH BAGIAN BAWAH


• URETHRA : PARS POSTERIOR DAN PARS ANTERIOR
DIDAPAT
KONGENITAL
Neoplasia Inflamasi Lain-lain

Saluran kemih Ginjal - Kista ginjal     Batu


sebelah atas - Kista peripelvik Papilla terkelupas
- Obstruksi PUJ (termasuk vasa aberan) Trauma
Aneurisma arteri renalis

Ureter - Striktura     - Batu ureter


- Ureterokal - Fibrosis retroperitoneal
- Refluks vesikometer - Lipomasatosis pelvis
- Klep ureter - Aneurisma aorta
- Ginjal ektopik - Terapi radiasi
- Ureter retrokaval
- Prune belly

           
Saluran kemih Buli-buli     Sistitis  
sebelah bawah Uretra - Katup uretra posterior - BPH - Prostatitis  
- Fimosis - Kanker prostat - Abses parauretra
- Hipospadias/epispadias - Kanker uretra - Stenosis
- Kanker uretra meatusuretraeksterna
- Kanker penis
GEJALA KLINIS

• gejala klinis berupa :


• nyeri kolik pada pinggang yang menjalar sepanjang perjalanan ureter
• hematuri makroskopik (berasal dari batu saluran kemih)
• demam, dan menggigil jika disertai infeksi
• perasaan panas pada saat berkemih, dan
• urine keruh.
PEMERIKSAAN FISIK
• Ginjal yang mengalami hidronefrosis mungkin teraba pada palpasi atau terasa nyeri pada saat
perkusi.
• Perlu dicari kemungkinan penyebab obstruksi dari saluran kemih bawah, yang menyebabkan
obstruksi saluran atas, misalkan BPH, striktur uretra, kanker prostat, kanker buli-buli, kanker
serviks, sehingga perlu dilakukan colok dubur atau colok vagina.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium
• USG
TATALAKSANA
• Pemberian NSAID
• Pemasangan kateter nefrostomi
– Pemasangan kateter nefrostomi, dapat dilakukan secara perkutan yaitu dengan tuntunan USG atau
dengan operasi terbuka, yaitu memasang kateter yang diletakkan di kaliks ginjal urine atau nanah
yang berada pada sistem pelvikales ginjal dapat dikeluarkan.
HIDRONEFROSIS
• Hidronefrosis adalah pembengkakan ginjal yang terjadi sebagai akibat akumulasi urin di
saluran kemih bagian atas. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya penyumbatan di suatu
tempat di sepanjang saluran kemih.
• Hidronefrosis bisa terjadi unilateral maupun bilateral. Hidronefrosis unilateral disebabkan
karena kelainan di atas vesika urinaria dan hidronefrosis bilateral diakibatkan oleh kelainan
pada vesika urinaria dan organ di bawahnya
ETIOLOGI

• Stenosis Ureteropelvic Junction


• Refluks Vesiko-Ureter
• Ureterokel
• Kista Ginjal
• Benda Asing
• Tumor
GEJALA KLINIS

• Rasa sakit di panggul dan punggung


• Disuria (nyeri pada saat miksi)
• Menggigil
• Demam
• Nyeri tekan
• Piuria : adanya sel leukosit dalam jumlah tertentu di dalam urine. Secara makroskopis terlihat urine
keruh seperti susu atau pus akibat leukosit di dalam urine yang sangat banyak.
• Hematuria : didapatkannya sel darah merah dalam urine. Secara makroskopis dapat dilihat urine
berwarna merah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG
• Pada pemeriksaan USG tampak adanya hidronefrosis, pelebaran sistem kalises, serta penipisan
parenkim ginjal.
TATALAKSANA

• Berdasarkan penyebabnya
• Pembedahan dilakukan pada kasus stenosis UPJ
– pielopasty
KOMPLIKASI

• Akumulasi cairan di pielum dan kaliks


• Pembesaran ginjal bertahap

Anda mungkin juga menyukai