Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. EPIDEMIOLOGI
• World Health Organization (WHO) melaporkan dalam Global
Tuberculosis Report 2011 diperkirakan insiden kasus TB mencapai 8,7 juta (termasuk 1,1 juta dengan koinfeksi HIV) dan 990 ribu orang meninggal karena TB. • 75 % diantaranya berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun. ETIOLOGI Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 um dan tebal 0.3-0.6 um Sebagian besar dinding kuman terdiri atas asam lemak (lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLINIS • Gejala respiratorik batuk ≥ 2 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada. • Gejala sistemik demam, malaise, keringat malam, anoreksia, dan berat badan menurun PENEGAKAN DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik, pemeriksaan fisik, pemeriksaan bakteriologik, radiologik dan pemeriksaan penunjang lainnya. Pemeriksaan fisik demam, konjungtiva anemis, berat badan berkurang, redup pada apeks paru dan auskultasi suara napas tambahan berupa ronki basa, kasar dan nyaring (bila dicurigai infiltrat luas), suara napasnya menjadi vesikular melemah (bila infiltrat diliputi penebalan pleura). Bila mengenai pleura, sering terbentuk efusi pleura. Paru yang sakit terlihat tertinggal dalam pernapasan. Perkusi memberikan suara pekak. Auskultasi memberikan suara napas yang lemah sampai tidak terdengar sama sekali. PENEGAKAN DIAGNOSIS Pemeriksaan laboratorium a. Darah Hb cenderung menurun, Diffcount shift to the left, dan LED meningkat. b. Sputum Pada pewarnaan tahan asam akan terlihat kuman berwarna merah dan latar belakang berwarna biru. Pemeriksaan radiologi infiltrat, garis-garis fibrotik, penebalan pleura (pleuritis), massa cairan di bagian bawah pleura (efusi pleura/ empiema), bayangan hitam radiolusen di pinggir paru/ pleura (pneumotoraks). PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium a. Darah b. Sputum (Mikroskopik, Pembiakan dan PCR) Pemeriksaan Radiologi a. Foto Toraks PENATALAKSANAA N Tahap awal Pengobatan diberikan setiap hari. Secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan. Tahap lanjutan Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Kisaran Dosis OAT Lini Pertama Bagi Pasien Dewasa KATEGORI 1 Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru: pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis, pasien TB paru terdiagnosis klinis, dan pasien TB ekstra paru. Tabel Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3
KATEGORI 2ini diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya Paduan OAT (pengobatan ulang): pasien kambuh, pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1 sebelumnya, dan pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up). Tabel Dosis Paduan OAT KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 2 Tabel 6. Dosis Paduan OAT Kombipak Kategori 2: 2HRZES/HRZE/5H3R3E3 ◉ THANKYOU!