Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK SAMPLING

Pengertian Teknik Sampling

(Margono, 2004: 125) menyatakan bahwa yang


dimaksud dengan teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif
Secara skematis,
menurut (Sugiyono,
2001: 57) teknik
sampling ditunjukkan
pada gambar di bawah
ini
Probability Sampling dinyatakan simple
(sederhana) karena stratified random sampling
pengambilan sampel biasa digunakan pada
anggota populasi dilakukan populasi yang mempunyai
secara acak tanpa susunan bertingkat atau
memperhatikan strata yang berlapis-lapis.
ada dalam populasi itu.
teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) Simple Random Sampling Proportionate Stratified
populasi untuk dipilih menjadi anggota Random Sampling
sampel.
Disproportionate Stratified Cluste Sampling
Random Sampling (Area Sampling)

teknik ini digunakan


teknik ini digunakan untuk bilamana populasi tidak
menentukan jumlah sampel terdiri dari individu-
bila populasinya berstrata individu, melainkan terdiri
tetapi kurang proporsional. dari kelompok-kelompok
individu ataucluster
nonprobability sampling
Sampling Sistematis

teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari


anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

Sampling Kuota
teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
unsur atau anggota populasi untuk dipilih mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
menjadi sampel. diinginkan

Sampling Aksidental

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu


siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data
Sampling Purposive teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi


Sampling Jenuh
digunakan sebagai sampel

teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,


Snowball Sampling kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk
dijadikan sampel
Sebuah kerangka sampling yang baik, menurut (Margono, 2004: 131) harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:

1 Harus meliputi seluruh unsur sampel (tidak satu unsur pun yang tertinggal)

2 Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali

3 Harus up to date

4 Batas-batasnya harus jelas

5 Harus dapat dilacak di lapangan


Populasi : ibu bersalin normal di puskesmas bangsal pada bulan januari-mei
2017 berjumlah 50 ibu
Sampel : sebagian ibu bersalin normal di puskesmas bangsal pada bulan
januari-mei 2017 berjumlah 30 ibu
Kriteria inklusi : semua ibu bersalin normal di puskesmas bangsal yang bersedia
sebagai respondent
Kriteria ekssklusi : respondent yang tidak berada di tempat saat di lakukan
penelitian karena sakit dan ada kepentingan mendadak
Teknik pengambilan sampel : cluster sampling

Jenis penelitian : analitik


Pendekatan : retrospektif
Judul : perbedaan derajat rupture perineum pada ibu bersalin normal antara
posisi semi fowler dengan posisi litotomi di puskesmas bangsal pada tahun
2017

RM : adakah perbedaan derajat rupture perineum pada ibu bersalin normal


antara posisi semi fowler dengan posisi litotomi di puskesmas bangsal pada
tahun 2017?

Ha: ada perbedaan derajat rupture perineum pada ibu bersalin normal antara
posisi semi fowler dengan posisi litotomi di puskesmas bangsal

Variabel : independent: posisi semi fowler dengan posisi litotomi


dependent : derajat rupture perineum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai