Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Pengampu
Akhmad Khusni Mubaroq, M.Pd.
BERBICARA UNTUK KEPERLUAN
AKADEMIK
KONSEP BERBICARA
 Tarigan (1986:3) mengemukakan bahwa berbicara adalah
kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata yang bertujuan untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan orang tersebut.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:144) berbicara adalah


suatu berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat,
dengan berbicara manusia dapat mengungkapkan ide, gagasan,
perasaan kepada orang lain sehingga dapat melahirkan suatu
interaksi
LANJUTAN…
 Simpulanberbicara adalah suatu kemampuan
seseorang untuk bercakap-cakap dengan
mengujarkan bunyi-bunyi bahasa untuk
menyampaikan pesan berupa ide, gagasan,
maksud atau perasaan untuk melahirkan interaksi
kepada orang lain.
PRINSIP BERBICARA
 Prinsip motivasi
 Penegertian berkaitan dengan pengetahuan dan
memberikan contoh-contoh
 Prinsip kegunaan
 Prinsip keinderaan
 Prinsip ulang
 Prinsip perhatian
TUJUAN DAN JENIS BERBICARA
 Tujuan utama berbicara adalah untuk menginformasikan
gagasan-gagasan kepada pendengar yang harus
ditempatkan sebagai sarana penyampaian sesuatu.

 Berdasarkan situasi Berbicara formal dan non formal


 Berdasarkan keterlibatan pelaku  berbicara individual
dan kelompok, ex: pidato, diskusi,debat
 Alur pembicaraan  berbicara monologis dan dialog,
ex: pengantar dalam naskah drama, drama
SITUASI DALAM BERBICARA
 Situasi dalam berbicara digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. situasi formal terikat pada aturan baik tata krama
maupun kebahasaan.
2. Nonformal tidak terlalu terikat pada aturan-aturan,
berlangsung secara spontan dan tanpa perencanaan.
3. waktu: pagi, siang, sore, malam.
4. Tempat, in door, out door
MENGANALISIS SITUASI
 Sebelum mulai berbicara, pembicara harus menganalisis
situasi yang mungkin akan berlangsung ketika berbicara.

Dalam menganalisis situasi akan muncul persoalan berikut.


 Adat istiadat apakah yang mengikat mereka?

 Apakah mereka berani dan senang mengajukan


pertanyaan?
 Lebih suka manakah mereka antara pembicaraan formal

ataukah informal?
LANJUTAN…
 Selain beberapa hal yang telah disebut di atas,
pembicara juga perlu menganalisis pendengar.

1. Data umum (jumlah hadirin, usia, pekerjaan,


pendidikan, dan keanggotaan politik atau sosial)
2. Data khusus (pengetahuan pendengar mengenai
topik yang akan dibawakan, minat dan
keinginan pendengar, sikap pendengar)
ALUR BERBICARA
 Alur dalam kegiatan berbicara baik formal
maupun nonformal hendaknya jelas, kemana arah
pembicaraan yang sedang dibahas. Diusahakan
jangan sampai melenceng dari topik yang sedang
dibicarakan, agar tujuan berbicara dapat tercapai
sebagaimana mestinya.
PERANAN BERBICARA
 Berbicara merupakan bagian dari dari ketrampilan berbahasa
yang sangat penting dalam keihidupan sehari-hari, sebab kita
dituntut dapat berbicara yang baik dan dapat memberikan
pengaruh yang positif pada masyarakat.

 Berbicara adalah keterampilan berbahasa sebagai alat


komunikasi dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
oleh sebab itu, kita harus berusaha benar dalam berbicara.
Orang yang terampil dalam berbicara dapat:
1. menutupi kelemahan dirinya

2. meredam kemarahan
3. mendamaikan pertengkaran
KAITAN BERBICARA DENGAN KETERAMPILAN
BERBAHASA DAN KOMPONEN LAIN

 Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa dapat


dikaitkan dengan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu
membaca, menyimak, dan menulis.

1. Hubungan berbicara dengan membaca, yaitu berbicara


dapat dijadikan bentuk reproduksi dari proses membaca.
2. Hubunga berbicara dengan menyimak, yaitu kemampuan
berbicara dimulai dengan proses menyimak.
3. Hubungan berbicara dengan menulis, yaitu kemampuan
menulis dapat dijadikan sarana pendukung berbicara.
TAHAPAN DALAM BERBICARA

 Persiapan
1. Menentukan topik,
2. Mengumpulkan bahan,
3. Membuat kerangka karangan,
4. Menguraikan secara mendetail.

 Pelaksanaan kegiatan
 evaluasi
BERBICARA UNTUK PRESENTASI

Keterampilan berbicara di depan umum (public


speaking) atau melakukan presentasi (prenta-tion)
secara efektif dengan bahasa lisan (verbal) adalah
kebutuhan untuk orang-orang yang ingin sukses.
Apapun profesi atau pekerjaan seseorang: politisi,
pejabat pemerintah, manajer perusahaan, pegawai
atau karyawan, profesional, ilmuwan, pengusaha,
dan guru, suatu saat pasti dituntut untuk berbicara
atau memberi presentasi di depan orang banyak.
HAL-HAL PERLU DIPERHATIKAN DALAM BERBICARA
1. Komunikasi efektif
pesan yang disampaikan oleh pembicara dapat dipahami baik oleh
pendengar.

2. Mempersiapkan materi pembicaraan (topik, tujuan)


3. Teknik berbicara
 Pendekatan dan permulaan
 Mengatasi kegugupan di depan umum
 Membuat ketertarikan pendengar
 Menjaga ketepatan berbicara, kejernihan, dan volume suara
 Mempercayai kemampuan diri
4. Tanggung jawab pembicara.
Pembicara yang sedang berbicara di depan umum
memiliki tanggung jawab. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh pembicara, yaitu:
1. Pembicara harus memiliki etika yang baik.

2. tidak mengejek atau menyudutkan kelompok


tertentu.
3. memberikan suatu pengetahuan intelektual

4. Pembicara yang baik akan melakukan yang terbaik.


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat berbicara di
depan umum (presentasi/seminar), yaitu:
1. Kontak mata

2. Intonasi suara

3. Sikap penyaji

4. Penggunaan tata bahasa

5. Penggunaan catatan

6. Lama penyajian

7. Penampilan umum (membangkitkan rasa hormat)

Anda mungkin juga menyukai