Anda di halaman 1dari 17

TALASEMIA

Wirdayanti (201901080)
Ni Nyoman Tina Dwi Susanti (201901062)
Sandy Claudio Labulu (201901072)
Yordan Sesar (201901082)
 

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
VISI STIKES WN PALU:
Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu Menghasilkan Lulusan
yang Profesional Sesuai dengan Kompetensi
dan Bersaing secara Internasional ditahun 2026

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Anatomi Dan Fisiologi
Pembentukkan atau sintesis hemoglobin
atau sintesis hemoglobin dimulai dari
eritroblas sampai berlangsung pada tingkat
normoblas. Retikulosit bagian hem
(gabungan darah dari hemoglobin)
terutama disintesis dari asam asetat dan
gliserin sebagian besar sintesis ini terjadi
dalam mitokondria. Langkah awal
pembentukkan senyawa pirol. Selanjutnya
empat senyawa pirol (nama kimia asam)
bersatu membentuk senyawa protoproferin
berkaitan dengan besi membentuk molekul
hem. Akhirnya empat molekul berikatan
dengan satu molekul gloin. Suatu molekul
globulin disintesis dalam ribosom reticulum
endoplasma membentuk hemoglobin.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
DEFINISI TALESEMIA
Thalassemia adalah
sekelompok heterogen
anemia hipopkromik dengan
berbagai derajat keparahan.
Efek genetik yang mendasari
meliputi delesi total atau penyakit thalassemia
parsial gen rantai globin dan adalah sekelompok
substitusi, delesi atau insersi heterogen anemia
nukloetida (Behrman, 2012). hipopkromik yang
diturunkan dan ditandai
oleh defisiensi produk
rantai globin pada
hemoglobin.
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
ETIOLOGI
Menurut Yuliastati & Nining (2016)
Sebagian besar penderita thalassemia
terjadi karena faktor turunan genetik
pada sintesis hemoglobin yang
diturunkan oleh orang tua

Sementara menurut Ngastiyah (2006) penyebab


kerusakan tersebut karena hemoglobin yang
tidak normal (Hemoglobinopatia) dan kelainan
hemoglobin ini karena adanya gangguan
pembentukkan yang disebabkan oleh gangguan
structural pembentukkan hemoglobin
(Hemoglobin abnormal)

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
PATOFISIOLOGI

Normal hemoglobin terdiri dari Hb A dengan dua


polipeptia rantai α dan dua rantai β. Pada β thalassemia
yaitu tidak adanya atau kurangnya rantai β dalam
molekul hemoglobin yang mana ada gangguan
kemampuan eritorsit membawa oksigen. Ada suatu
kompensator yang meningkat dalam rantai α, tetapi
rantai β memproduksi secara terus menerus sehingga
menghasilkan hemoglobin defective.
Ketidakseimbangan polipeptida ini memudahkan
ketidakstabilan dan disintegrasi
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
MANIFESTASI KLINIK

Thalassemia Minor/ThalasemiaTrait

Thalassemia Mayor

Thalassemia Intermedia

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
KLASIFIKASI

Thalassemia α
Thalassemia α merupakan
jenis thalassemia yang
mengalami penurunan
sintesis dalam rantai α. Thalassemia β
Thalassemia β merupakan
jenis thalassemia yang
mengalami penurunan
pada rantai β.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Pencegahaan primer, sekunder, dan
tersier

 Pencegahan primer
Pengetahuan mengenai penyakit talasemia memegang peranan yang sangat
penting dalam program pencegahan talasemia di masyarakat. Edukasi tentang
penyakit talasemia yang bersifat genetik dan diturunkan, serta kasus ”carier”
nya di masyarakat.

 Pencegahaan sekunder
1. Skrining
2. Deteksi dini

 Pencegahaan tersier
Bagi penyandang talasemia adalah mencegah agar tidak timbul komplikasi
yang makin memperberat kondisi kesehatannya.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
PENETALAKSANAAN
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Terapeutik Keperawatan
1. Terapi diberikan secara Tindakan keperawatan yang dapat
teratur dilakukan terhadap pasien dengan
thalassemia diantaranya membuat
2. Transfuse dengan dosis 15- perfusi jaringan pasien menjadi
20 ml/kg sel darah merah adekat kembali, mendukung anak
(PRC) tetap toleran terhadap aktivitasnya,
memenuhi kebutuhan nutrisi yang
3. Siderosis miokardium adekuat dan membuat keluarga
4. Terapi hipertransfusi dapat mengatasi masalah atau
mencegah splenomegaly stress yang terjadi pada keluarga
massif
5. Imunisasi
VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
KOMPLIKASI

Komplikasi jantung
Komplikasi pada Tulang
Pembesaran Limpa (Splenomegali)
Komplikasi pada Hati
Komplikasi pada Kelenjar Hormon

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
Proses Keperawatan

1. PENGKAJIAN
• Biodata
• Riwayat kesehatan anak
• Pertumbuhan dan perkembangan
• Pola makan
• Pola aktivitas
• Riwayat kesehatan keluarga
• Data keadaan fisik anak thalassemia

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
NEXT…

2. Diagnosa keperawatan
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru.
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
• Gangguan tumbuh kembang berhubungan
dengan Efek Ketidakmampua Fisik.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
NEXT…

3. Intervensi keperawatan
Intervensi pada diagnosa 1:
 Observasi:
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas.
2. Monitor pola napas (Seperti bradipnea, takipnea,
hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksik).
3. Palpasi kesimterisan ekspansi paru d) Auskultasi bunyi
napas e) Monitor saturasi oksigen
 Terapeutik:
1. Posisikan semi fowler atau fowler.
2. Berikan oksigen jika perlu

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
NEXT…

4. Implementasi keperawatan
Ukuran implementiasi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
NEXT…

5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan dari
rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah
tujuan tercapai.

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

VISI Program Studi NERS: Menjadikan Program Studi Pendidikan Ners Yang
Unggul Dalam Pengembangan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat
Serta Berdaya Saing Nasional Pada Tahun 2026

Anda mungkin juga menyukai