LANJUT
PRATAMA SATRIO
1865050036
PEMBIMBING :
D R . H I L D E BR A N D HA N O C H WAT U P O NG O H , S P. P D
K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U P E N YA K I T D A L A M
PERIODE 24 FEBRUARI – 2 MEI 2020
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A
Definisi
Diabetes Mellitus
Gestasional
1. Diabetes Melitus mencakup 3 sub
kelompok diagnostik
Diabetes Mellitus tipe I (Insulin Diabetes Mellitus tipe II (non-insulin
Diabetes Mellitus lain (sekunder)
dependent) dependent)
• Sering terdapat pada anak-anak • Biasanya timbul pada umur > 40 • Pada DM jenis ini hiperglikemia
dan dewasa muda, namun tahun. berkaitan dengan penyebab lain
demikian dapat juga ditemukan • Kebanyakan pasien DM jenis ini yang jelas, meliputi penyakit-
pada setiap umur bertubuh gemuk, dan resistensi penyakit pankreas,
• Destruksi sel-sel pembuat insulin terhadap kerja insulin dapat pankreatektomi, sindroma cushing,
melalui mekanisme imunologik --> ditemukan pada banyak kasus. acromegaly dan sejumlah kelainan
hilangnya hampir seluruh insulin • Produksi insulin biasanya memadai genetik yang tak lazim.
endogen. untuk mencegah KAD, namun KAD
• Pemberian insulin eksogen dapat timbul bila ada stress berat.
terutama tidak hanya untuk ↓ • Insulin eksogen dapat digunakan
kadar glukosa plasma, juga untuk untuk mengobati hiperglikemia
menghindari ketoasidosis diabetika yang membandel pada para pasien
(KAD) & mempertahankan jenis ini.
kehidupan.
2. Toleransi Glukosa yang terganggu
• Merupakan klasifikasi yang cocok untuk para penderita yang mempunyai kadar
glukosa plasma yang abnormal namun tidak memenuhi kriteria diagnostik.
Terapi Non
Farmakologi Terapi
farmakologi
Terapi Non Terapi gizi medis merupakan salah satu terapi non farmakologi yang
Farmakologis sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes.
Beberapa manfaat yang telah terbukti dari terapi gizi medis ini antara lain :
- ↓ berat badan
- ↓ tekanan darah sistolik dan diastolik,
- ↓ kadar glukosa darah, memperbaiki profil lipid
- ↑ sensitivitas resseptor insulin
- memperbaiki system koagulasi darah.
Tujuan dari terapi
gizi medis ini
adalah untuk
mencapai dan
mempertahankan
Glukosa darah 2
Glukosa puasa
jam setelah Kolesterol LDL < Kolesterol HDL > Trigliserida < 150
berkisar 90-130 Kadar Hb1C < 7%
makan < 180 100 mg/dl 40 mg/dl 15 mg/dl
mg/dl
mg/dl
Terapi farmakologis
Agen
Insulin hipoglikemik
oral
Insulin
Keputusan penggunaan insulin harus didiskusikan bersama antara pasien dan
keluarga.
Bagi orang tua yang tergantung kepada orang lain untuk memberikan insulin,
pemberian dosis long acting akan lebih nyaman, meskipun cara ini tidak akan
memberikan kontrol yang baik.
Agen insulin terbaru yang long acting seperti Giargine dan Detemir dapat
memperbaiki control glikemi dengan frekuensi hipoglikemia yang lebih
jarang.
Agen hipoglikemik oral
Metformin
Sulfonilurea atau berbagai sediaan insulin secretagogues rapid-acting
Thiazolidinediones
Acarbose
Exenatide (analog glucagon-like peptide-1) dan Sitagliptin (dipeptidyl peptidase-4 inhibitor).
Glinid
• National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) merekomendasikan
metformin sebagai lini pertama terapi kecuali mereka yang mempunyai kontraindikasi
Metformin seperti kerusakan ginjal, tanda-tanda kerusakan hati atau hipoksia.
• Hal ini disebabkan metformin memiliki keuntungan kardiovaskular dan risiko terjadi
hipoglikemia yang rendah.
• Repaglinide (Prandin) adalah obat oral glukosa baru yang dapat digunakan dalam
penggunaan monoterapi atau kombinasi dengan metformin untuk diabetes tipe 2.
• Serupa dengan sulfonilurea utama yaitu dapat sekresi insulin pankreas tapi sistem
Glinid kerjanya terpisah pada sel β pancreas dan memiliki sistem kerja lebih pendek, dan
lebih cepat bereaksi daripada golongan sulfonilurea.
• Tetapi obat ini bermanfaat bagi pasien lanjut 20 usia dengan pola makan yang tidak
teratur atau mereka yang rentan terhadap hipoglikemia .
Komplikasi
Peripheral Komorbiditas
Risiko Kehilangan
arterial disease dan kelemahan
Kardiovaskuler penglihatan
(PAD) fungsional
Gait dan
Perawatan kaki Kelemahan
Keseimbangan
RISIKO KARDIOVASKULER PERIPHERAL ARTERIAL DISEASE (PAD)
oFaktor-faktor risiko kardiovaskuler harus segera oRisiko PAD meningkat pada usia yang lebih tua
diatasi mengingat kebanyakan pasien dengan dan 3-6 kali lebih sering dijumpai pada yang
diabetes banyak yang meninggal akibat penyakit diabetes.
kardiovaskuler.
oAkibat kalsifikasi pada pembuluh darah pada
oFaktor-faktor risiko ini diatasi dengan ekstremitas bawah, tekanan disana cenderung
menggunakan statin, antihipertensi, dan meninggi.
antiplatelet.
oPenggunaan obat-obatan ini juga harus diawasi
oPAD kaki sakit saat digunakan, ulserasi, dan
efek sampingnya : hipotensi postural, bradikardia gangrene, atau nyeri saat istirahat akibat
dan mialgia, pendarahan, serta risiko terjatuh iskemia, dengan potensi amputasi pada
dan fraktur pada orang tua yang lemah. ekstremitas bawah.
KOMORBIDITAS DAN KELEMAHAN
KEHILANGAN PENGLIHATAN
FUNGSIONAL
oMasalah-masalah pada orang tua termasuk oRisiko berkembangnya retinopati dapat
lemahnya penglihatan, kelemahan kognitif, diminimalisir oleh pengkontrolan kadar
dan masalah sendi, yang mana dapat glukosa darah yang baik dan penatalaksanaan
menghambat kemampuan pasien untuk dengan menggunakan ACE inhibitor
mengkontrol glukosa darah atau menginjeksi dianjurkan.
insulin.
oUntuk memonitor terjadinya ini, skrining
oInfeksi yang rekurens biasa terjadi pada orang retina harus dilakukan secara rutin.
tua dengan episode hiperglikemia sebagai
akibat polifarmasi, yang berbarengan dengan
kelemahan ginjal dan hati, yang menyebabkan
efek samping obat dapat meningkat.
GAIT DAN KESEIMBANGAN PERAWATAN KAKI