PENDAHULUAN
bidang kesehatan. Sebagian besar pasien datang dalam keadaan keadaan stabil dan
sebagian lainnya datang dalam keadaan gawat darurat yang memerlukan tindakan
yang cepat dan tepat. Kejadian perdarahan akut saluran cerna ini tidak hanya terjadi
diluar rumah sakit saja namun dapat pula terjadi pada pasien – pasien yang sedang
Manifestasi dari masalah ini bervariasi mulai dengan perdarahan samar yang tidak
dirasakan hingga perdarahan masif yang mengancam jiwa. Pendekatan pada pasien
dengan perdarahan dan lokasi perdarahan saluran cerna adalah dengan menentukan
beratnya perdarahan dan lokasi perdarahan. Hematemesis (muntah darah segar atau
hitam) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas, proksimal dari
Ligamentum Treitz, mulai dari esophagus, gaster, duodenum sampai bagian proksimal
dari jejunum. Melena (tinja hitam, bau khas) biasanya akibat perdarahan saluran cerna
bagian atas, meskipun demikian perdarahan dari usus halus atau kolon bagian kanan,
ditemukan sebagian kasus kegawatan dengan tingkat mortalitas 5-10%. Pada negara
Indonesia, kejadian yang sebenarnya belum dapat diketahui dengan pasti. Namun
secara garis besar masih terdapat kasus mortalitas yang cukup signifikan yaitu sekitar
25%.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan dan mencernanya menjadi zat –
zat gizi dan energi, menyerap zat – zat ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses pencernaan
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Saluran
lambung (gaster), usus halus, usus besar (kolon), rektum, dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ – organ yang terletak diluar saluran pencernaan,
2.1.1 MULUT
ini terdiri dari pipi dan bibir yang mengandung otot – otot yang diperlukan
dalam proses mengunyah dan bicara, gigi , lidah, dan kelenjar ludah.
2.1.2 FARING
dalam lengkung faring terdapat tonsil yaitu kelenjar limfe yang banyak
2
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.
2.1.3 ESOFAGUS
dalam tiga bagian yaitu bagian superior (otot rangka), bagian tengah
(campuran otot rangka dan otot halus), bagian inferior (otot halus).
2.1.4 GASTER
sederhana seperti besi, alcohol, dan, glukosa dapat diabsorbsi dari gaster.
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat – zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula, dan lemak.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
3
2.1.6 KOLON
Kolon merupakan bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Banyaknya bakteri di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat
– zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat – zat
terjadi iritasi.
2.1.7 PANKREAS
seperti insulin. Pancreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan
2.1.8 HATI
penetralan obat.
Merupakan organ yang terhubungkan dengan hati dan usus dua belas
jari melalui saluran empedu. Mempunyai dua fungsi utama yaitu membantu
4
2.2 PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
2.2.1 DEFINISI
2.2.2 EPIDEMIOLOGI
dan perekonomia dunia. Selamat empat decade terakhir ini tidak terdapat
dengan penggunaan aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Selai
berdasarkan umur, jenis kelamin, dan beberapa faktor lainnya. Hasil akhir
hingga 80% dari seluruh kasus perdarahan akut saluran cerna. Insidensinya
telah menurun, tetapi angka kematian dari perdarahan akut saluran cerna,
masih berkisar 3% hingga 10%, dan belum ada perubahan selama 50 tahun
5
tergantung pada kondisi pasien dan penangannya yang tepat. Umumnya 80%
2.2.3 ETIOLOGI
Duodenal ulcer
Varices
Gastric ulcer
Angioma
Arteriovenous malformation
a. Usia
dewasa dan risiko meningkat pada usia >60 tahun. Penelitian pada
atas menunjukkan rata – rata usia pasien laki – laki adalah 52,7 +/-
6
15.82 tahun dan rata – rata usia pasien wanita adalah 54,46 +/- 17,6
tahun. Usia >70 tahun dianggap sebagai faktor risiko karena terjadi
komplikasi.
b. Jenis Kelamin
kelamin.
7
lambung. Obat antiplatelet seperti clopidogrel berisiko tinggi
e. Merokok
f. Alkohol
g. Riwayat Gastritis
h. Diabetes Melitus
diabetes melitus.
8
i. Infeksi Bakteri Helicobacter Pylori
H.pylori.
disease masih belum jelas, diduga faktor yang berperan antara lain
k. Hipertensi
9
2.2.5 PATOFISIOLOGI2,4,5
cerna bagian atas disebabkan oleh ketidakseimbangan faktor agresif dan faktor
Yang dimaksud dengan faktor agresif antara lain asam lambung, pepsi, refluks
asam empedu, nikotin, obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dan obat
pasien lanjut usia. Yang dimaksud dengan faktor defensive yaitu aliran darah
mukosa yang baik, sel epitel permukaan mukosa yang utuh, prostaglandin,
musin atau mucus yang cukup tebal, sekresi bikarbonat, motilitas yang
adalah: tekanan portal, ukuran varises, dinding varises dan tegangannya, dan
Pada gagal hepar seperti sirosis hepatis kronis, kematian sel dalam
terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esophagus dan rektum serta pada
menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, makan vena
tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah dan timbul
10
Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba – tiba, penurunan arus
balik vena ke jantung dan penurunan curan jantung. Jika perdarahan menjadi
ini merangsang tadn – tanda dan gejala utama yang terlihat. Jika volume darah
Sel – sel akan berubah menjadi metabolism anaerob dan terbentuk asam laktat.
sistem tubuh tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan
mengalami kegagalan.
gastritis erosive, tukak peptic. Gastritis erosive dan tukak peptic berhubungan
umum terjadi tukak gaster. Penggunaan obat ini dapat mengganggu proses
11
peresapan mukosa, proses penghancuran mukosa, dan dapat menyebabkan
tinggi atau kombinasi dari NSAIDs, penggunaan NSAIDs dalam jangka waktu
sudah tampak adanya peningkatan, terutama pada anak dengan arthritis kronik
dalam Perdarahan
2.2.6 MANIFESTASI
KLINIS
perdarahan. Dari seluruh kasus perdarahan saluran cerna sekitar 80% sumber
12
Hematemesis: muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan
saluran cera atas, yang berwarna coklat merah atau “coffe ground”
penyakit ginjal.
2.2.7 DIAGNOSIS4,5,6
anamnesis yang sangat cermat dan pemeriksaan fsik yang sangat detail, dalam
didahulukan resusitasi ABC. Setelah keadaan pasien cukup stabil maka dapat
4) kelayakan napas
13
5) tingkat kesadaran
6) produksi urin.
turun >20mmHg
4) Akral dingin
5) Kesadaran menurun
A. Anamnesis
14
7) Mencari kemungkinan adanya penyakit hati kronik, demam
B. Pemeriksaan Fisik
Jegher.
umumnya melena
(BUN/Kreatinin)
15
C. Pemeriksaan Penunjang
selanjutnya.
16
Forest Ia – Perdarahan aktif Perdarahan arteri menyembur
perdarahan.
Menurut Forest
2.2.8 TATALAKSANA4,5,6
1. Resusitasi
hemodinamik.
17
2. Kumbah Lambung
3. PPI
bagian atas non variseal. PPI memiliki dua mekanisme kerja yaitu
lambung.
4. Terapi Radiologi
5. Pembedahan
18
dalam bentuk tim multidisipliner pada pengelolaan kasus perdarahan
saluran cerna bagian atas untuk menentukan waktu yang tepat kapan
19
BAB III
KESIMPULAN
gastroenterology yang saat ini masih menjadi permasalahan di bidan kesehatan dan
perekonomia dunia. Perdarahan saluran cerna bagian atas memiliki prevalensi sekitar
75% hingga 80% dari seluruh kasus perdarahan akut saluran cerna. Insidensinya telah
menurun, tetapi angka kematian dari perdarahan akut saluran cerna, masih berkisar
3% hingga 10%, dan belum ada perubahan selama 50 tahun terakhir. Tidak
bertambahnya usia pasien yang menderita perdarahan saluran cerna serta dengan
yang sangat cermat dan pemeriksaan fsik yang sangat detail, dalam hal ini yang
dahulu. Bila pasien dalam keadaan tidak stabil didahulukan resusitasi ABC. Setelah
keadaan pasien cukup stabil maka dapat dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
20
TINJAUAN PUSTAKA
Jakarta: EGC
21