Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS AKUT

A. PENDAHULUAN

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara

berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab

kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun.Di

dunia, 6 juta anak meninggal tiap tahun karena diare dan sebagian besar kejadian

tersebut terjadi di negara berkembang. Sebagai gambaran 17% kematian anak di

dunia disebabkan oleh diare. Di Indonesia diperoleh diare merupakan penyebab

kematian bayi 42% dibanding pneumonia 24%. Kematian golongan usia 1-4

tahun karena diare 25,2% dibandingkan pneumonia 15,5%. (Riskesdas, 2007).

Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi dan anak yang

sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi tiga kali atau lebih per hari, disertai

perubahan tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan darah. Apabila pada

diare pengeluaran cairan melebihi pemasukan maka akan terjadi defisit cairan

tubuh, maka akan terjadi dehidrasi. Berdasarkan derajat dehidrasi maka diare

dapat dibagi menjadi diare tanpa dehidrasi, diare dehidrasi ringan sedang dan

diare dehidrasi berat. Pada dehidrasi berat terjadi defisit cairan sama dengan atau

lebih dari 10% berat badan. Anak dan terutama bayi memiliki risiko yang lebih

besar untuk menderita dehidrasi dibandingkan orang dewasa (Rudolp,2008).


Menurut Suharyono (2008) gastroenteritis akut didefinisikan sebagai

buang 6 air besar dengan tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih

banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. Sedangkan menurut

Priyanto (2008) gastroenteritis kronik yaitu yang berlangsung lebih dari 14 hari.

Gastroenteritis atau diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi. Dari

penyebab gastroenteritis yang terbanyak adalah gastroenteritis infeksi.

Gastroenteritis atau diare infeksi dapat disebabkan virus, bakteri, dan parasit.

B. DEFINISI

Gastroenteritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung

yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Mattaqin & Kumala,

2011). Gastroenteristis akut yang ditandai dengan diare dan pada beberapa kasus

muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan

dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit (Betz & Linda, 2009).

Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar

dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh

infeksi,alergi atau keracunan zat makanan. (Marlenan Mayers,2007).

C. ANATOMI FISIOLOGI

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai

anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima

makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna

atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.Sistem

pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan,

yaitu pankreas, hati dan kandung empedu (Guyton & Hall, 2006).

a. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada

hewan.Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian

awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

b. Faring \ tengorokan

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe

yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan

terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan

makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan

ruas tulang belakang.

c. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui

sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.

d. Lambung

berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk

mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung

menghasilkan 3 zat penting :


 Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam

lambung.Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan

kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

 Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang

diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung

yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan

cara membunuh berbagai bakteri.

 Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

e. Usus alus

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang

diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang

melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan

makanan yang dicerna).

f. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu

dan rektum.Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

g. Rectum \ anus

Adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat

penyimpanan sementara feses.


D. ETIOLOGI

Menurut Arif Muttaqin (2011) dan Suriadi (2010), penyebab dari gastroenteritis

sangat beragam , antara lain sebagai berikut :

a. Faktor infeksi

1) Seperti Infeksi berbagai macam bakteri yang disebabkan oleh

kontaminasi makanan maupun air minum (enteropathogenic,

escherichia coli, salmonella, shigella, V. Cholera, dan clostridium).

2) Infeksi berbagai macam virus :enterovirus, echoviruses, adenovirus,

dan rotavirus. Penyebab diare terbanyak pada anak adalah virus

Rotavirus,Jamur,Parasit dll.

b. Faktor non infeksi/ bukan infeksi

1) Alergi makanan, misal susu, protein

2) Gangguan metabolik

3) Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan

4) Obat-obatan : Antibiotik, Laksatif, Quinidine, Kolinergik, dan

Sorbital.

5) Penyakit usus

6) Obstruksi usus

E. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Sodikin (2011), Beberapa tanda dan gejala yang terjadi pada kasus

gastroenteritis, antara lain :

a. Bayi atau anak menjadi cengeng, rewel, gelisah


b. Suhu badan meningkat

c. Nafsu makan berkurang atau tidak ada

d. Timbul diare, Feses makin cair, mungikn mengandung darah dan atau

lender

e. Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.

f. Muntah baik sebelum maupun sesudah diare

g. Terdapat gejala dan tanda dehidrasi : ubun-ubun besar cekung pada bayi,

tonus otot dan turgor kulit berkurang, selaputlendir pada mulut dan bibir

terlihat kering

h. Berat badan menurun ,Pucat, lemah

F. PATOFISIOLOGIS

Menurut Muttaqin (2011), Peradangan pada gastroenteritis disebabkan

oleh infeksi dengan melakukan invasi pada mukosa, memproduksi enterotoksin

dan atau memproduksi sitotoksin. Mekanisme ini menghasilkan peningkatan

sekresi cairan dan menurunkan absorbsi cairan sehingga akan terjadi dehidrasi dan

hilangnya nutrisi dan elektrolit.

Pendapat lain menurut Jonas (2003) pada buku Muttaqin (2011). Selain

itu, diare juga dapat terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus

setelah berhasil melewati rintangan asam lambung. Mikroorganisme tersebut

berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut

terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.


G. PATHWAY
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan laboratorium

Darah lengkap,elektrolit,ureum,creatinim,tinja

b. Sigmoidoskopi

Pemeriksaan parasite

c. Radiologi

Dengan pasien nyeri perut dan kembung

G. PENATALAKSANAAN

a. Pemberian cairan intra vena

b. Pemberian suplemen nurtrisi

c. Pemberian antibiotic

d. Pemberian obat anti diare

e. Obat antiemectic pada pasien dehidrasi

f. Terapi sistomatik
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juan.2007.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 10.Jakarta :


EGC.

Crain, William.2007.Teori Perkembangan:Konsep dan Aplikasi ed.3.Yogyakarta.


Pustaka pelajar.

Muttaqin, Arif. 2011.Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi asuhan keperawatan


Medikal Bedah.Jakata : Salemba Medika.

Mansjoer, Arif. 2007.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI : Media Aesculapius.


Nanda Internasional2011.Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2009- 2011Jakarta: EGC.

Newfield Susan A., dkk.2007Cox’s Clinical Applications of Nursing


Diagnosis.Philadhelpia:F.A. Davis Company.

Potter & Perry.2005. Funda mental Keperawatan 1 Jakarta: EGC.

Suriadi dan Yuliani, Rita.2010 Asuhan Keperawatan Pada Anak.Edisi 2. Jakarta:


Sagung Seto.

Sodikin.2011Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan


Hepatobilier.Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai