Anda di halaman 1dari 15

konsep Berpikir Kriti

s Dalam Asuhan Kepera


watan Komunitas
Disusun oleh kmpk 6c:
Azikri nanda
Misdatul putri
Novi aprianI
Rayanov devo oryza
Osaina putri kharim
Sucia
Safira
Viky yolandari
1. Konsep Berfikir Kritis

• Definisi berpikir kritis cukup bervariasi, beberapa ahli seperti P


aul, Bandman, Stander mempunyai rumusan berpikir kritis mas
ing–masing. Menurut Paul (2005) berpikir kritis adalah suatu s
eni berpikir yang berdampak pada intelektualitas seseorang, se
hingga bagi orang yang mempunyai kemampuan berpikir kritis
yang baik, akan mempunyai kemampuan intelektualitas yang le
bih dibandingkan dengan orang yang mempunyai kemampuan
berpikir yang rendah.
A. Komponen Berfikir kritis

Komponen berpikir kritis terdiri atas standar yang harus ada dal
am berpikir kritis dan elemennya. Menurut Bassham (2002) kom
ponen berpikir kritis mencakup aspek kejelasan, ketepatan, ketel
itian, relevansi, konsistensi, kebenaran logika, kelengkapan dan k
ewajaran. sedangkan menurut Paul dan Elder (2002) selain aspe
k–aspek yang telah dikemukakan oleh Bassham perlu ditambahk
an dengan aspek keluasan kemaknaan dan kedalaman dari berpi
kir kritis
• Definisi dari masing–masing komponen tersebut adalah :

1. interpretasi, kemampuan untuk mengerti dan menyataka


n arti atau maksud suatu pengalaman yang bervariasi luas

2. Analysis, kemampuan untuk mengidentifikasi maksud dan


kesimpulan yang benar di dalam hubungan antara pernya
taan, pertanyaan, konsep

3. evaluasi, kemampuan untuk menilai kredibilitas pernyata


an atau penyajian lain dengan menilai atau menggambark
an persepsi seseorang
4.inference, kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih
unsur-unsur yang diperlukan untuk membentuk kesimpulan ya
ng beralasan atau untuk membentuk hipotesis dengan mempe
rhatikan informasi yang relevan.

5. explanation, kemampuan untuk menyatakan hasil proses re


asoning seseorang, kemampuan untuk membenarkan bahwa s
uatu alasan berdasar bukti

6. Self- regulation, kesadaran seseorang untuk memonitor pro


ses kognisi dirinya, elemen–elemen yang digunakan dalam pro
ses berpikir dan hasil yang dikembangkan
B. Pengukuran berfikir kritis

• Pengukuran berpikir kritis yang baik adalah pengukuran yang mamp

u mengukur komponen–komponen berpikir kritis yang akan diukur, p

enggabungan metode merupakan cara terbaik untuk mendapatkan g

ambaran kemampuan berpikir kritis yang cukup valid dari seseorang

individu, selain itu validitas dan realibilitas alat ukur tersebut juga ha

rus diperhatikan ketika memilih alat ukur yang mencakup content val

idity, concurrent validity, reliabilitas dan fairness.


• Proses penilaian dilakukan 2 orang atau lebih untuk meningkatkan k
emampuan berpikir kritis.

1. Berfikir kritis perlu bagi seorang perawat

Penerapan profesionalisme.

Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam memberikan ask


ep. Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik.
Diperlukan perawat, karena:

a) perawat setiap hari mengambil keputusan

b) perawat menggunakan keterampilan berfikir

2. Argumentasi dalam keperawatan


C. Elemen Berfikir Kritis

Menentukan tujuan

Menyususn pertanyaan atau membuat kerangka m


asalah

Menujukan bukti

Menganalisis konsep

Asumsi
D. Indikator Berfikir Kritis

• a. Interpretasi (interpretation) d. Penarikan kesimpulan (inference)

• 1) Pengkategorian 1) Menyangsikan fakta atau data


• 2) Mengkodekan/membuat makna kalimat 2) Membuat berbagai alternative konjektur
• 3) Pengklasifikasian makna
3) Menjelaskan kesimpulan
• b. Analisis (analysis)
e. Penjelasan (explanation)
• 1) Menguji dan memeriksa ide-ide
1) Menuliskan hasil
• 2) Mengidentifikasi argument
2) Mempertimbangkan prosedur
• 3) Menganalisis argumen
3) Menghadirkan argument
• c. Evaluasi (evaluation)
f. Kemandirian (self-regulation)
• 1) Mengevaluasi dan memepertimbangkan klain/pe

rnyataan 1) Melakukan pengujian secara mandiri

• 2) Mengevaluasi dan mempertimbangkan argumen 2) Melakukan koreksi secara mandiri


E. Model Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

Dalam penerapan pembelajaran pemikiran kritis di pendidikan keperawatan, dapat digu


nakan tiga model, yaitu: feeling, vision model, dan examine model yaitu sebagai berikut:

1. Feling Model

Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir kri
tis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam
melakukan aktifitas keperawatan dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pem
eriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk dan perhatian kepada pernyat
aan serta pikiran klien.

2. Vision model

Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjema
hkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide tentang permasala
han perawatan kesehatan klien, beberapa kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prin
sip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.
• 3. Exsamine model

• Model ini dungunakan untuk merefleksi ide, peng


ertian dan visi. Perawat menguji ide dengan bant
uan kriteria yang relevan. Model ini digunakan un
tuk mencari peran yang tepat untuk analisis, men
cari, meguji, melihat konfirmasi, kolaborasi, menj
elaskan dan menentukan sesuatu yang berkaitan
dengan ide.
Model berfikir kritis dalam keperawatan menurut para ahli:

a.Costa and colleagues (1985)

Menurut costa and colleagues klasifikasi berpikir dikenal sebagai ‘the six
Rs” yaitu:

1. Remembering ( mengingat)

2. Repeating (mengulang)

3. Reasoning (memberi alasan)

4. Reorganizing (reorganisasi)

5. Relating (berhubungan)

6. Reflecting (merenungkan)
b.Lima model berpikir kritis

1. Total recall

2. Habits ( kebiasaan)

3. Inquiry ( penyelidikan / menanyakan keterangan )

4. New ideas and creativity

5. Knowing how you think (mengetahui apa yang kamu pikirkan)

Ada empat alasan berpikir kritis yaitu: deduktif, induktif, aktifitas informal, aktivit

as tiap hari, dan praktek. Untuk menjelaskan lebih mendalam tentang defenisi te

rsebut, alasan berpikir kritis adalah untuk mengenalisis penggunaan bahasa, per

umusan masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti,menilai

kesimpulan, membedakan antara baik dan buruknya argumen serta mencari keb

enaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar serta tindakan yang dilakuka
F. Analisis Berfikir Kritis

Analisis kritis merupakan suatu cara untuk mencoba memah

ami kenyataan kejadian atau peristiwa dan pernyataan yang a

da dibalik makna yang jelas atau makana langsung. Analisis kr

itis mempersaratkan sikap untuk berani menentang apa yang

dikatakan atau dikemukaan oleh pihak-pihak yang berkuasa

Analisis kritis merupakan suatu kapesitas potensi yang dimiliki


oleh semua orang demikian analisis kritis tetap akan tumpul da
n tidak berkembang apabila tidak di asa atau dipraktekan
TERIMAKASIH 🙏

Anda mungkin juga menyukai