Gangguan Keseimbangan
Elektrolit dan Asam Basa
Kelompok 1
Tutor: dr. Marihot Pasaribu, Sp.OG-K.Onk, M.Kes
Aegirine Rafilah Dahlan
Achmad Rizky
Nur Salsabila
1810015001
1810015002
1810015009
Anggota
Kelompok
Lailah Nazilatul Izzah 1810015019
Gazela Gata Famala 1810015028
Nur Syamsu Alam 1810015038
Saphira Qayyum Bilahmar 1810015043
Muhammad Ananta Buana B 1810015048
Hannisa Nuur Ash Shamad 1810015058
Nurhakiki Muslimin 1810015075
Gejala: general Weakness, Syncope, Lemas, Kembung,
Edema tungkai,
Hasil pemeriksaan:
- Bradikardi
- Ekg gelombang u
- Qt Memendek
- Aritmia
- Mioglobinuria,hematuria,proteinuria
- Peningkatan Enzim CK
- Peningkatan Transaminase
Gangguan elektrolit
Ganggaun Metabolik
Ginjal
Gangguan Hati
Gangguan Elektrolit
- Kalium
- Natrium
- Kalsium
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, etiopatofisiologi,
manifestasi klinis, diagnosis dan tatalaksana hiponatremia
dan hypernatremia
Learning
2. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, etiopatofisiologi,
manifestasi klinis, diagnosis dan tatalaksana hipokalemia dan
hiperkalemia
Objectives
3. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, etiopatofisiologi,
manifestasi klinis, diagnosis dan tatalaksana hipokalsemia
dan hiperkalsemia
File Edit View
DEFINISI
LO 01
LO 03
File Edit View
Akut Kronik
LO 01
• <48 jam • >48 jam
• Gejala berat: penurunan • Gejala ringan: lemas,
kesadaran, kejang mengantuk
! Hati-hati !
Jangan koreksi cairan
LO 03
terlalu cepat
File Edit View
LO 01
LO 02
LO 03
File Edit View
Hipovolemi :
Turgor kulit menurun
Peningkatan CRT
Membran mukosa kering
Ortostatis
Hipervolemi:
Distensi vena jugular
Edem perifer
Kongesti pulmo
Euvolemi : tidak ada edema
Manifestasi Klinis
File Edit View
Manifestasi Klinis
File Edit View
Diagnosis
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Lab
TATALAKSANA
2. Jika hipervolemik
a. Restriksi cairan
b. Loop diuretics
c. Hemodialisa
3. Jika euvolemik
a. Restriksi cairan
TATALAKSANA
setiap 1 jam sampai kadar natrium darah mencapai 130 mEq/L. natrium hipertonik yang diberikan:
Rumus untuk mengetahui jumlah natrium dalam larutan 0,5 x BB (kg) x (Na target – Na awal)
natrium hipertonik yang diberikan: Bisa dalam bentuk natrium hipertonik IV atau per oral
0,5 x BB (kg) x (Na target – Na awal)
File Edit View
DEFINISI
LO 01
LO 03
File Edit View
LO 01
LO 02
- Diabetes Insipidus
LO 03
File Edit View
Manifestasi Klinis
1. Rasa haus
2. Peningkatan suhu tubuh
3. Membran mukosa kering dan lengket
4. Gelisah dan kelemahan
5. Disorientasi, delusi, halusinasi
6. Letargi, stupor, koma
7. Muscular twitching, tremor
File Edit View
Diagnosis
Anamnesis Pem. Lab
TATALAKSANA
1. Bila penyebabnya kelebihan intake natrium , maka hentikan pemberian garam natrium.
2. Jika diabetes insipidus,
a. Sentral : desmopressin,
b. Nefrogenik: diuretic tiazid, kurangi asupan garam
3. Jika defisit cairan (penyebab tersering) koreksi cairan, bisa dengan cairan hipotonis NaCl 0,45 %
DEFINISI
Renal loss
• Diuretik (thiazide, furosemide)
LO 01
•
•
Hiperaldosteronisme, cushing syndrome
Obat: amphotericin B, gentamicin, cisplatin
Intracellular shift
• Alkalosis metabolic : pertukaran dan
• Kelebihan insulin
• Kelebihan katekolamin
Non-renal loss Beta 2 adrenergic agonis
Alpha adrenergic antagonis
• Muntah
• Gastric suction
• Diare
LO 02 • Alkalosis metabolik
LO 03 Hipokalemia
File Edit View
LO 03 •
•
rhabdomyolisis)
Asidosis metabolic oleh non organic acid Hiperkalemia
Kelebihan katekolamin
Beta 2 adrenergic antagonis
Alpha adrenergic agonis
Hipokalemia Hiperkalemia
Low resting membrane potential lebih negative High resting membrane potential lebih positif
hiperpolarisasi less reactive muscle to stimuli depolarisasi lalu tidak bisa repolarisasimuscle
crampingotot tidak dapat dieksitasi lagi
Diagnosis
Anamnesis Pem. Fisik Pem. Lab
Diagnosis
EKG
Page 12
File Edit View
TATALAKSANA HIPOKALEMIA
1. Pemberian 40–60 mEq dapat meningkatkan kadar kalium sebesar 1–1,5 mEq/L, dan pemberian 135 – 160 mEq dapat meningkatkan
kadar kalium 2,5–3,5 mEq/L.
2. Pemberian kalium intravena dalam bentuk larutan KCl disarankan melalui vena yang besar dengan kecepatan 10–20 mEq/jam.
3. Pada keadaan aritmia yang berbahaya atau adanya kelumpuhan otot pernapasan, KCl dapat diberikan dengan kecepatan 40–100 mEq/
jam. KCl dilarutkan sebanyak 20 mEq dalam 100 mL NaCl isotonik.
4. Bila melalui vena perifer, KCl maksimal 60 mEq dilarutkan dalam NaCl isotonik 1000 mL karena bila melebihi kadar ini dapat
menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan sklerosis vena.
File Edit View
TATALAKSANA HIPERKALEMIA
terdapat perubahan EKG akibat hiperkalemia, pemberian kalsium glukonas dapat diulangi setelah 5 menit.
2. Memacu masuknya kembali kalium dari ekstra ke intrasel, dengan cara:
• Pemberian insulin 10 unit dalam glukosa 40%, 50 mL bolus intravena, kemudian diikuti dengan infus dekstrosa 5% untuk mencegah
terjadinya hipoglikemia.
• Pemberian natrium bikarbonat yang akan meningkatkan pH sistemik
Pada keadaan tanpa asidosis metabolik, natrium bikarbonat diberikan 50 mEq intravena selama 10 menit. Bila terdapat asidosis
metabolik maka disesuaikan dengan keadaan asidosis metabolik yang ada
File Edit View
TATALAKSANA HIPERKALEMIA
• Pemberian β2 –agonis, baik secara inhalasi maupun tetesan intravena.. Albuterol diberikan 10–20 mg
DEFINISI
LO 02 Calcium loss
• Gagal ginjal tidak dapat reabsorbsi kalsium
• Tissue injury (luka bakar, rhabdomyolisis, tumor lysis, dsb)
sel melepaskan fosfat yang dapat berikatan dengan kalsium
free ionized Calcium berkurang
• Pankreatitis akut FFA dapat berikatan dengan Ca
• Transfusi darah berlebihan sitrat & EDTA dapat berikatan
LO 03 dengan Ca Hipokalsemia
File Edit View
LO 01
1. Hiperparatiroidisme
2. Tumor malignant yg sekresikan parathyroid
hormone-related protein (PTHrP)
3. Kelebihan vitamin D (diet, reabsorbsi GIT
berlebihan)
LO 02 4. Diuretik thiazide meningkatkan reabsorbsi
kalsium di tubulus distal
LO 03 Hiperkalsemia
Hipokalsemia
Low tidak bisa stabilkan kanal natrium di saraf RMP
lebih positif, lebih mudah tereksitasi tetani dan kontraksi
involunter
• Chvostek’s sign
• Trousseau’ sign
• Muscle cramps, nyeri perut
• Perioral tingling
• Kejang Chvostek’s Sign Trousseau’s Sign
Hiperkalsemia
High resting membrane potential lebih negatif
eksitabilitas menurun sulit depolarisasi absent reflexes
• GIT : konstipasi
• General muscle weakness
• CNS : halusinasi, confusions, stupor
• Hipercalciuria
File Edit View
Diagnosis
Anamnesis Pem. Lab
Diagnosis
EKG
HIPERKALSEMIA
Decreased ST segment.
HIPOKALSEMIA
Shortened QT interval.
Lengthened ST segment. Prolonged QT interval.
File Edit View
TATALAKSANA HIPOKALSEMIA
File Edit View
TATALAKSANA HIPERKALSEMIA
File Edit View
Thank You!