Anda di halaman 1dari 20

PENALAR

AN
(REASONI
NG)
Kelompok 1 :

- M. Danu Pramudya / 022119001


- Rahman Nur Hidayatullah /
022119002
- Vitto Pratama Putra / 022119010
- Hanni Maulina Zubair /
022119017
- Sitti Cindiyani / 022119019
PENGERTIAN

Penalaran merupakan
pengetahuan tentang
prinsip-prinsip berpikir
Penalaran adalah proses
logis yang menjadi basis
berpikir logis dan
dalam diskusi ilmiah.
sistematis
Penalaran juga
untuk membentuk dan
merupakan suatu ciri
mengevaluasi suatu
sikap (attitude) ilmiah
keyakinan (belief)
yang sangat menuntut
terhadap suatu
kesungguhan
pernyataan atau asersi
(commitmen) dalam
(assertion).
menemukan kebenaran
ilmiah.
UNSUR & STRUKTUR
PENALARAN

Asersi Venus Argumen

Asersi (assertion) Keyakinan


adalah suatu Argumen adalah
(willingness)
pernyataan serangkaian asersi
adalah tingkat
(biasanya positif) beserta keterkaitan
kebersediaan
yang menegaskan (artikulasi) dan
(willingness) untuk
bahwa sesuatu inferensi atau
menerima bahwa
(misalnya teori) penyimpulan yang
suatu pernyataan atau
adalah benar. digunakan untuk
teori (penjelasan)
mendukung suatu
mengenai suatu
keyakinan.
fenomena atau gejala
(alam atau sosial)
adalah benar.
ASERSI

Asersi (pernyataan) memuat penegasan


tentang sesuatu atau realitas Pada
umumnya asersi dinyatakan dalam
bentuk kalimat.
INTERPRETASI
ASERSI

Untuk menerima kebenaran suatu asersi, harus dipastikan lebih


dahulu apa arti atau maksud asersi.
Sangat penting sekali untuk memahami arti asersi untuk
menentukan keyakinan terhadap kebenaran aseral tersebut. Untuk
memahami maksud asersi, orang juga harus mempunyai
pengetahuan tentang subjek atau topik yang dibahas. Kesalahan
interpretasi dapat terjadi karena dua bentuk asersi yang berbeda
dapat berarti dua hal yang sama atau dua hal yang sangat
berbeda.
JENIS ASERSI

Untuk menimbulkan keyakinan terhadap kebenaran


suatu asersi, asersi harus didukung oleh bukti atau fakta.
Untuk keperluan argumen, suatu asersi sering
dianggap benar atau diterima tanpa harus diuji dahulu
kebenarannya.
Bila dikaitkan dengan fakta pendukung, asersi dapat
diklasifikasi menjadi :

1 Asumsi (assumption)

2 Hipotesis (hypothesis)

3 Pernyataan fakta (statement of fact)


FUNGSI ASERSI

Bahwa asersi merupakan bahan olah dalam


argumen. Dalam argumen, asersi dapat berfungsi
sebagai premis (premise) dan
konklusi (conclusion).
KEYAKINAN

Keyakinan terhadap asersi adalah tingkat


kebersediaan untuk menerima bahwa asersi
tersebut benar. Keyakinan diperoleh karena
kepercayaan (confidence) tentang kebenaran yang
dilekatkan pada suatu asersi.
 
PROPERITAS
KEYAKINAN
Semua penalaran bertujuan untuk menghasilkan keyakinan
terhadap asersi yang menjadi konklusi penalaran.

Berikut ini dibahas Properitas keyakinan yang perlu di sadari


dalam argumen :
1. Keadabenaran
2. Bukan pendapat
3. Bertingkat
4. Berbias
5. Bermuatan nilai
6. Berkekuatan
7. Veridikal
8. Berketertempaan
ARGUMEN

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah argumen


sering digunakan secara keliru
untuk menunjuk ketidaksepakatan, perselisihan
pendapat (dispute), atau bahkan pertengkaran
mulut  
ANATOMI ARGUMEN

Argumen terdiri atas serangkaian asersi.


Aserai berkaitan dengan yang lain dalam
bentuk inferensi atau penyimpulan Anersi
dapat berfungsi sebagai premis atau
konklusi (atau serai kunci) yang merupakan
komponen argumen.
JENIS ARGUMEN
Berbagai karakteristik dapat digunakan sebagai
basis untuk mengklasifikasi argu
men. Misalnya argumen dibedakan menjadi
argumen langsung dan taklangsung.
formal dan informal, serta meragukan dan
meyakinkan.

1 Deduktif

2 Induktif
ARGUMEN
DEDUKTIF
Telah disebutkan bahwa argumen
atau penalaran deduktif adalah
proses penyimpulan yang berawal
dari suatu pernyataan umum yang
disepakati (premis) ke pernyataan
khusus sebagai simpulan
(konklusi). Argumen deduktif
disebut juga argumen logis (logical
argument) sebagai pasangan
argumen ada benarnya (plausible
argument).
ARGUMEN
INDUKATIF
Penalaran ini berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang
khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang
merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut.

• Argumen dengan Analogi


Penalaran dengan analogi adalah penalaran yang
menurunkan konklusi atas dasar kesamaan atau kemiripan
(likeness) harak eristik, pola, fungsi, atau hubungan unsur
(sistem) suatu objek yang disebutkan dalam suatu asersi.

• Argumen Sebab-Akibat
Menyatakan konklusi sebagai akibat dari asersi tertentu
merupakan salah satu bentuk argumen yang disebut
argumen dengan penyebaban (argument by causation) atau
generaliensi kaunal (causal generalization).
KECOHAN (FALLACY)
Dalam kehidupan sehari-hari (baik akademik maupun
nonakademik), acapkali
dijumpai bahwa argumen yang jelek, lemah, tidak sehat,
atau bahkan tidak masuk akal ternyata mampu
meyakinkan banyak orang sehingga mereka terbujuk
oleh argumen tersebut padahal seharusnya tidak.

1 Stratagem

2 Salah Nalar
Stratagem
Stratagem adalah pendekatan atau cara-cara untuk mempengaruhi keyakinanorang
dengan cara selain mengajukan argumen yang valid atau masuk akal (rea- sonable
argument). Stratagem merupakan salah satu bentuk argumen karena merupakan
upaya untuk menyakinkan seseorang agar dia percaya atau bersedia mengerjakan
sesuatu.

- Persuasi Taklangsung
- Membidik Orangnya
- Menyampingkan masalah
- Misrepresentasi
- imbauan cacah
- Imbauan autoritas
- imbauan tradisi
- dilema semu
- imbauan emosi
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan konklusi akibat tidak diterapkannya kaidah- kaidah
penalaran yang valid. Beberapa bentuk salah nalar adalah menegaskan konsekuen,
menyangkal anteseden, pent aksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian
analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, dan peng- ambilan konklusi

- menegakkan konsekuen
- pentaksaan ( equivocation)
- penempatan lebih (overgeneralization)
- parsialitas
- pembuktian dengan analogi
- meracunkan urutan kejadian dengan penyebabnya
- menarik simpulan pasangan
Aspek Manusia Dalam Penalaran

Strategem dan salah nalar yang dibahas di atas belum


mencakup semua strategem dan kecohan yang
mungkin terjadi.
 
Masih banyak cara atau proses yang mengakibatkan kecohan. Uraian di atas juga belum
menyinggung aspek manusia dalam penalaran. Namun, pembahasan di atas memberi
gambaran bahwa penalaran untuk meyakinkan kebenaran atau validitas suatu pernyataan
bukan merupakan proses yang sederhana :

Penjelasan sederhana sindroma tes


klinis

kepentingan Persistensi
mengalahkan nalar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai